'Kepingin Pakai PDIP, Rai Mantra Lobi Paloh'
Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra diam-diam temui Ketua Umum DPP NasDem, Surya Paloh, terkait pencalonan sebagai Calon Gubernur (Cagub) Bali ke Pilgub 2018.
Kader PDIP Langsung Tolak Rai Mantra
DENPASAR, NusaBali
Pihak NasDem giring Rai Mantra temui Surya Paloh, dengan target nanti bisa naik kendaraan PDIP ke Pilgub Bali 2018. Kalangan kader PDIP pun langsung tolak Rai Mantra.
Bocoran yang diperoleh dari sumber NusaBali di lingkaran PDIP, Rai Mantra menemui Surya Paloh di Jakarta, beberapa hari setelah deklarasi pencalonannya menuju Pilgub Bali di malam tahun baru, 31 Desember 2016 lalu. Adalah Ketua DPW NasDem Bali, IB Oka Gunastawa, yang mengantar Rai Mantra temui Surya Paloh. Selain Oka Gunastawa, tim Rai Mantra juga ikut mengantar putra Gubernur Bali (1978-1983, 1983-1988) alm Prof Dr IB Mantra ini.
“Pertemuan dilakukan di Kantor DPP NasDem. Tanya saja kepada Rai Mantra dan Ketua DPW NasDem Bali. Wong Gus Oka Gunastawa yang mengantar Rai Mantra temui Surya Paloh. Ini bukan gerakan politik biasa. Ada orang kuat yang memfasilitasi,” tegas sumber NusaBali di Denpasar, Jumat (13/1).
Menurut sumber tadi, manuver temui Surya Paloh ini merupakan gerakan untuk me-masukkan Rai Mantra sebagai Cagub Bali dengan naik kendaraan PDIP. “Rai Mantra mau pakai kendaraan PDIP sebagai Calon Gubernur Bali. Caranya masuk, ya melalui NasDem. Polanya, Surya Paloh akan bicara dengan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. Makanya, Rai Mantra bertemu Surya Paloh,” ujar sumber yang wanti-wanti namanya tidak dikorankan ini.
Dikonfirmasi NusaBali terpisah, Jumat kemarin, Ketua DPW NasDem Bali IB Oka Gunastawa tidak membantah adanya pertemuan Rai Mantra dan Surya Paloh. Oka Gunastawa menyebutkan, Rai Mantra memang sudah diusung NasDem Bali sebagai Cagub Bali 2018. Keputusan usung Rai Mantra ini diambil melalui rapat pleno DPW NasDem Bali yang melibatkan seluruh DPD NasDem Kabupaten/Kota dan DPC NasDem Kecamatan se-Bali, 7 Januari 2017 lalu.
“NasDem kan memang sudah mengusung Pak Rai Mantra sebagai Calon Gubernur Bali melalui keputusan rapat pleno pekan lalu. Kalau soal pertemuan itu (Rai Mantra-Surya Paloh, Red) saya tidak komentar,” kelit Oka Gunastawa.
Oka Gunastawa menegaskan, NasDem pilih usung Rai Mantra karena adanya aspirasi di akar rumput. “Itu aspirasi kader di bawah, kemudian dituangkan dalam rapat pleno. Deklarasinya akan kita laksanakan dalam waktu dekat,” ujar politisi asal Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Karangasem yang mantan fungsionaris DPD I Golkar bali era Tjokorda Gede Budi Suryawan ini.
Buat sementara, kata Oka Gunastawa, NasDem baru mengusung Cagub Bali ke Pilgub 2018. Sedangkan untuk posisi Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Bali, belum diputuskan. “Yang pasti hari ini baru Calon Gubernur saja. Nanti untuk pasangannya di posisi Calon Wakil Gubernur, akan diserahkan kepada Rai Mantra. Kami akan komunikasikan dengan Rai Mantra. Silakan mau memilih siapa nanti, itu yang bersangkutan memutuskan,” katanya.
Menurut Gunastawa, NasDem tentunya akan berkomunikasi dengan partai-partai lain, yang nantinya bisa berkoalisi untuk mengusung Rai Mantra ke Pilgub Bali 2018. Koalisi merupakan satu keharusan, mengingat NasDem hanya punya 2 kursi di DPRD Bali hasilo Pileg 2014 atau cuma 3,64 persen suara parlemen. Padahal, syarat minimal untuk usung pasangan calon ke Pilgub Bali 2018 adalah 11 kursi DPRD atau 20 persen suara parlemen.
Kursi milik NasDem di DPRD Bali 2014-2019 masing-masing diduduki Wayan Kari Subali (dari Dapil Karangasem) dan Nyoman Tirtawan (dari Dapil Buleleng). Saat ini, NasDem tergabung di Fraksi Panca Bayu DPRD Bali bersama Hanura (punya 1 kursi parlemen), PKPI (punya 1 kursi parlemen), dan PAN (punya 1 kursi parlemen). Selain NasDem, partai gurem yang juga dikabarkan mengarahkan dukungan ke Rai Mantra sebagai Cagub Bali 2018 adalah PKPI.
Sementara itu, isu Rai Mantra temui Surya Paloh untuk melakukan lobi supaya bisa naik kendaraan PDIP ke Pilgub Bali 2018, langsung menuai penolakan dari kalangan kader Banteng Moncong Putih. Sejumlah kader elit PDIP Bali menegskan tolak Rai Mantra.
“PDIP selama ini trauma dengan non kader untuk calon kepala daerah,” ujar seorang kader elite PDIP yang ditemui NusaBali dalam acara ‘Diskusi Publik 2017: Generasi Muda Generasi Tanpa Narkoba’ di Kantor Sekretariat DPD PDIP Bali, Jalan Banteng Baru Niti Mandala Denpasar, Jumat kemarin.
Kader yang memiliki basis massa mengakar kuat di bawah ini menyebutkan, PDIP selalu dipakai kendaraan saja. “Partai kita dipakai saja, tapi setelah terpilih, (non kader) tidak ada kontribusi ke partai. Ini sudah terbukti itu berkali-kali. Rai Mantra sudah 10 tahun gunakan kendaraan PDIP, tapi nggak ada berkontribusi ke partai,” cibirnya.
Sayangnya, Rai Mantra belum bisa dimintai komentarnya terkait isu merapat ke Surya Paloh agar bisa naik kendaraan PDIP menuju Pilgub Bali 2018. Saat dihubungi NusaBali per telepon, Jumat kemarin, ponselnya bernada mailbox. * nat
1
Komentar