Kreatif, Pengemis Minta-minta Sambil Jual Tisu
GIANYAR, NusaBali
Pengemis sesungguhnya punya hati untuk tak selalu murni jadi pengemis.
Terbuti, belakangan para pengemis di Kota Gianyar, tampak makin kreatif. Bentuknya, terutama pengemis dari kalangan anak-anak, seolah-olah mengganti kerja ngemisnya dengan menjual tisu.
Seperti pantauan NusaBali di Kota Gianyar, belakangan para pengemis anak-anak, sejak pagi hingga malam berpraktik mengemis sambil membawa bakul plastik di dalamya berisi tisu untuk dijual. Selain tisu, ada yang jual jepitan rambut. Ada juga pengemis anak-anak hanya mengemis, tanpa disertai jual tisu dan apa pun.
Selama mengemis, mereka dipantau ibunya dari tempat agak jauh. Karena belakangan, para pengemis dewasa sering kena semprot warga. Warga tak sabar dan mangkel melihat orang dewasa bertubuh sehat dan kuat, bekerja mengemis. Ada juga pengemis ibu-ibu muda rambutnya bercat pirang, dibungkus kain.
‘’Kalau jual tisu masih mendingan. Kalau hanya ngemis, zaman pandemi gini, ya...janganlah. Masyarakat kan semua serba susah,’’ ujar warga di Gianyar, Komang Maha, Kamis (10/9).
Kepala Satpol PP Gianyar I Made Watha mengakui ada ‘tren positif’ perilaku para pengemis sejak pandemi saat makin memuncak. Hasil pengamatannya, pengemis terutama anak-anak, sambil jual tisu dan jepitan rambut. ‘’Tapi kalau tisu dan jepitannya habis dijual, mungkin karena untungnya tak seberapa, mereka kembali jadi pengemis lagi,’’ ujar pejabat asal Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati ini.
Kata Watha, tak gampang membina dan menyadarkan pengemis agar tak mengulangi ‘profesi’ itu. Apalagi di Gianyar tak ada rumah singgah untuk pembinaan pengemis. Oleh karena itu, jelas Watha, Satpol PP hanya bisa menertibkan mereka, lanjut dibawa ke Dinas Sosial Gianyar, agar mereka diberi pembinaan. ‘’Hanya saja, setiap pengemis yang kami tertibkan, hanya bisa dipulangkan ke asalnya. Tapi, beberapa hari atau minggu, mereka muncul lagi ke Gianyar. Kami juga terbentur sisi kemanusiaan,’’ ujar mantan Camat Sukawati ini. *lsa
Komentar