Krama Subak Selat Pertanyakan Uang Kas
SEMARAPURA, NusaBali
Sejumlah krama subak dan kelian tempek Subak Selat, Desa Selat, Kecamatan Klungkung, menggelar paruman (pertemuan) di Balai Banjar Jeroan, Desa Selat, Kecamatan Klungkung, Jumat (10/9).
Pertemuan ini untuk membuat kesepakatan untuk melaporkan seorang oknum pengurus Subak Selat. Karena pengutus ini tidak bisa mempertanggungjawabkan uang kas subak Rp 86 juta.
Ada 6 kelian tempek yang menandatangani kesepakatan untuk melaporkan seorang oknum pengurus tersebut sesuai berita acara, yakni Ketut Rika, Wayan Raun, Nyoman Tawa, Nyoman Kasna, Ketut Kartika, dan A Agung Sayang. Kasus ini akan dilaporkan ke polisi, Senin (13/9) nanti.
Menurut seorang anggota subak di Desa Selat yang namanya enggan disebutkan, permasalahan ini bermula ketika adanya pergantian pengurus subak di Desa Selat, serta penyerahan uang kas subak sebesar Rp 86 juta. Biasanya uang kas tersebut digunakan untuk keperluan membeli pupuk bagi krama subak. "Namun saat akan membeli pupuk, tidak ada kejelasan terkait uang itu," ujar sumber tersebut. Bahkan sampai pihak desa yang berusaha menyediakan pupuk terlebih dahulu untuk krama subak. Hal ini membuat krama subak mempertanyakan uang kas yang tidak bisa dipertanggungjawabkan tersebut.
Krama subak di Desa Selat sebenarnya sudah sepakat untuk memberikan kesempatan kepada oknum pengurus itu untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan. "Namun, belum ada tanggapan dari okum itu," ujarnya.
Atas persoalan tersebut membuat beberapa krama subak dan klian tempek menggelar pertemuan di Balai Banjar Jeroan, Desa Selat. "Saat pertemuan itu dibuat juga berita acara, dan kesepakatan untuk melaporkan oknum pengurus Subak ke polisi," jelas sumber tersebut. Nantinya masing-masing tempek akan menyertakan tiga krama subak untuk melapor ke kepolisian.
Dikonfirmasi terpisah, Perbekel Desa Selat I Gusti Putu Ngurah Adnyana mengaku tidak mengetahui ada pertemuan krama subak terkait rencana pelaporan oknum pengurus subak di Desa Selat ke kepolisian. "Saya tidak hadir dan saya tidak tahu," ujar Gusti Adnyana.
Bahkan, Gusti Adnyana mengaku tidak mengetahui secara pasti terkait masalah apa yang sebenarnya terjadi di Subak Selat. Pasalnya, untuk urusan di subak berbeda dengan di dinas. Kendati demikian, Gusti Adnyana, tidak menampik sempat membantu petani setempat untuk mendapatkan pupuk.
Sementara itu, seorang oknum pengurus yang akan dilaporkan tersebut, saat dikonfirmasi via telepon bisa tersambung namun tidak diangkat. *wan
Komentar