Rem Blong, Sedan Terguling di Jalur Padangbulia
Kecelakaan lalu lintas kembali terjadi di jalur maut Singaraja – Denpasar via Bedugul. Kali ini sebuah mobil sedan Toyota Soluna warna merah bernomor polisi DK 249 FL, terguling setelah menabrak jalan di kilometer 5 – 6 tepat di wilayah Banjar Dinas Prabukula, Desa Padangbulia, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Sabtu (14/1) sekitar pukul 14.30 Wita.
Di Tabanan, Truk Nyaris Terjatuh ke Jurang
SINGARAJA, NusaBali
Kejadian tersebut dituturkan warga di sekitar lokasi, Putu Tia, bahwa mobil Soluna merah datang dari arah selatan menuju utara. Mobil tersebut dikatakannya langsung menerobos besi pagar jalan yang ada di sisi kiri. “Memang di sini kan medannya menurun, tapi tadi, mobil itu seperti tidak bisa ngerem, terus tiba-tiba langsung menabrak besi di pinggir jalan,” ujar Putu Tia.
Karena benturan yang sangat keras, mobil sedan yang dikemudikan oleh Gusti Nyoman Oka Arnaya, 42, warga Banjar Menak, Desa Mengwitani, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, pun terguling dan rusak parah. Beruntung seluruh penumpang yang ada dalam mobil yang berjumlah tiga orang selamat. Hanya saja Gusti Ayu Made Indri Arisanti, 7, mengalami luka robek pada daun teliga dan korban langsung dilarikan ke RSUD Buleleng.
Kejadian itu juga sempat membuat kaget pengguna jalan yang melintasi jalur itu. Tidak sedikit pengguna jalan yang berhenti untuk melihat kondisi mobil yang ringsek dan rusak parah itu. Selang dua jam kemudian, mobil tersebut langsung diderek dan langsung dibawa ke bengkel agar tidak mengganggu arus lalu lintas.
Sementara itu Kapolsek Sukasada Kompol Gede Arya Wibawa dikonfirmasi terpisah membenarkan kejadian tersebut. Kecelakaan tunggal itu pun dikatakan terjadi karena out of control (OC), karena rem kendaraan blong dan pengemudi tidak dapat mengendalikan laju kendaraannya di jalan menurun.
“Tidak ada korban jiwa, hanya menderita kerugian material sebesar Rp 20 juta. Satu penumpang yang mengalami luka sedang sudah dilarikan ke RSUD Buleleng untuk mendapatkan penanganan medis,” kata dia.
Sementara di Tabanan, kecelakaan mengerikan terjadi di jalur Denpasar – Gilimanuk, tepatnya Banjar Lumajang, Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan, Sabtu (14/1). Truk DK 9094 GV yang dikemudikan Ahmad dengan dua penumpang, terguling dan nyaris jatuh ke jurang sedalam sekitar 1,5 meter andai tak tertahan tiang telepon. Tak ada korban jiwa dalam musibah itu, satu penumpang, Muhalim, 35, mengalami luka gores di leher kiri.
Kecelakaan tunggal truk DK 9094 GV terjadi sekitar pukul 15.30 Wita. Sebelum kejadian, truk yang dikemudikan Ahmad dengan dua penumpang tanpa muatan ini meluncur dari Selatan (Denpasar) menuju Desa Cupel, Kecamatan Negara, Jembrana. Saat memasuki TKP dengan kondisi menanjak, tiba-tiba dari arah Utara meluncur motor dengan kecepatan tinggi dan mengambil haluan ke kanan (Barat). Sopir truk DK 9094 GV, Ahmad pun panik sehingga banting setir ke kiri hingga kendaraannya terguling.
Sopir asal Desa Cupel ini membantah mengemudi dalam kondisi mengantuk. Dia menegaskan, murni banting setir karena menghindari tabrakan dengan motor yang tak dikenali identitasnya. “Saya selamat, dua teman saya juga selamat,” ungkap Ahmad. Dikatakan, mereka baru pulang dari Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan. Mereka pergi ke Sanur untuk kirim batu bata. “Saya tidak mengantuk, cuma banting setir untuk hindari tabrakan,” imbuh Ahmad.
Korban terluka, Muhalim juga mengatakan hal senada. Begitu terguling, kepala truk langsung terlontar ke depan sehingga dia sempat berbenturan. Terlihat luka gores di leher kiri warga Desa Cupel ini, namun yang bersangkutan enggan berobat ke rumah sakit. Saat kejadian, dia duduk di samping pintu kiri yang tertahan tiang telepon. Sementara Moktakin, 20, penumpang lainnya di truk tersebut tidak ada luka namun merasakan leher dan badannya sakit. * k23, k21
SINGARAJA, NusaBali
Kejadian tersebut dituturkan warga di sekitar lokasi, Putu Tia, bahwa mobil Soluna merah datang dari arah selatan menuju utara. Mobil tersebut dikatakannya langsung menerobos besi pagar jalan yang ada di sisi kiri. “Memang di sini kan medannya menurun, tapi tadi, mobil itu seperti tidak bisa ngerem, terus tiba-tiba langsung menabrak besi di pinggir jalan,” ujar Putu Tia.
Karena benturan yang sangat keras, mobil sedan yang dikemudikan oleh Gusti Nyoman Oka Arnaya, 42, warga Banjar Menak, Desa Mengwitani, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, pun terguling dan rusak parah. Beruntung seluruh penumpang yang ada dalam mobil yang berjumlah tiga orang selamat. Hanya saja Gusti Ayu Made Indri Arisanti, 7, mengalami luka robek pada daun teliga dan korban langsung dilarikan ke RSUD Buleleng.
Kejadian itu juga sempat membuat kaget pengguna jalan yang melintasi jalur itu. Tidak sedikit pengguna jalan yang berhenti untuk melihat kondisi mobil yang ringsek dan rusak parah itu. Selang dua jam kemudian, mobil tersebut langsung diderek dan langsung dibawa ke bengkel agar tidak mengganggu arus lalu lintas.
Sementara itu Kapolsek Sukasada Kompol Gede Arya Wibawa dikonfirmasi terpisah membenarkan kejadian tersebut. Kecelakaan tunggal itu pun dikatakan terjadi karena out of control (OC), karena rem kendaraan blong dan pengemudi tidak dapat mengendalikan laju kendaraannya di jalan menurun.
“Tidak ada korban jiwa, hanya menderita kerugian material sebesar Rp 20 juta. Satu penumpang yang mengalami luka sedang sudah dilarikan ke RSUD Buleleng untuk mendapatkan penanganan medis,” kata dia.
Sementara di Tabanan, kecelakaan mengerikan terjadi di jalur Denpasar – Gilimanuk, tepatnya Banjar Lumajang, Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan, Sabtu (14/1). Truk DK 9094 GV yang dikemudikan Ahmad dengan dua penumpang, terguling dan nyaris jatuh ke jurang sedalam sekitar 1,5 meter andai tak tertahan tiang telepon. Tak ada korban jiwa dalam musibah itu, satu penumpang, Muhalim, 35, mengalami luka gores di leher kiri.
Kecelakaan tunggal truk DK 9094 GV terjadi sekitar pukul 15.30 Wita. Sebelum kejadian, truk yang dikemudikan Ahmad dengan dua penumpang tanpa muatan ini meluncur dari Selatan (Denpasar) menuju Desa Cupel, Kecamatan Negara, Jembrana. Saat memasuki TKP dengan kondisi menanjak, tiba-tiba dari arah Utara meluncur motor dengan kecepatan tinggi dan mengambil haluan ke kanan (Barat). Sopir truk DK 9094 GV, Ahmad pun panik sehingga banting setir ke kiri hingga kendaraannya terguling.
Sopir asal Desa Cupel ini membantah mengemudi dalam kondisi mengantuk. Dia menegaskan, murni banting setir karena menghindari tabrakan dengan motor yang tak dikenali identitasnya. “Saya selamat, dua teman saya juga selamat,” ungkap Ahmad. Dikatakan, mereka baru pulang dari Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan. Mereka pergi ke Sanur untuk kirim batu bata. “Saya tidak mengantuk, cuma banting setir untuk hindari tabrakan,” imbuh Ahmad.
Korban terluka, Muhalim juga mengatakan hal senada. Begitu terguling, kepala truk langsung terlontar ke depan sehingga dia sempat berbenturan. Terlihat luka gores di leher kiri warga Desa Cupel ini, namun yang bersangkutan enggan berobat ke rumah sakit. Saat kejadian, dia duduk di samping pintu kiri yang tertahan tiang telepon. Sementara Moktakin, 20, penumpang lainnya di truk tersebut tidak ada luka namun merasakan leher dan badannya sakit. * k23, k21
Komentar