Kantor LBH Dibom Molotov
Dari rekaman CCTV terlihat dua pelaku menggunakan motor Honda Beat hitam datang dari timur dan melempar bom ke kantor lalu kabur kea rah barat.
DENPASAR, NusaBali
Peristiwa heboh terjadi di Jalan Pidada XIII Nomor 22, Banjar Sari, Kelurahan Ubung, Kecamatan Denpasar Utara, Kamis (16/9) pukul 00.30 Wita. Kantor dari LBH Himpunan Penerus Pejuang Pembela Tanah Air dibom molotov oleh orang tak dikenal.
Untungnya peristiwa tersebut cepat diketahui masyarakat sekitar. Api yang dihasilkan dari bom ukuran kecil dari botol kaca itu bisa dipadamkan dengan mudah oleh warga setempat. Hanya saja kaca pada pintu depan kantor dari pengacara John Korassa Sonbai dkk itu pecah dalam bentuk lubang.
Ditemui di lokasi kejadian kemarin pagi, Jhon mengatakan kejadian itu sudah dilaporkan ke Polresta Denpasar oleh rekannya Johannes Budi Raharjo dua setelah kejadian tepatnya pukul 02.13 Wita. Jhon mengaku satu bom molotov ditemukan di lokasi. Serpihan botol bom molotov itu sudah diamankan polisi sebagai barang bukti dan kepentingan penyelidikan.
Lebih lanjut Jhon mengatakan dari rekaman kamera CCTV di sekitar lokasi, pelaku yang melakukan teror itu diduga kuat ada dua orang. Kedua orang misterius itu mengenakan jaket warnah hitam. Mereka datang dari arah timur mengendarai satu sepeda motor Honda Beat warna hitam. Setibanya di depan kantor tersebut kedua pelaku berhenti sejenak melemparkan bom molotov tersebut ke arah pintu kantor.
Tak butuh waktu lama kedua orang tersebut langsung tancap gas menuju ke arah barat. Sementara bom yang dilempar keduanya meledak dan menyala. Untungnya ledakan dan nyala api dari bom molotov tersebut segera didengar dan dilihat warga sekitar.
"Ada satu bom molotov yang ditemukan. Serpihan bom itu sudah diambil oleh pihak kepolisian sebagai barang bukti. Saat kejadian tidak ada orang di kantor. Kejadian diketahui pertama kali oleh tetangga. Dua orang pelaku naik sepeda motor Honda Beat warna hitam," ungkap Jhon.
Menerima laporan itu jajaran Satreskrim Polresta Denpasar langsung mendatangi lokasi untuk olah TKP dan menggali keterangan saksi-saksi. Hingga kemarin siang aparat Polresta Denpasar terus mengendus pelaku dengan menggali keterangan saksi-saksi.
Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol Mikael Hutabarat mengatakan kasus tersebut jadi atensi. Mantan Kasat Narkoba Polresta Denpasar ini meminta masyarakat untuk tidak takut dan tidak beropini. Dia menegaskan agar pelaku dalam kasus tersebut segera ditangkap.
Kompol Mikael mengaku untuk mengungkap pelaku teror tersebut Polresta Denpasar sudah melakukan pengecekan dari udara melalui satelit maupun dari darat melalui keterangan saksi-saksi dan rekaman kamera CCTV di sekitar lokasi kejadian.
"Saya berharap masyarakat Denpasar khususnya warga sekitar lokasi kejadian untuk tidak takut. Anggota kami sudah melakukan langkah-langkah. Bila perlu nanti tiap pagi anggota saya apel di sana," tutur Kompol Mikael dalam keterangan persnya kemarin siang di Mapolresta Denpasar.
Sementara itu seorang tetangga yang berada di sebelah timur lokasi mengaku bernama Putu Eka Indra Sastrawan, 22 mengatakan tidak mengetahui secara persis awal mula kejadiannya. Pada saat kejadian ungkap Putu Eka mengaku sudah tidur. Dia mendengar ada teriakan ada kebakaran.
"Saya dengar teriakan ada kebakaran. Saya langsung bangun dan menuju ke kantor itu. Saat itu ada api yang menyala. Warga yang ngekos di belakang kantor itu ramai-ramai menyiram api tersebut secra manual," tuturnya.
Putu Eka mengaku sebelum api berhasil dipadamkan terjadi ketegangan. Di mana pintu kantor terkunci. Selain itu ada satu unit mobil terparkir tepat di depan pintu kantor tersebut. "Untungnya api dengan mudah bisa dipadamkan. Kejadian seperti ini kali pertama terjadi di sini," beber Putu Eka. *pol
Untungnya peristiwa tersebut cepat diketahui masyarakat sekitar. Api yang dihasilkan dari bom ukuran kecil dari botol kaca itu bisa dipadamkan dengan mudah oleh warga setempat. Hanya saja kaca pada pintu depan kantor dari pengacara John Korassa Sonbai dkk itu pecah dalam bentuk lubang.
Ditemui di lokasi kejadian kemarin pagi, Jhon mengatakan kejadian itu sudah dilaporkan ke Polresta Denpasar oleh rekannya Johannes Budi Raharjo dua setelah kejadian tepatnya pukul 02.13 Wita. Jhon mengaku satu bom molotov ditemukan di lokasi. Serpihan botol bom molotov itu sudah diamankan polisi sebagai barang bukti dan kepentingan penyelidikan.
Lebih lanjut Jhon mengatakan dari rekaman kamera CCTV di sekitar lokasi, pelaku yang melakukan teror itu diduga kuat ada dua orang. Kedua orang misterius itu mengenakan jaket warnah hitam. Mereka datang dari arah timur mengendarai satu sepeda motor Honda Beat warna hitam. Setibanya di depan kantor tersebut kedua pelaku berhenti sejenak melemparkan bom molotov tersebut ke arah pintu kantor.
Tak butuh waktu lama kedua orang tersebut langsung tancap gas menuju ke arah barat. Sementara bom yang dilempar keduanya meledak dan menyala. Untungnya ledakan dan nyala api dari bom molotov tersebut segera didengar dan dilihat warga sekitar.
"Ada satu bom molotov yang ditemukan. Serpihan bom itu sudah diambil oleh pihak kepolisian sebagai barang bukti. Saat kejadian tidak ada orang di kantor. Kejadian diketahui pertama kali oleh tetangga. Dua orang pelaku naik sepeda motor Honda Beat warna hitam," ungkap Jhon.
Menerima laporan itu jajaran Satreskrim Polresta Denpasar langsung mendatangi lokasi untuk olah TKP dan menggali keterangan saksi-saksi. Hingga kemarin siang aparat Polresta Denpasar terus mengendus pelaku dengan menggali keterangan saksi-saksi.
Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol Mikael Hutabarat mengatakan kasus tersebut jadi atensi. Mantan Kasat Narkoba Polresta Denpasar ini meminta masyarakat untuk tidak takut dan tidak beropini. Dia menegaskan agar pelaku dalam kasus tersebut segera ditangkap.
Kompol Mikael mengaku untuk mengungkap pelaku teror tersebut Polresta Denpasar sudah melakukan pengecekan dari udara melalui satelit maupun dari darat melalui keterangan saksi-saksi dan rekaman kamera CCTV di sekitar lokasi kejadian.
"Saya berharap masyarakat Denpasar khususnya warga sekitar lokasi kejadian untuk tidak takut. Anggota kami sudah melakukan langkah-langkah. Bila perlu nanti tiap pagi anggota saya apel di sana," tutur Kompol Mikael dalam keterangan persnya kemarin siang di Mapolresta Denpasar.
Sementara itu seorang tetangga yang berada di sebelah timur lokasi mengaku bernama Putu Eka Indra Sastrawan, 22 mengatakan tidak mengetahui secara persis awal mula kejadiannya. Pada saat kejadian ungkap Putu Eka mengaku sudah tidur. Dia mendengar ada teriakan ada kebakaran.
"Saya dengar teriakan ada kebakaran. Saya langsung bangun dan menuju ke kantor itu. Saat itu ada api yang menyala. Warga yang ngekos di belakang kantor itu ramai-ramai menyiram api tersebut secra manual," tuturnya.
Putu Eka mengaku sebelum api berhasil dipadamkan terjadi ketegangan. Di mana pintu kantor terkunci. Selain itu ada satu unit mobil terparkir tepat di depan pintu kantor tersebut. "Untungnya api dengan mudah bisa dipadamkan. Kejadian seperti ini kali pertama terjadi di sini," beber Putu Eka. *pol
Komentar