Luka Bakar Serius, Bapak dan Anak Dilarikan ke RS
Kebakaran yang Dipicu Bocah Main Api Dekat Bensin di Desa Sulangai
MANGUPURA, NusaBali
Gara-gara bocah usia 5 tahun bermain korek api dekat bensin, terjadi musibah kebakaran yang menghanguskan bangunan berisi 4 blok tempat jualan di Banjar/Desa Sulangai, Kecamatan Petang, Badung, Kamis (23/9) pagi pukul 09.30 Wita.
Dalam msubah ini, dua orang terluka bakar hingga harus dilarikan ke rumah sakit, yakni I Wayan Yogi Artawan, 34, dan anaknya, I Kadek Yudika, 5. Informasi di lapangan, adalah bocah I Kadek Yudika sendiri yang nekat menyalakan korek api gas saat bapaknya, I Wayan Yogi Artawan, menuangkan bensin ke dalam botol untuk dijual. Seketika, api berkobar hebat menyambar bapak dan anaknya, lanjut menghanguskan 4 blok tempat jualan, termasuk yang ditempati korban Wayan Yogi Artawan.
Satu bangunan berisi 4 blok tempat jualan yang ludes terbakar itu merupakan milik Desa Adat Sulangai. Bangunan yang menghadap ke arah timur itu dikontrak oleh korban Wayan Yogi Artawan, serta Ni Made Suciani, 29, Ni Nengah Widiani, 30, dan Ni Wayan Legewati, 25. Mereka hanya menempati blok jualan itu untuk berjualan saja, bukan tinggal di sana.
Dalam musibah kebakaran kemarin, keluarga Ni Made Suciani, Ni Nengah Widiani, dan Ni Wayan Legewati tidak ada yang terluka bakar. Namun, korban bapak-anak, Yogi Artawan dan Kadek Yudika, mengalami luka bakar cukup serius.
Menurut Kasi Humas Polres Badung, Iptu Ketut Sudana, korban Yogi Artwan menderita luka bakar di bagian kaki dan tangan. Sedangkan anak keduanya yang jadi pemicu kebakaran, Kadek Yudika, mengalami luka bakar di badan, wajah, dan tangan.
Awalnya, kedua korban luka bakar dilarikan ke Puskesmas Petang 1. Namun, bapak dan anaknya ini kemudian dirujuk ke RUSUP Sanglah, Denpasar (informasi lain menyebut RSD Mangusada di Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi, Badung, Red) untuk mendapatkan penanganan intensif, karena luka yang dialaminya cukup serius. Hingga kemarin sore, kedua korban masih dalam perawatan.
Iptu Sudana mengungkapkan, sebelum terjadi kebakaran, korban Yogi Artwan menuangkan bensin ke dalam botol untuk dijual. Saat itulah anaknya, Kadek Yudika, menyalakan korek api gas pada bensin yang dituangkan sang bapak. “Seketika api menyambar bensin dan langsung membesar hingga menyambar kedua korban,” papar Iptu Sudana.
Pedagang lain yang jualan di blok yang terbakar itu hanya bisa berusaha menyelamatkan barang dagangannya, setelah melihat kobaran api. Salah satu dari mereka, Ni Made Suciani, sempat berteriak histeris seraya minta tolong kepada warga sekitar.
Karena teriakan Made Suciani, warga pun berdatangan ke lokasi. Ada yang menolong kedua korban untuk dibawa ke Puskesmas Petang I, sebagian lagi berupaya memadamkan api secara manual. Upaya pemadaman oleh warga tidak membuahkan hasil, sehingga tercatat 6 warung terbakar, dengan kerugian ratusan jyuta rupiah.
Menurut Iptu Sudana, kobaran api baru bisa dijinakkan setelah pemadam kebakaran Kabupaten Badung terjun melakukan pemadaman. Saat petugas pemadam tiba, api sudah mulai agak reda. Api pun bisa dipadamkan dalam tempo 20 menit. Setelah api dipadamkan, puing-puing bangunan langsung dibersihkan oleh petugas desa. "Peristiwa kebakaran ini terjadi murni karena kelalaian,” papar Iptu Sudana.
Sementara, Kapolsek Petang AKP Ketut Gita mengatakan 4 blok tempat usaha yang terbakar itu terdiri dari 3 blok usaha warung makan dan 1 blok usaha salon. Warung makan masing-masing milik korban Yogi Artawan, Made Suciani, dan Nengah Widiani. Sedangkan usaha salon milik Ni Wayan Legawati. Mereka semuanya warga Desa Sulangai.
Menurut AKP Gita, para korban kebakaran tak bisa bisa menyelamatkan semua barang dagangannya. "Ada sebagian barang dagangan yang berhasil diselamatkan, sebagian lainnya hangus terbakar. Api yang dipicu bensin itu cepat menyambar ke seluruh warung yang merupakan satu bangunan itu. Mereka tidak diungsikan karena mereka punya rumah sendiri," beber AKP Gita.
Sementara itu, Plt Direktur RSD Mangusada, dr I Ketut Japa, mengatakan kedua korban kebaran tidak ada dirawat di RS milik Pemkab Badung itu. “Sudah dicek, tidak ada pasien korban kebakaran dirawat di sini,” terang dr Japa saat dikonfirmasi NusaBali terpisah, Kamis kemarin.
Sedangkan Perbekel Sulangai, I Nyoman Sunarta, mengatakan kedua korban bapak dan anaknya saat ini dirawat di RSUP Sanglah untuk mendapatkan perawatan luka bakar. “Menurut informasi dari rumah sakit, anaknya mengalami luka bakar hingga 80 persen. Sedangkan bapaknya luka bakar bagian kaki dan tangan,” jelas Sunarta. *pol,ind
Komentar