Cuma 6,9 Persen per Agustus 2021
Laju Uang Beredar Melambat
JAKARTA, NusaBali
Bank Indonesia (BI) mencatat likuiditas nasional atau uang beredar dalam arti luas (M2) Rp7.198,9 triliun pada Agustus 2021. Angka itu tumbuh 6,9 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Kepala Departemen Komunikasi sekaligus Direktur Eksekutif BI Erwin Haryono menjelaskan pertumbuhan uang beredar itu tumbuh melambat jika dibandingkan dengan Juli 2021 yang mencapai 8,9 persen. Hal ini karena terjadi perlambatan pada komponen uang beredar sempit (M1) sebesar 9,8 persen dan uang kuasi sebesar 5,9 persen.
"Dinamika pertumbuhan M2 pada Agustus 2021 terutama dipengaruhi oleh tagihan bersih kepada pemerintah pusat," ungkap Erwin dalam keterangan resmi, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Rabu (22/9).
Ia memaparkan tagihan bersih kepada pemerintah pusat tumbuh 21,1 persen secara tahunan pada Agustus 2021. Angkanya lebih rendah dari pertumbuhan bulan sebelumnya yang mencapai 38,4 persen.
Di sisi lain, kata Erwin, aktiva luar negeri bersih dan penyaluran kredit untuk sektor swasta domestik Agustus 2021 tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan Juli 2021. Dengan demikian, hal ini menahan perlambatan pertumbuhan uang beredar.
"Aktiva luar negeri bersih tumbuh 6 persen pada Agustus 2021, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan Juli 2021 sebesar 4,3 persen," terang Erwin.
Sementara, penyaluran kredit tumbuh 1 persen pada Agustus 2021. Angkanya lebih tinggi jika dibandingkan dengan Juli 2021 yang hanya tumbuh 0,3 persen.
Ia menambahkan bahwa BI mulai mengelompokkan ulang atau reklasifikasi komponen uang beredar. Hal ini dilakukan atas tabungan rupiah yang ditarik sewaktu-waktu, dari semula pada komponen uang kuasi menjadi bagian dari komponen uang beredar dalam arti sempit.
"Reklasifikasi komponen uang beredar bertujuan untuk menyempurnakan pengelompokan komponen uang beredar sesuai dengan perkembangan terkini," kata Erwin. *
Komentar