Rencanakan Bangun TikTop, Estimasikan Dongkrak PAD Rp 135 Miliar/Tahun
NEGARA, NusaBali
Bupati Jembrana I Nengah Tamba berencana mengembangkan kawasan pariwisata di Kabupaten Jembrana. Salah satu rencananya, membangun Tibu Kleneng Tower Park (TikTop) di kawasan perairan Tibu Kleneng, Desa Perancak, Kecamatan Jembrana, Jembrana.
Jika terwujud, pengembangan kawasan TikTop tersebut diestimasikan bisa mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jembrana hingga Rp 135 miliar/tahun. Hal tersebut diungkapkan Bupati Tamba saat ditemui usai meninjau kawasan perairan Tibu Kleneng bersama komunitas Pena NTT (komunitas wartawan asal Nusa Tenggara Timur) yang dipimpin Umar Ibnu Alkhatab yang juga Kepala Ombudsman Bali, Minggu (26/9).
Menurut Bupati Tamba, untuk mewujudkan kawasan TikTop yang gencar dipromosikannya itu, dibutuhkan investasi cukup besar. Dari Pemkab Jembrana sendiri tidak bisa mengerjakan kawasan TikTop yang dicanangkan sebagai salah satu program unggulannya itu. “Tetapi, kami estimasi dulu. Kalau sampai akhir tahun 2022 juga belum ada investor, Pemkab pada tahun 2022 akan menghitung. Hitungan kami kalau ini terbangun bisa menyumbangkan PAD Rp 135 miliar per tahun. Tetapi kami hitung lagi, kalau masuk (sesuai estimasi PAD Rp 135 miliar per tahun, red), kami akan meminjam dana pemerintah, pinjam dana PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional),” ujarnya.
Dari rancangan yang disiapkannya, Bupati Tamba mengatakan, dalam kawasan TikTop itu akan tersedia berbagai daya tarik wisata. Selain destinasi wisata air, juga terdapat wisata spiritual, kawasan wisata perikanan, termasuk menonjolkan daya tarik hutan mangrove ataupun buyuk (pohon nipah, red) yang tersedia di lokasi sekitar. Bersama dengan rencana pembangunan kawasan TikTop, juga ada rencana membangun pelabuhan perikanan dan rencana membangun jalan tembusan dari Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara, menuju Perancak.
Bupati Tamba menyampaikan, sebenarnya sudah ada 3 calon investor yang tertarik berinvestasi ke kawasan Tibu Kleneng ini. Namun ketiga calon investor itu, masih dikaji kelayakannya. “Tentunya kita juga akan uji. Yang dimaksud diuji itu, kita akan lihat rekam jejak investor itu, dan kita minta agar melampirkan surat proof of funds untuk memastikan yang bersangkutan punya uang. Karena ini project (rancangan) besar. Jangan sampai nanti begitu diambil pihak ketiga, terbengkalai. Kita tidak mau seperti itu,” ucap Bupati asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara ini.
Untuk saat ini, kata Bupati Tamba, rencana pembangunan TikTop yang digagasnya itu, masih terus dipromosikan ke pihak-pihak investor. Harapannya, di tahun 2022 nanti sudah ada investor yang serius mewujudkan rencananya itu. “Nanti terus akan kita gaungkan dulu. Biar orang tahu dulu tempat ini. Bahwa di sini lebih bernilai, lebih strategis secara konsep pariwisatanya daripada daerah-daerah yang lain,” ucapnya.
Bupati Tamba menjelaskan, yang menjadikan perairan Tibu Kleneng cocok untuk pengembangan wisata ini, tidak hanya didukung daya tarik alamnya. Namun perairan Tibu Kleneng ini, memiliki keunikan tersendiri. Di mana di perairan Tibu Kleneng ini, merupakan ujung dari pertemuan 9 sungai besar di Jembrana. “Tidak ada di daerah lain di Bali yang punya sungai seperti di Tibu Keleng ini. Di samping sungai lebar dan arinya bagus, ini merupakan pertemuan 9 sungai. Itu yang membuat sungai ini menjadi dahsyat dan akan merubah destinasi pariwisata Kabupaten Jembrana. Kalau ini terwujud, bisa menjadi Sungai Gangga-nya Bali,” ucapnya.
Disinggung terkait estimasi menyumbang PAD hingga Rp 135 miliar/tahun yang disampaikannya ketika pengembangan kawasan TikTop dapat terwujud, Bupati Tamba mengatakan, bukan sekadar angka. Namun sudah sempat dihitung bersama timnya. Bahkan estimasi pendapatan per tahun itu, merupakan angka terendah. “Pendapatan itu dari turis yang ada di Denpasar dengan turis yang melalui jalan darat. Ada formulanya, rumusnya, maka dapat angka Rp 135 miliar/tahun. Itu hitungan paling terendah (dengan) estimasi tol ada (terbangun Jalan Tol Denpasar-Gilimanuk),” ujar Bupati Tamba. *ode
Komentar