Pandemi, 66 Anak di Jembrana Jadi Yatim Piatu
Puluhan anak-anak itu terbesar di 5 kecamatan se-Kabupaten Jembrana, yakni, 24 anak di Negara, 17 anak di Mendoyo, 17 anak di Melaya, 4 anak di Pekutatan, dan 4 anak di Jembrana.
NEGARA, NusaBali
Selama pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak 2020 hingga saat ini, tidak sedikit anak-anak yang menjadi yatim, piatu, maupun yatim piatu. Sesuai data Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPPA-PPKB) Jembrana, di Gumi Makepung terdata sebanyak 66 anak yang kehilangan orangtua karena meninggal dunia terpapar Covid-19.
Pada Rabu (15/9), Bupati Jembrana I Nengah Tamba bersama istri Gusti Ayu Ketut Candrawati alias Ny Candrawati Tamba, menyerahkan bantuan kepada para anak terdampak pandemi Covid-19 dari Kecamatan Negara yang dipusatkan di wantilan Kantor Desa Kaliakah, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara.
Bupati Tamba mengatakan, bantuan yang diberikan kepada anak-anak yang terdampak Covid-19 ini merupakan bantuan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA). Bantuan yang diberikan tersebut, ada berupa alat-alat perlengkapan sekolah, paket bantuan pakaian anak, termasuk paket sembako untuk keluarga anak yang bersangkutan.
“Ini (bantuan) berasal dari pemerintah pusat melalui Kementerian PPPA yang disalurkan kepada pemerintah daerah. Bantuan ini diberikan khusus bagi anak-anak yang kehilangan orangtua karena terdampak Covid-19. Baik anak itu yatim, piatu, apalagi yatim piatu,” ujar Bupati asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara ini.
Bupati Tamba meminta kepada OPD terkait untuk selalu mengawasi, mendidik, dan membimbing anak-anak yang kehilangan orangtuanya. Meski kehilangan orangtua, anak-anak tersebut diharapkan selalu tekun belajar dan bersemangat untuk meraih cita-cita. “Meski kehilangan orangtua, agar selalu jengah (semangat). Raih cita-cita kalian agar nanti menjadi anak yang berguna dan sukses. Caranya, belajarlah dengan tekun, disiplin, dan selalu bersemangat,” ucapnya.
Sementara Kepala Dinas PPPA-PPKB Jembrana Ni Kade Ari Sugianti, mengatakan total ada 66 anak-anak di Jembrana yang akhirnya menjadi yatim, piatu, maupun yatim piatu karena orangtuanya meninggal dengan status terpapar Covid-19. Puluhan anak-anak itu terbesar di 5 kecamatan se-Jembrana, yakni, 24 anak di Kecamatan Negara, 17 anak di Kecamatan Mendoyo, 17 anak di Kecamatan Melaya, 4 anak di Kecamatan Pekutatan, dan 4 anak di Kecamatan Jembrana.
Di samping bantuan tersebut, dari Dinas PPPA-PPKB Jembrana juga memberikan pendampingan terhadap anak-anak yang kehilangan orangtua. Terutama memastikan anak-anak tersebut mendapat pendidikan maupun hak yang sama dengan anak pada umumnya. *ode
Pada Rabu (15/9), Bupati Jembrana I Nengah Tamba bersama istri Gusti Ayu Ketut Candrawati alias Ny Candrawati Tamba, menyerahkan bantuan kepada para anak terdampak pandemi Covid-19 dari Kecamatan Negara yang dipusatkan di wantilan Kantor Desa Kaliakah, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara.
Bupati Tamba mengatakan, bantuan yang diberikan kepada anak-anak yang terdampak Covid-19 ini merupakan bantuan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA). Bantuan yang diberikan tersebut, ada berupa alat-alat perlengkapan sekolah, paket bantuan pakaian anak, termasuk paket sembako untuk keluarga anak yang bersangkutan.
“Ini (bantuan) berasal dari pemerintah pusat melalui Kementerian PPPA yang disalurkan kepada pemerintah daerah. Bantuan ini diberikan khusus bagi anak-anak yang kehilangan orangtua karena terdampak Covid-19. Baik anak itu yatim, piatu, apalagi yatim piatu,” ujar Bupati asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara ini.
Bupati Tamba meminta kepada OPD terkait untuk selalu mengawasi, mendidik, dan membimbing anak-anak yang kehilangan orangtuanya. Meski kehilangan orangtua, anak-anak tersebut diharapkan selalu tekun belajar dan bersemangat untuk meraih cita-cita. “Meski kehilangan orangtua, agar selalu jengah (semangat). Raih cita-cita kalian agar nanti menjadi anak yang berguna dan sukses. Caranya, belajarlah dengan tekun, disiplin, dan selalu bersemangat,” ucapnya.
Sementara Kepala Dinas PPPA-PPKB Jembrana Ni Kade Ari Sugianti, mengatakan total ada 66 anak-anak di Jembrana yang akhirnya menjadi yatim, piatu, maupun yatim piatu karena orangtuanya meninggal dengan status terpapar Covid-19. Puluhan anak-anak itu terbesar di 5 kecamatan se-Jembrana, yakni, 24 anak di Kecamatan Negara, 17 anak di Kecamatan Mendoyo, 17 anak di Kecamatan Melaya, 4 anak di Kecamatan Pekutatan, dan 4 anak di Kecamatan Jembrana.
Di samping bantuan tersebut, dari Dinas PPPA-PPKB Jembrana juga memberikan pendampingan terhadap anak-anak yang kehilangan orangtua. Terutama memastikan anak-anak tersebut mendapat pendidikan maupun hak yang sama dengan anak pada umumnya. *ode
1
Komentar