Kasus Pelajar Cabul Berakhir Damai
GIANYAR, NusaBali
Kasus pelajar SMK inisial I Made AAG, 17, yang diduga melakukan percobaan pencabulan terhadap seorang gadis di wilayah hukum Polsek Tegallalang berakhir damai.
Kedua pihak, baik pihak pelajar sudah minta maaf dan korban juga memaafkan. Perdamaian itu dibenarkan Kapolsek Tegallalalng, AKP Ketut Sudita. "Kasus itu sudah diselesaikan secara damai. Pihak yang laki-laki (pelajar, red) sudah mendatangi pihak perempuan," ujarnya, Kamis (16/9).
Kata Sudita, pihak perempuan sebagai korban tidak memperpanjang masalah tersebut. "Kebetulan sudah memberikan maaf. Sehingga damai," ungkapnya.
Bahkan, pihak korban tidak menuntut secara hukum atas peristiwa yang dialaminya. Adapun perdamaian itu tertuang dalam surat pernyataan damai, tanggal 15 September 2021 di Ruang Reskrim Polsek Tegallalang.
Dengan pernyataan damai itu, sekaligus pihak korban mencabut pengaduannya ke Polsek Tegallalang. "Pihak korban juga berterima kasih kepada pihak Kepolisian yang telah menangani laporan atau pengaduan dari pihak pengadu," ujar AKP Sudita.
Diberitakan sebelumnya, pelajar asal Desa Gadung Sari, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan ini masih mengenakan celana panjang abu-abu dan sepatu saat mencoba berbuat cabul. Aksi dugaan pencabulan ini terjadi pada Selasa (14/9) sekitar pukul 11.00 Wita di areal permandian umum yang berada di pinggir sungai. Tepatnya di Banjar Dukuh Desa Kenderan Kecamatan Tegallalang.
Kejadian bermula ketika korban sedang mandi di permandian umum. Tiba-tiba anjing korban yang ikut ke permandian menggonggong seseorang yang coba mendekat. Saat berpaling, korban melihat ada seorang laki laki (pelaku) datang berlari menuju permandian.
Seketika itu korban yang hanya mengenakan celana dalam langsung mengambil handuk untuk menutupi badannya. Namun pelaku bukannya menjauh, justru semakin mendekat menghampiri korban. Salah satu tangan pelaku menarik rambut korban sementara tangan satunya berusaha menyentuh kemaluan korban.
Korban sontak berteriak minta tolong dan melawan dengan memegang tangan pelaku. Namun pelaku tetap berusaha menyentuh kemaluan korban. Karena tidak berhasil pelaku berusaha melepaskan genggaman tangan korban. Setelah berhasil lepas, pelaku kabur naik ke selatan menuju jalan raya. Kemudian bersembunyi di dalam semak semak di pinggir jalan. Korban kemudian mengejar pelaku, namun hanya mendapati sepeda yang dipakai pelaku. Sesaat kemudian datang seorang warga, lalu korban menceritakan kejadian yg dialaminya.
Kurang lebih 30 menit korban bersama warga lain menunggu pelaku di sepeda motor milik pelaku yang diparkir di pinggir jalan. Akhirnya pelaku muncul dari persembunyiannya dan mengakui perbuatan yg dilakukan dihadapan korban dan warga serta meminta maaf.
Selanjutnya pelaku diamankan oleh Bhabinkamtibmas, sedangkan korban pulang ke rumah untuk mengganti pakaian dan menceritakan kejadian tersebut kepada ibunya. *nvi
Komentar