Program Transmigrasi Tak Diminati Masyarakat Tabanan
TABANAN, NusaBali
Tahun 2021 pemerintah pusat tidak menggulirkan program transmigrasi karena refocusing anggaran dampak pandemi Covid-19.
Namun bagi masyarakat Tabanan hal tersebut tak menjadi masalah. Sebab belakangan program transmigrasi tak diminati karena ekonomi mereka sudah stabil.
Di tahun 2018 saja, saat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tabanan melakukan sosialisasi ke tingkat kecamatan, masyarakat tak ada yang mendaftar. Waktu itu yang mengikuti transmigrasi diarahkan ke Kendari, Sulawesi Tenggara dan mendapat lahan seluas 2 hektare.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tabanan I Putu Santika, menerangkan pada 2021 program transmigrasi belum ada konfirmasi dari pusat. Kemungkinan karena pandemi, program ditiadakan. “Tahun ini belum ada konfirmasi dari pusat, mungkin karena pandemi ini,” ujarnya, Senin (13/9).
Kendatipun program transmigrasi belum bisa dipastikan keluar tahun ini, tak menjadi masalah bagi Tabanan. Karena hasil dari sosialisasi ke tingkat kecamatan maupun desa, peminatnya sedikit. “Seperti yang kami lakukan di tahun 2018, tidak ada yang minat ikut. Ini juga diperkuat dari konfirmasi kepala desa, peminat transmigrasi sedikit karena ekonomi masyarakat sudah stabil,” ucap Santika.
Menurut Santika program transmigrasi terakhir kali diikuti masyarakat Tabanan tahun 2017. Pesertanya hanya 2 orang. Sementara di 2018 tidak ada peminat, dan di 2019 hingga 2021 program dari pusat tak digulirkan. “Yang dari tahun 2019 sampai sekarang memang tidak ada program transmigrasi dari pusat,” tegas mantan Kadisdik Tabanan ini.
Ditambahkannya, program transmigrasi digulirkan pemerintah untuk membantu meningkatkan perekonomian masyarakat. Mereka yang transmigrasi mendapat lahan 2 hektare lahan kering dan basah untuk diolah, serta mendapat lahan 25 are untuk areal rumah. “Besaran lahan yang didapat banyak, dulu 2,5 hektare, sekarang 2 hektare,” tandas Santika. *des
Komentar