HIPMI Bali Siap Gelar Vaksinasi WNA
Koordinasi dengan stakeholder, siapkan vaksin Gotong Royong
DENPASAR,NusaBali
Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) siap memfasilitasi warga negara asing (WNA) yang ingin vaksin Covid-19 di Bali. Namun dengan catatan sepanjang aturan membolehkan.
Ketua Umum BPP HIPMI Mardani H. Maming menyampaikan di sela-sela pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang dilaksanakan kerjasama antara BPD HIPMI Bali dengan Lembaga Penyiaran Publik RRI Denpasar, Kamis (16/9).
“Ini akan kita sampaikan ke Menteri Kesehatan atau Satgas Covid-19. Bagaimana jalan keluarnya, untuk bisa melayani WNA. Apakah bisa dilakukan dengan vaksin gotong royong royong, sehingga WNA di Bali betul- betul terjamin kesehatannya,” ujar Mardani H. Maming.
“Makanya kita koordinasikan dulu, tadi ada Tim HIPMI yang khusus berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan. Mudah-mudahan ada jalan keluarnya. Apabila ada, Insya Allah, HIPMI akan mengadakan khusus untuk orang asing,” imbuhnya.
Sebelumnya dalam sambutannya, Mardani H Maming menyatakan rencana HIPMI tersebut sudah dikomunikasikan dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nasional.
"Kalau tidak disampaikan ke pemerintah pusat, akan menjadi tidak baik nanti nama Indonesia terhadap warga asing," tegasnya.
Terkait upaya untuk pemulihan perekonomian di Bali, HIPMI kata Mardani Maming saat ini konsentrasi di vaksinasi untuk membantu pemerintah dan masyarakat Bali. Harapannya semua masyarakat sadar vaksinasi .
“Apabila sudah sadar vaksinasi, harapannya level (PPKM) bisa diturunkan lagi dan menjadi normal. Dan kita bisa bekerja kembali lagi,” tandasnya.
Sebelumnya Ketua Umum Badan Pengurus Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPD HIPMI) Bali, Pande Agus Permana Widura mengapresiasi animo masyarakat yang sangat tinggi untuk melakukan vaksinasi.
Dikatakan Agus, kalau dilihat dari KTP Denpasar atau Bali cakupan vaksinasi sudah hampir 97 persen. Namun ternyata masih banyak warga yang belum mendapatkan vaksin. Selain itu, kata Agus Permana vaksinasi belum mencakup WNA. Hal ini menurutnya kendala tersendiri. Karena sebelumnya WNA itu bekerja di Bali, memiliki paspor, memiliki surat izin bekerja. Namun ketika perusahaannya tutup, surat izin bekerjanya itu tentu sudah tidak aktif lagi.
Untuk itu Agus Permana berharap, pemerintah memikirkan pemberian vaksin Covid-19 bagi WNA yang bekerja atau menetap di Bali. "Karena bagaimana pun kita hidup berdampingan dengan warga-warga asing, karena kita memang sebagian besar hidup dari pariwisata,"ujarnya.
Agus tidak bisa menyebutkan jumlah persis WNA yang ada di Bali. Agus menyatakan tentu harus didata dulu dari Pusat.
Menurut Agus, vaksinasi menjadi salah satu acuan bagaimana bisa mengembalikan perekonomian Bali dimana 78 persen masyarakat sangat bergantung dari sektor pariwisata.
Sementara Plh. Kepala LPP RRI Stasiun Denpasar, Istikomah mengatakan, vaksinasi serangkaian Hari Radio ke-76 ini adalah komitmen bersama dalam akselerasi terciptanya kekebalan kelompok.
"Mudah-mudahan menjadi sesuatu yang berbeda untuk meningkatkan herd immunity masyarakat Bali dengan adanya vaksinasi hari ini," ujarnya di Sentra Vaksinasi LPP RRI Denpasar. *K17
Ketua Umum BPP HIPMI Mardani H. Maming menyampaikan di sela-sela pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang dilaksanakan kerjasama antara BPD HIPMI Bali dengan Lembaga Penyiaran Publik RRI Denpasar, Kamis (16/9).
“Ini akan kita sampaikan ke Menteri Kesehatan atau Satgas Covid-19. Bagaimana jalan keluarnya, untuk bisa melayani WNA. Apakah bisa dilakukan dengan vaksin gotong royong royong, sehingga WNA di Bali betul- betul terjamin kesehatannya,” ujar Mardani H. Maming.
“Makanya kita koordinasikan dulu, tadi ada Tim HIPMI yang khusus berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan. Mudah-mudahan ada jalan keluarnya. Apabila ada, Insya Allah, HIPMI akan mengadakan khusus untuk orang asing,” imbuhnya.
Sebelumnya dalam sambutannya, Mardani H Maming menyatakan rencana HIPMI tersebut sudah dikomunikasikan dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nasional.
"Kalau tidak disampaikan ke pemerintah pusat, akan menjadi tidak baik nanti nama Indonesia terhadap warga asing," tegasnya.
Terkait upaya untuk pemulihan perekonomian di Bali, HIPMI kata Mardani Maming saat ini konsentrasi di vaksinasi untuk membantu pemerintah dan masyarakat Bali. Harapannya semua masyarakat sadar vaksinasi .
“Apabila sudah sadar vaksinasi, harapannya level (PPKM) bisa diturunkan lagi dan menjadi normal. Dan kita bisa bekerja kembali lagi,” tandasnya.
Sebelumnya Ketua Umum Badan Pengurus Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPD HIPMI) Bali, Pande Agus Permana Widura mengapresiasi animo masyarakat yang sangat tinggi untuk melakukan vaksinasi.
Dikatakan Agus, kalau dilihat dari KTP Denpasar atau Bali cakupan vaksinasi sudah hampir 97 persen. Namun ternyata masih banyak warga yang belum mendapatkan vaksin. Selain itu, kata Agus Permana vaksinasi belum mencakup WNA. Hal ini menurutnya kendala tersendiri. Karena sebelumnya WNA itu bekerja di Bali, memiliki paspor, memiliki surat izin bekerja. Namun ketika perusahaannya tutup, surat izin bekerjanya itu tentu sudah tidak aktif lagi.
Untuk itu Agus Permana berharap, pemerintah memikirkan pemberian vaksin Covid-19 bagi WNA yang bekerja atau menetap di Bali. "Karena bagaimana pun kita hidup berdampingan dengan warga-warga asing, karena kita memang sebagian besar hidup dari pariwisata,"ujarnya.
Agus tidak bisa menyebutkan jumlah persis WNA yang ada di Bali. Agus menyatakan tentu harus didata dulu dari Pusat.
Menurut Agus, vaksinasi menjadi salah satu acuan bagaimana bisa mengembalikan perekonomian Bali dimana 78 persen masyarakat sangat bergantung dari sektor pariwisata.
Sementara Plh. Kepala LPP RRI Stasiun Denpasar, Istikomah mengatakan, vaksinasi serangkaian Hari Radio ke-76 ini adalah komitmen bersama dalam akselerasi terciptanya kekebalan kelompok.
"Mudah-mudahan menjadi sesuatu yang berbeda untuk meningkatkan herd immunity masyarakat Bali dengan adanya vaksinasi hari ini," ujarnya di Sentra Vaksinasi LPP RRI Denpasar. *K17
1
Komentar