Cipali Makan Korban Lagi, 7 Tewas
Sopir mengantuk, kecepatan mobil 80-100 km/jam
CIREBON, NusaBali
Mobil Daihatsu Luxio berpenumpang 10 orang menabrak bagian belakang truk tronton di KM 161 Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), Jawa Barat, Minggu (15/1) sekitar pukul 02.30 WIB dini hari. Kecelakaan itu menyebabkan tujuh orang penumpang Luxio meninggal dunia dan tiga orang luka -luka.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, tabrakan terjadi karena supir Luxio bernama Aan Sawaludin diduga mengantuk.
"Diduga pengemudi kendaraan Luxio mengantuk sehingga kurang antisipasi dan tidak bisa mengendalikan kendaraannya," kata Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Komisaris Besar Yusri Yunus, Minggu (15/1) dilansir detikcom.
Dirlantas Polda Jabar Komisaris Besar Tomex Kurniawan mengatakan, polisi menduga, mobil itu adalah angkutan gelap karena membawa 10 penumpang atau kelebihan muatan.
Tomex menjelaskan dugaan tersebut didasari pengakuan ketiga korban selamat yang tidak saling mengenal satu sama lain. Padahal dalam mobil tersebut berpenumpang hingga 10 orang.
"Tadi saya tanya ke korban yang masih hidup, malah nggak kenal sama kiri dan kanannya," ungkap dia.
Dia menuturkan kemungkinan mobil Luxio berwarna hitam yang dikemudikan Aan Sawaludin itu mengangkut penumpang di suatu tempat lalu membawa mereka ke tujuannya masing-masing. "Ini masih dugaan, masih akan kami cek lagi. Tapi yang jelas mobil ini kelebihan muatan," ujar Tomex.
Tomex Kurniawan menjelaskan peristiwa itu bermula saat kendaraan Daihatsu Luxio nopol B-1138-UKS yang dikemudikan Aan Sawaludin melaju dari arah Cikopo menuju Palimanan.
Tomen mengatakan setibanya di KM 161, Aan yang diduga mengantuk, ditambah Luxio dalam keadaan kelebihan muatan, sehingga sulit dikendalikan.
Saat kejadian pengemudi memacu mobilnya dengan kecepatan 80 sampai 100 kilometer/jam di lajur kanan dan pengemudi berniat menyalip truk di depannya menggunakan lajur kiri. Akhirnya menabrak ekor truk tronton nopol AB-8837-AK yang dikemudikan oleh Supardi, warga Jetis, Sendangsari, Pajangan, Bantul.
"Berdasarkan uji traffic accident analysis, kecepatannya itu 80 sampai 100 kilometer/jam. Lalu dia (pengemudi) mau mendahului truk di depan, dia tidak menggunakan lajur kanan tapi kiri," ungkap dia.
Tomex menuturkan kondisi mobil ringsek lantaran menabrak ekor truk tronton dengan kecepatan cukup kencang. Akibatnya tujuh dari sepuluh penumpang berasal dari Kabupaten Kuningan, Jawa Barat itu tewas, termasuk sang pengemudi.
"Seluruh korban di evakuasi ke Rumah Sakit Arjawinangun, di Jalan Bypass Palimanan-Jakarta, KM 2, Cirebon," ungkap Tomex.
Korban selamat dalam insiden tersebut Alimansyah (20), warga Kabupaten Kuningan mengalami luka ringan; Kusmara (41), warga kuningan mengalami luka berat; dan Elah Siti Nopiah juga luka berat.
Tol Cipali diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 13 Juni 2015. Pada tahun pertama beroperasi, terjadi 88 kecelakaan yang mengakibatkan 41 korban meninggal, 17 luka berat dan 92 luka ringan. Data kepolisian Jawa Barat pada 14 Juni- 6 Desember 2015 itu tersebar di wilayah hukum Polres Majalengka, Indramayu, Purwakarta, Subang dan Cirebon.
Selama 2016, kecelakaan juga terus membayangi pengguna jalan Tol Cipali. Pada awal tahun lalu, tabrakan minibus dengan truk menewaskan satu orang dan tujuh luka. Insiden terbesar terjadi pada April lalu di kolometer 137. Empat orang penumpang mobil Daihatsu Ayla tewas setelah ditabrak dari belakang oleh truk boks yang kehilangan kendali. *
Mobil Daihatsu Luxio berpenumpang 10 orang menabrak bagian belakang truk tronton di KM 161 Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), Jawa Barat, Minggu (15/1) sekitar pukul 02.30 WIB dini hari. Kecelakaan itu menyebabkan tujuh orang penumpang Luxio meninggal dunia dan tiga orang luka -luka.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, tabrakan terjadi karena supir Luxio bernama Aan Sawaludin diduga mengantuk.
"Diduga pengemudi kendaraan Luxio mengantuk sehingga kurang antisipasi dan tidak bisa mengendalikan kendaraannya," kata Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Komisaris Besar Yusri Yunus, Minggu (15/1) dilansir detikcom.
Dirlantas Polda Jabar Komisaris Besar Tomex Kurniawan mengatakan, polisi menduga, mobil itu adalah angkutan gelap karena membawa 10 penumpang atau kelebihan muatan.
Tomex menjelaskan dugaan tersebut didasari pengakuan ketiga korban selamat yang tidak saling mengenal satu sama lain. Padahal dalam mobil tersebut berpenumpang hingga 10 orang.
"Tadi saya tanya ke korban yang masih hidup, malah nggak kenal sama kiri dan kanannya," ungkap dia.
Dia menuturkan kemungkinan mobil Luxio berwarna hitam yang dikemudikan Aan Sawaludin itu mengangkut penumpang di suatu tempat lalu membawa mereka ke tujuannya masing-masing. "Ini masih dugaan, masih akan kami cek lagi. Tapi yang jelas mobil ini kelebihan muatan," ujar Tomex.
Tomex Kurniawan menjelaskan peristiwa itu bermula saat kendaraan Daihatsu Luxio nopol B-1138-UKS yang dikemudikan Aan Sawaludin melaju dari arah Cikopo menuju Palimanan.
Tomen mengatakan setibanya di KM 161, Aan yang diduga mengantuk, ditambah Luxio dalam keadaan kelebihan muatan, sehingga sulit dikendalikan.
Saat kejadian pengemudi memacu mobilnya dengan kecepatan 80 sampai 100 kilometer/jam di lajur kanan dan pengemudi berniat menyalip truk di depannya menggunakan lajur kiri. Akhirnya menabrak ekor truk tronton nopol AB-8837-AK yang dikemudikan oleh Supardi, warga Jetis, Sendangsari, Pajangan, Bantul.
"Berdasarkan uji traffic accident analysis, kecepatannya itu 80 sampai 100 kilometer/jam. Lalu dia (pengemudi) mau mendahului truk di depan, dia tidak menggunakan lajur kanan tapi kiri," ungkap dia.
Tomex menuturkan kondisi mobil ringsek lantaran menabrak ekor truk tronton dengan kecepatan cukup kencang. Akibatnya tujuh dari sepuluh penumpang berasal dari Kabupaten Kuningan, Jawa Barat itu tewas, termasuk sang pengemudi.
"Seluruh korban di evakuasi ke Rumah Sakit Arjawinangun, di Jalan Bypass Palimanan-Jakarta, KM 2, Cirebon," ungkap Tomex.
Korban selamat dalam insiden tersebut Alimansyah (20), warga Kabupaten Kuningan mengalami luka ringan; Kusmara (41), warga kuningan mengalami luka berat; dan Elah Siti Nopiah juga luka berat.
Tol Cipali diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 13 Juni 2015. Pada tahun pertama beroperasi, terjadi 88 kecelakaan yang mengakibatkan 41 korban meninggal, 17 luka berat dan 92 luka ringan. Data kepolisian Jawa Barat pada 14 Juni- 6 Desember 2015 itu tersebar di wilayah hukum Polres Majalengka, Indramayu, Purwakarta, Subang dan Cirebon.
Selama 2016, kecelakaan juga terus membayangi pengguna jalan Tol Cipali. Pada awal tahun lalu, tabrakan minibus dengan truk menewaskan satu orang dan tujuh luka. Insiden terbesar terjadi pada April lalu di kolometer 137. Empat orang penumpang mobil Daihatsu Ayla tewas setelah ditabrak dari belakang oleh truk boks yang kehilangan kendali. *
1
Komentar