Stafsus Presiden Tinjau Proyek Asrama STAHN Mpu Kuturan
Arahkan Kembangkan Strategi Kampus Green, Art, dan Smart
SINGARAJA, NusaBali
Koordinator Staf Khusus Presiden RI, Anak Agung Gede Ngurah (AAGN) Ari Dwipayana berkunjung ke STAHN Mpu Kuturan Singaraja, Kamis (23/9) pagi.
Dalam kunjungannya menyempatkan diri meninjau sejumlah proyek yang sedang berjalan di kampus STAHN Mpu Kuturan, Jalan Menjangan, Kelurahan Banyuning, Kecamatan/Kabupaten Buleleng. Peninjauan proyek didampingi langsung Ketua STAHN Mpu Kuturan Singaraha, Dr Gede Windia SAg, MA dan sejumlah pimpinan lainnya. Ari Dwipayana sempat berkeliling kampus dan melihat progres proyek terkini. Mulai dari proyek pembangunan asrama mahasiswa yang dibangun dengan kapasitas 172 orang di 43 kamar. Dia juga sempat mengamati progres pembangunan ruang perkuliahan di sisi selatan gedung rektorat.
Pejabat pusat yang juga Panglingsir Puri Kauhan Ubud, Gianyar ini, juga sempat mengamati dengan seksama pembangunan Lab Praktik Keagamaan. Penggunaan paras Abasan Sangsit yang merupakan salah satu karakteristik arsitektur Buleleng menarik perhatiannya. Usai peninjauan, Ari Dwipayana mengapresiasi perkembangan dan progres pembangunan infrastruktur kampus yang cukup cepat. “Saya rasa pembangunan insfrastruktur ini hal penting. Apakah itu tempat pembelajaran, asrama. Itu sangat baik dan menunjang proses pembelajaran,” ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ari Dwipayana juga sempat berdiskusi santai dengan pimpinan STAHN dan jajarannya. Menurutnya, STAHN diharapkan merevitalisasi spirit dari Mpu Kuturan untuk membangun peradaban Bali. Kata dia, lembaga harus memiliki jiwa dan spirit. Lembaga tanpa jiwa, menurutnya, dan spirit itu akan kosong dan akan biasa-biasa saja. “Jiwa, identitas, dan karakter itu penting sebagai sebuah lembaga pendidikan,” paparnya.
Ari Dwipayana pun berharap STAHN Mpu Kuturan bisa mengembangkan kampus dengan konsep Green (hijau), Arts (seni) dan Smart (cerdas) sebagai strategi branding kedepannya. Menurutnya, konsep kampus green saat ini tengah menjadi isu global. STAHN disebutnya dapat menjadi pelopor konsep hijau yang ramah lingkungan berbasis ekologi. Dengan kearifan lokal Sad Kerti Loka Balinya.
Sedangkan konsep seni bisa merepresentasikan seni Bali Utara yang mengusung kearifan lokal. Sehingga kian dikenal di seluruh Nusantara. Kemudian dari sisi Smart (cerdas) diharapkan bisa sejalan dengan perkembangan teknologi dalam membangun kampus. Konsep tersebut menurutnya, dapat memberikan perbedaan STAHN Mpu Kuturan dengan kampus-kampus lainnya. Dia juga menekankan perbaikan tata kelola dan manajemen kampus yang merujuk pada revolusi 4.0.
Sementara itu, Ari Dwipayana juga berpesan kepada SDM STAHN yang masih muda, agar tidak hanya melakukan akrobatik akademi. Namun harus turun ke masyarakat, berbuat sesuatu yang berguna. “Tidak hanya jadi kebanggaan kampus. Harusnya bisa berkontribusi untuk masyarakat,” harapnya. *k23
Komentar