Isolasi Dipusatkan di Undiksha
Isoter SMAN/SMKN Bali Mandara Ditutup
Pengosongan isoter SMAN dan SMKN Bali Mandara dilakukan karena kasus konfirmasi baru Covid-19 terus melandai.
SINGARAJA, NusaBali
Asrama siswa di SMAN dan SMKN Bali Mandara yang sebelumnya difungsikan sebagai tempat isolasi terpusat (isoter) ditutup Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng. Asrama siswa kini tak lagi dijadikan tempat isolasi karena kasus terkonfirmasi positif Covid-19 baru di Buleleng terus melandai. Kini isolasi terpusat bagi pasien yang tergolong Orang Tanpa Gejala dan Gejala Ringan (OTG-GR) difokuskan di asrama mahasiswa Undiksha Singaraja.
Penutupan isoter SMAN dan SMKN Bali Mandara dilakukan pada akhir Agustus lalu, saat seluruh pasien dinyatakan sembuh. Sedangkan di dua isoter lainnya, hanya terisi 65 orang. Sebanyak 62 orang di asrama mahasiswa Undiksha, Desa Jinengdalem, Kecamatan/Kabupaten Buleleng dan 3 orang sisanya di asrama prajurit Kompi Senapan C Batalyon Infanteri 900 Raider di Desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng.
Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Gede Suyasa ditemui Rabu (8/9) kemarin mengatakan, pengosongan isoter SMAN dan SMKN Bali Mandara dilakukan karena kasus konfirmasi baru terus melandai. Hal tersebut berdampak pada jumlah pasien OTG-GR yang menjalani isoter juga berkurang.
“Yang masih terisi sekarang tersisa di Kompi C dan Undiksha saja. Kemungkinan dalam beberapa hari ke depan posko Kompi C juga akan ditutup, tinggal menunggu sisa pasien sembuh,” kata Suyasa yang juga Sekda Buleleng ini. Sehingga ke depannya isoter akan dipusatkan di satu tempat saja. Yakni asrama mahasiswa Undiksha dengan kapasitas 156 bed.
Namun Suyasa menyebutkan pemerintah tetap waspada dan siaga terkait perkembangan kasus Covid-19 yang belum dapat dipastikan kapan akan berakhir. Isoter yang telah ditutup saat ini disebutnya sangat memungkinkan dibuka lagi, jika terjadi lonjakan kasus.
Sementara itu perkembangan kasus konfirmasi baru di Buleleng yang dicatatkan Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Rabu (8/9) sebanyak 25 orang. Sembilan orang diantraanya berasal dari Kecamatan Buleleng, 8 orang dari Kecamatan Sawan, 3 orang dari Kecamatan Sukasada, 2 orang masing-masing dari Kecamatan Banjar dan Busungbiu, serta satu orang lainnya dari Kecamatan Seririt.
Sedangkan pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh sebanyak 17. Mereka tersebar 6 orang dari Kecamatan Sawan, 3 orang dari Kecamatan Kubutambahan, 2 orang masing-masing dari Kecamatan Seririt, Banjar dan Buleleng, 1 orang masing-masing dari Kecamatan Busungbiu dan Gerokgak. Di hari yang sama Satgas Covid-19 juga mencatat 2 kasus kematian. Kedua pasien itu berasal dari Kecamatan Buleleng dan Tejakula. Perkembangan kasus Covid-19 di Buleleng yang mulai melandai membuat jumlah kasus konfirmasi kumulatif bertambah menjadi 10.172 orang. Sebanyak 9.449 orang diantaranya dinyatakan sembuh dan menyisakan kasus aktif 220 orang. *k23
Penutupan isoter SMAN dan SMKN Bali Mandara dilakukan pada akhir Agustus lalu, saat seluruh pasien dinyatakan sembuh. Sedangkan di dua isoter lainnya, hanya terisi 65 orang. Sebanyak 62 orang di asrama mahasiswa Undiksha, Desa Jinengdalem, Kecamatan/Kabupaten Buleleng dan 3 orang sisanya di asrama prajurit Kompi Senapan C Batalyon Infanteri 900 Raider di Desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng.
Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Gede Suyasa ditemui Rabu (8/9) kemarin mengatakan, pengosongan isoter SMAN dan SMKN Bali Mandara dilakukan karena kasus konfirmasi baru terus melandai. Hal tersebut berdampak pada jumlah pasien OTG-GR yang menjalani isoter juga berkurang.
“Yang masih terisi sekarang tersisa di Kompi C dan Undiksha saja. Kemungkinan dalam beberapa hari ke depan posko Kompi C juga akan ditutup, tinggal menunggu sisa pasien sembuh,” kata Suyasa yang juga Sekda Buleleng ini. Sehingga ke depannya isoter akan dipusatkan di satu tempat saja. Yakni asrama mahasiswa Undiksha dengan kapasitas 156 bed.
Namun Suyasa menyebutkan pemerintah tetap waspada dan siaga terkait perkembangan kasus Covid-19 yang belum dapat dipastikan kapan akan berakhir. Isoter yang telah ditutup saat ini disebutnya sangat memungkinkan dibuka lagi, jika terjadi lonjakan kasus.
Sementara itu perkembangan kasus konfirmasi baru di Buleleng yang dicatatkan Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Rabu (8/9) sebanyak 25 orang. Sembilan orang diantraanya berasal dari Kecamatan Buleleng, 8 orang dari Kecamatan Sawan, 3 orang dari Kecamatan Sukasada, 2 orang masing-masing dari Kecamatan Banjar dan Busungbiu, serta satu orang lainnya dari Kecamatan Seririt.
Sedangkan pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh sebanyak 17. Mereka tersebar 6 orang dari Kecamatan Sawan, 3 orang dari Kecamatan Kubutambahan, 2 orang masing-masing dari Kecamatan Seririt, Banjar dan Buleleng, 1 orang masing-masing dari Kecamatan Busungbiu dan Gerokgak. Di hari yang sama Satgas Covid-19 juga mencatat 2 kasus kematian. Kedua pasien itu berasal dari Kecamatan Buleleng dan Tejakula. Perkembangan kasus Covid-19 di Buleleng yang mulai melandai membuat jumlah kasus konfirmasi kumulatif bertambah menjadi 10.172 orang. Sebanyak 9.449 orang diantaranya dinyatakan sembuh dan menyisakan kasus aktif 220 orang. *k23
Komentar