Hutan Kota Semarapura Terbengkalai
Salah satu syarat untuk meraih adipura, minimal kabupaten memiliki 30 persen hutan.
SEMARAPURA, NusaBali
Hutan di jantung Kota Semapura, Jalan Ngurah Rai, Klungkung, atau dikenal dengan hutan kota, kini memprihantinkan. Karena hutan di atas lahan Pemkab Klungkung seluas 20 are ini, terbengkalai katena tidak terawat selama 5 tahun lebih sehingga banyak ditumbuhi semak-belukar.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Klungkung, Anak Agung Ngurah Kirana, tidak menampik kondisi tersebut. Rencananya pada 2017 pihaknya akan menata hutan kota tersebut. Untuk dijadikan sarana edukasi kepada siswa yang ingin belajar mengenal jenis-jenis pohon. “Nanti akan kita tata tempatnya dan ditanam aneka jenis pohon,” ujarnya.
Ditanya, mengapa baru sekarang ditata? Agung Kirana mengaku tidak mengetahui secara pasti seluk-beluk kenapa hutan kota tersebut tidak tertata. Karena sebelum kelembagaan baru ini, bidang kehutanan berada dibawah lembaga lain. “Sekarang kami yang membidangi, untuk itu kami ingin menata kembali. Karena akan bisa memberikan banyak manfaat dan mempercantik keindangan kota,” terang Kirana.
Kirana menambahkan, saat ini di Kota Semarapura memiliki dua lokasi hutan kota, satunya lagi di Jalan Gunung Merapi.
Di sisi lain, salah satu syarat untuk meraih adipura, minimal kabupaten memiliki 30 persen hutan. Maka dari itu pihaknya selalu berkoordinasi dengan warga yang hendak memotong pohon agar tidak buru-buru. Ketika memang tidak terlalu membahayakan agar dibiarkan saja, karena otomatis itu mengurangi jumlah pohon. “Saat ini di Klungkung secara persentasi baru mempunyai 25 persen pohon,” katanya.
Untuk memenuhi terget tersebut, pihaknya pun akan menanam aneka jenis pohon perindang, dengan menggandeng pihak ketiga. *wa
Hutan di jantung Kota Semapura, Jalan Ngurah Rai, Klungkung, atau dikenal dengan hutan kota, kini memprihantinkan. Karena hutan di atas lahan Pemkab Klungkung seluas 20 are ini, terbengkalai katena tidak terawat selama 5 tahun lebih sehingga banyak ditumbuhi semak-belukar.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Klungkung, Anak Agung Ngurah Kirana, tidak menampik kondisi tersebut. Rencananya pada 2017 pihaknya akan menata hutan kota tersebut. Untuk dijadikan sarana edukasi kepada siswa yang ingin belajar mengenal jenis-jenis pohon. “Nanti akan kita tata tempatnya dan ditanam aneka jenis pohon,” ujarnya.
Ditanya, mengapa baru sekarang ditata? Agung Kirana mengaku tidak mengetahui secara pasti seluk-beluk kenapa hutan kota tersebut tidak tertata. Karena sebelum kelembagaan baru ini, bidang kehutanan berada dibawah lembaga lain. “Sekarang kami yang membidangi, untuk itu kami ingin menata kembali. Karena akan bisa memberikan banyak manfaat dan mempercantik keindangan kota,” terang Kirana.
Kirana menambahkan, saat ini di Kota Semarapura memiliki dua lokasi hutan kota, satunya lagi di Jalan Gunung Merapi.
Di sisi lain, salah satu syarat untuk meraih adipura, minimal kabupaten memiliki 30 persen hutan. Maka dari itu pihaknya selalu berkoordinasi dengan warga yang hendak memotong pohon agar tidak buru-buru. Ketika memang tidak terlalu membahayakan agar dibiarkan saja, karena otomatis itu mengurangi jumlah pohon. “Saat ini di Klungkung secara persentasi baru mempunyai 25 persen pohon,” katanya.
Untuk memenuhi terget tersebut, pihaknya pun akan menanam aneka jenis pohon perindang, dengan menggandeng pihak ketiga. *wa
Komentar