Walikota Keluarkan SE soal Tracing
DENPASAR, NusaBali
Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara mengeluarkan Surat Edaran Nomor 180/595/HK/2021 tentang PPKM Covid-19 Dalam Tatanan Kehidupan Era Baru di Denpasar.
SE Walikota tertanggal 8 September 2021 itu terkait tracing bagi warga positif Covid-19 yang tidak jujur mengakui dengan siapa mereka kontak erat. Sebab, selama ini variabel yang menyebabkan Denpasar tetap berada pada level 4 pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), karena rendahnya tracing dan testing.
Walikota Jaya Negara mengatakan, kurang terbukanya warga yang positif Covid-19 terkait kontak erat yang mereka lakukan membuat positif rate yang didukung tracing masih sangat rendah. Masyarakat yang terkonfirmasi positif ketika di-tracing selalu mengaku tidak pernah ke mana-mana. Sehingga yang bisa di-tracing hanya lingkungan keluarga dengan jumlah rata-rata 3 orang.
“Memang masalah PPKM level 4 ini, kami masih terkendala positif rate yang didukung tracing. Selama ini tracing yang kami lakukan terbatas, karena masyarakat enggan membuka informasi kontak erat,” kata Walikota Jaya Negara, Rabu (8/9).
Padahal menurut aturan WHO, minimal harus dilakukan tracing kepada 15 orang yang kontak erat untuk satu kasus positif. Dengan adanya kendala tersebut, Walikota Jaya Negara akhirnya mengeluarkan Surat Edaran (SE) terkait pelaksanaan tracing ini. Jika ada warga yang positif Covid-19, akan langsung dilakukan tracing ke tetangganya.
“Kalau dari aturan WHO ini memang tidak boleh, tapi kalau ini yang menjadi dasar masih PPKM level 4, harus seperti itu yang kami lakukan. Nah, sekarang kami buat kebijakan, nanti akan di-tracing juga ke tetangga di sampingnya. Kalau tinggal di kos, tetangga kosnya juga kami tracing. Ini sesuai keputusan Walikota,” ujar politisi asal Kelurahan Penatih, Denpasar Timur, ini.
Menurut Walikota Jaya Negara, dengan tingkat kesembuhan yang tinggi, kasus menurun, dan bed occupancy rate (BOR) rumah sakit juga turun, harusnya Denpasar bisa turun dari level 4 ke level 3. Pada kenyataannya, yang mengganjal selama ini Denpasar terkendala di variabel tracing dan testing. *mis
Komentar