Wisatawan Sepi, Pesanan Lokal Bantu Pematung
DENPASAR, NusaBali
Pandemi Covid-19 mengakibatkan pemasaran karya seni, seperti patung kayu sepi. Namun beruntung, pesanan dari masyarakat lokal membantu perajin maupun seniman patung bisa bertahan.
Meski tidak sering dan tidak banyak, namun orderan itu membuat pematung masih bisa tetap berkarya.“Saya punya tempat jualan di Pasar Seni pagi di Banjar Gelulung, Sukawati. Namun pembeli sekarang menurun,” ujar I Ketut Bangkit, 53, seorang pematung kayu dari Desa Batubulan Kangin, Sukawati, Gianyar, Kamis (16/9).
Menurut Bangkit, pandemi Covid-19 memang berdampak terhadap perajin kerajinan patung seperti dia, karena penjualan sepi. Beruntung di tengah pemasaran tersebut, ada pesanan dari masyarakat lokal, yakni kalangan orang Bali. Ada yang memesan membuat pratima atau arca (patung yang akan disakralkan), pesanan membuat teteken (tongkat pedanda atau pandita), sarung keris, dan lainnya. “Itulah yang membantu (pendapatan). Walau tidak banyak,” ujar ayah 3 anak ini.
Selain itu, karena menakik dan mengukir kayu itu merupakan hobi, itu pula yang menyebabkan pematung seperti Bangkit bertahan. “Ya kerja itu sebagai hiburan,” ujar Bangkit menunjuk hasil karyanya yang berbahan kayu cendana, majagau, nangka, dan lainnya. “Ini merupakan karya untuk pajangan dan juga ada untuk pratima,” ujarnya. Bangkit pun berharap agar pandemi Covid-19 mereda, sehingga penjualan seni patung bergairah lagi. *k17
Menurut Bangkit, pandemi Covid-19 memang berdampak terhadap perajin kerajinan patung seperti dia, karena penjualan sepi. Beruntung di tengah pemasaran tersebut, ada pesanan dari masyarakat lokal, yakni kalangan orang Bali. Ada yang memesan membuat pratima atau arca (patung yang akan disakralkan), pesanan membuat teteken (tongkat pedanda atau pandita), sarung keris, dan lainnya. “Itulah yang membantu (pendapatan). Walau tidak banyak,” ujar ayah 3 anak ini.
Selain itu, karena menakik dan mengukir kayu itu merupakan hobi, itu pula yang menyebabkan pematung seperti Bangkit bertahan. “Ya kerja itu sebagai hiburan,” ujar Bangkit menunjuk hasil karyanya yang berbahan kayu cendana, majagau, nangka, dan lainnya. “Ini merupakan karya untuk pajangan dan juga ada untuk pratima,” ujarnya. Bangkit pun berharap agar pandemi Covid-19 mereda, sehingga penjualan seni patung bergairah lagi. *k17
Komentar