Mareresik Pura Tirta Empul Jadi Ajang Bersatu Generasi Muda Bali

Kegiatan mareresik ini tidak lepas dari konsep Tri Hita Karana yang ada di Bali. Seperti diketahui salah satu bagian dari konsep Tri Hita Karana yakni palemahan, merupakan suatu konsep yang memiliki arti hubungan baik antara manusia dengan lingkungan. “Ya seperti yang tercermin pada kegiatan mareresik kali ini, demi mewujudkan konsep palemahan tersebut,” ujar Jro Gede Arya, Bagian Parhyangan di Pasikian Yowana Bali.

Kegiatan mareresik tersebut selain bertujuan untuk melakukan pembersihan, juga memiliki fungsi sebagai media pemersatu para pemuda di Bali. “Di masa pandemi ini sangat penting untuk menjaga persatuan dan kesatuan para pemuda Bali, maka dari itu kegiatan mareresik ini juga menjadi sebuah media pemersatu para pemuda di Bali, agar berperan aktif dalam menjaga warisan para leluhur, dalam hal ini yakni Pura Tirta Empul,” ujar Ketua Pasikian Yowana Gianyar Pande Made Widia.

Peserta yang ikut dalam kegiatan mareresik tersebut kurang dari 50 orang berasal dari berbagai daerah seperti Kuta, Denpasar, Klungkung. “Tentunya kegiatan ini juga memperhatikan protokol kesehatan di masa pandemi, guna mewujudkan keamanan bersama,” tambah Pande Made Widia.

Lebih lanjut Pande Made Widia menyatakan bahwa sasaran kegiatan mareresik kali ini yakni keberadaan sampah plastik yang ada di sekitar Pura Tirta Empul. “Kalau yang bersifat organik akan terurai dengan sendirinya, yang berbahaya dan mengancam kelestarian dari lingkungan tersebut yakni sampah plastik. Maka dari itu kegiatan kali ini berfokus membersihkan sampah plastik yang ada,” ungkapnya.

Kemudian I Gusti Ngurah Dalem Ramadi yang merupakan Ketua Sekehe Taruna Manukaya menyatakan menyambut dengan baik kegiatan mareresik yang diadakan oleh Pasikian Yowana Bali dan Pasikian Yowana Gianyar. “Saya sudah libatkan 20 orang perwakilan anggota dari Sekehe Taruna Manukaya untuk terlibat di kegiatan mareresik ini,” ujarnya.

Kegiatan mareresik ini juga dinilai omentum yang tepat karena Pura Tirta Empul akan mengadakan piodalan pada saat hari Purnama Kapat yang akan datang. “Iya akan ada piodalan di Pura Tirta Empul, pada tanggal 21 September 2021 nanti, jadi ini momentum yang bagus untuk melakukan ngayah (gotong royong) dan mareresik bersama,” tuturnya.

Jro Gede Arya pun mengungkapkan bahwa untuk selanjutnya Pasikian Yowana Bali akan aktif mengadakan kegiatan serupa di berbagai daerah lainnya. “Kalau lancar, astungkara dalam waktu dekat akan ada kegiatan mareresik juga di Karangasem,” ungkapnya.

Kegiatan mareresik pun berlangsung menyusuri seluruh bagian Pura Tirta Empul, terlihat Pasikian Yowana Bali, Pasikian Yowana Gianhar dan Sekehe Taruna Manukaya saling bahu membahu membersihkan area Pura Tirta Empul dari sampah plastik.

Di akhir kegiatan I Gusti Ngurah Dalem Ramadi pun berterima kasih kepada Pasikian Yowana Bali dan Pasikian Yowana Gianyar karena telah melungkan waktu, dan tenaga untuk melaksanakan kegiatan mareresik di Pura Tirta Empul. “Semoga untuk ke depannya jalinan kekerabatan ini selalu erat, dan seluruh pemuda di Bali dapat bersatu menjaga dan melestarikan warisan budaya yang ada,” ujarnya.

Sementara itu kepada krama Bali dan seluruh masyarakat yang berkunjung ke Pura Tirta Empul, diingatkan juga untuk ikut berpartisipasi menjaga kelestarian dari Pura Tirta Empul itu sendiri. “Ya pertama dimulai dari disiplin membuang sampah pada tempatnya, terutama sampah plastik,” pesannya.

Perlu diketahui Pasikian Yowana Bali merupakan sebuah perkumpulan para pemuda Bali, yang memiliki visi menjaga kelestarian adat, seni dan budaya Bali. Pasikian Yowana Bali pun terbagi menjadi beberapa Pasikian Yowana yang tersebar di berbagai daerah di Bali. Seperti Pasikian Yowana Gianyar, Pasikian Yowana Badung, Pasikian Yowana Buleleng, Pasikian Yowana Jembrana, dan Pasikian Yowana daerah lainnya. *rma