Gus Sukarta Tunggu Perintah dari Prabowo
Ketua DPD Gerindra Bali, Ida Bagus Putu Sukarta alias Gus Sukarta, berlum bersikap atas kesepakatan DPC Gerindra Kabupaten/Kota se-Bali yang kompak mendukungnya sebagai Caklon Gubernur (Cagub) Bali ke Pilgub 2018.
DENPASAR, NusaBali
Gus Sukarta masih menunggu perintah dari Ketua Umum DPP Gerindra, Prabowo Subianto. “Saya apresiasi keinginan dan dukungan para kader Gerindra yang mendukung saya jadi Calon Gubernur Bali. Apa pun namanya, hal tersebut aspirasi yang harus saya apresiasi. Tapi, kita punya mekanisme dan tahapan yang harus dilalui di organisasi,” ujar Gus Sukarta di Denpasar, Minggu (15/1).
Gus Sukarta menegaskan, tahapan dan mekanisme dimaksud adalah proses uji elek-tabilitas dengan survei kandidat, yang akan dilakukan DPP Gerindra sebelum nanti menentukan calon yang akan diusung. “Nah, saya sendiri akan menunggu perintah Ketua Umum Pak Prabowo. Kalau sudah ada lampu hijau dan perintah dari beliau, apa pun petunjuknya nanti tentang Pilgub Bali 2018, itulah yang akan kita laksanakan,” tegas politisi Gerindra asal Griya Buruan, Sanur, Denpasar Selatan yang kini anggota Komisi X DPR RI Dapil Bali ini.
Menurut Gus Sukarta, Gerindra tetap harus berkoalisi dengan partai lain ketika nanti mengsung pasangan calon di Pilgub Bali 2018. Pasalnya, Gerindra hanya memiliki 7 kursi DPRD Bali 2014-2019 atau berkekuatan 12,72 persen suara parlemen hasil Pileg 2014. Gerindra masih kekurangan 4 kursi DPRD Bali atau 7,28 persen suara parlemen untuk bisa usung calon secara mandiri.
Gus Sukarta mengatakan, DPP Gerindra akan memutuskan soal kandidat yang diusung dan koalisi dalam Pilgub Bali 2018. “Jadi, kita menunggu DPP Gerindra saja. DPP Gerindra nanti akan melihat dan melakukan kajian,” tegas Koordinator Fraksi Gerindra DPR RI ini.
Sementara itu, bocoran yang diperoleh NusaBali, Tim Lobi DPD Gerindra Bali sudah bergerak melakukan pertemuan dengan Tim Sukses Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, Walikota Denpasar yang deklarasi maju sebagai Cagub Bali 2018. Informasinya, Tim Sukses Rai Mantra kelimpungan dengan kesepakatan DPC Gerindra se-Bali yang mendorong Gus Sukarta sebagai Cagub Bali 2018.
Konon, sikap kubu Gerindra yang mencalonkan Gus Sukarta ini merupakan jawaban atas manver DPW NasDem Bali yang menggandeng Rai Mantra menemui Ketua Umum NasDem Surya Paloh di Jakarta. Rai Mantra dipertemukan dengan Surya Paloh agar bisa naik kendaraan PDIP ke Pigub Bali 2018. Caranya, Surya Paloh yang akan bicara dengan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.
Karena manuver NasDem dan Rai Mantra, akhirnya DPC Gerindra Kabupaten/Kota se-Bali sepakat mendorong Gus Sukarta sebagai Cagub Bali 2018 melalui rapat di Denpasar, Sabtu (14/1). Sebelum adanya manuver NasDem tersebut, Gerindra sejatinya sudah mengarah akan dukung Rai Mantra.
Saat dikonfirmasi NusaBali, Gus Sukarta tidak mau berkomentar terkait manuver Rai Mantra dan NasDem, dikaitkan dengan kesepakatan DPC Gerindra se-Bali mendorong dirinya sebagai Cagub Bali 2018. Gus Sukarta juga enggan bicara soal isu Tim Lobi DPD Gerindra Bali bertemu Tim Sukses Rai Mantra. “Kata siapa itu? Ah, nggak ada. Semuanya masih cair komunikasinya. Kita tunggu DPP Gerindra saja,” tegas mantan Wakil Ketua DPRD Bali 2009-2014 ini. * nat
Gus Sukarta masih menunggu perintah dari Ketua Umum DPP Gerindra, Prabowo Subianto. “Saya apresiasi keinginan dan dukungan para kader Gerindra yang mendukung saya jadi Calon Gubernur Bali. Apa pun namanya, hal tersebut aspirasi yang harus saya apresiasi. Tapi, kita punya mekanisme dan tahapan yang harus dilalui di organisasi,” ujar Gus Sukarta di Denpasar, Minggu (15/1).
Gus Sukarta menegaskan, tahapan dan mekanisme dimaksud adalah proses uji elek-tabilitas dengan survei kandidat, yang akan dilakukan DPP Gerindra sebelum nanti menentukan calon yang akan diusung. “Nah, saya sendiri akan menunggu perintah Ketua Umum Pak Prabowo. Kalau sudah ada lampu hijau dan perintah dari beliau, apa pun petunjuknya nanti tentang Pilgub Bali 2018, itulah yang akan kita laksanakan,” tegas politisi Gerindra asal Griya Buruan, Sanur, Denpasar Selatan yang kini anggota Komisi X DPR RI Dapil Bali ini.
Menurut Gus Sukarta, Gerindra tetap harus berkoalisi dengan partai lain ketika nanti mengsung pasangan calon di Pilgub Bali 2018. Pasalnya, Gerindra hanya memiliki 7 kursi DPRD Bali 2014-2019 atau berkekuatan 12,72 persen suara parlemen hasil Pileg 2014. Gerindra masih kekurangan 4 kursi DPRD Bali atau 7,28 persen suara parlemen untuk bisa usung calon secara mandiri.
Gus Sukarta mengatakan, DPP Gerindra akan memutuskan soal kandidat yang diusung dan koalisi dalam Pilgub Bali 2018. “Jadi, kita menunggu DPP Gerindra saja. DPP Gerindra nanti akan melihat dan melakukan kajian,” tegas Koordinator Fraksi Gerindra DPR RI ini.
Sementara itu, bocoran yang diperoleh NusaBali, Tim Lobi DPD Gerindra Bali sudah bergerak melakukan pertemuan dengan Tim Sukses Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, Walikota Denpasar yang deklarasi maju sebagai Cagub Bali 2018. Informasinya, Tim Sukses Rai Mantra kelimpungan dengan kesepakatan DPC Gerindra se-Bali yang mendorong Gus Sukarta sebagai Cagub Bali 2018.
Konon, sikap kubu Gerindra yang mencalonkan Gus Sukarta ini merupakan jawaban atas manver DPW NasDem Bali yang menggandeng Rai Mantra menemui Ketua Umum NasDem Surya Paloh di Jakarta. Rai Mantra dipertemukan dengan Surya Paloh agar bisa naik kendaraan PDIP ke Pigub Bali 2018. Caranya, Surya Paloh yang akan bicara dengan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.
Karena manuver NasDem dan Rai Mantra, akhirnya DPC Gerindra Kabupaten/Kota se-Bali sepakat mendorong Gus Sukarta sebagai Cagub Bali 2018 melalui rapat di Denpasar, Sabtu (14/1). Sebelum adanya manuver NasDem tersebut, Gerindra sejatinya sudah mengarah akan dukung Rai Mantra.
Saat dikonfirmasi NusaBali, Gus Sukarta tidak mau berkomentar terkait manuver Rai Mantra dan NasDem, dikaitkan dengan kesepakatan DPC Gerindra se-Bali mendorong dirinya sebagai Cagub Bali 2018. Gus Sukarta juga enggan bicara soal isu Tim Lobi DPD Gerindra Bali bertemu Tim Sukses Rai Mantra. “Kata siapa itu? Ah, nggak ada. Semuanya masih cair komunikasinya. Kita tunggu DPP Gerindra saja,” tegas mantan Wakil Ketua DPRD Bali 2009-2014 ini. * nat
1
Komentar