Pengelola DTW Harap Tak Lagi Ada PHP
Soal Rencana Open Border Wisman Oktober 2021
TABANAN, NusaBali
Daya Tarik Wisata (DTW) di Tabanan siap menerima kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) pada Oktober 2021.
Kesiapan tersebut menyusul wacana pemerintah mengujicoba pembukaan wisata Bali untuk wisman atau open border (perbatasan terbuka) yang santer belakangan ini.
Manajer Operasional DTW Jatiluwih, Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Tabanan I Nengah Sutirtayasa mengharapkan wacana tersebut dapat diwujudkan pemerintah. “Jika memang pemerintah serius agar Oktober 2021 nanti bisa open border, maka sebelum Oktober, harusnya Pemerintah Provinsi Bali juga mengecek lagi kesiapan objek wisata agar tidak PHP (pemberian harapan palsu),” terangnya, Minggu (26/9).
Sebab, lanjut dia, meskipun sekarang sudah dilakukan uji coba pembukaan wisatawan, namun kunjungan ke DTW Jatiluwih belum banyak. "Mudah-mudahan pembukaan wisata Bali pada Oktober nanti, bisa terwujud. Karena DTW Jatiluwih pasarnya memang wisman," ujarnya,
Dengan kondisi mencuatnya wacana dilakukan open border (perbatasan terbuka) untuk wisman ini, jelas Sutirtayasa, DTW Jatiluwih siap menyambut lebijakan tersebut. Apalagi penerapan protokol kesehatan sudah dilakukan, penerapan 50 persen jumlah kunjungan wisatawan, kesiapan dalam mengadopsi aplikasi PeduliLindungi untuk di kawasan, juga sudah disiapkan. Bahkan untuk memastikan kesiapan sekaligus keamanan bagi wisatawan yang datang ke kawasan, secara rutin Satgas Covid Kabupaten Tabanan sidak ke kawasan.
Menurut Sutirtayasa, kini rata-rata jumlah kunjungan wisatawan ke DTW Jatiluwih mencapai 100 - 150 orang/hari. Kedatangan wisatawan tersebut sebagian besar merupakan kalangan domestik dan hanya sebagian kecil wisman yang masih tinggal di Bali selama pandemi. "Selama kunjungan, wisatawan sebagian besar sudah terapkan Prokes. Meskipun ada yang belum punya aplikasi PeduliLindungi, kami sudah putar balik,"tandasnya.
Sementara itu, Manager DTW Ulun Danu Beratan, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, I Wayan Mustika mengungkapkan, tidak terlalu banyak berharap dari munculnya kembali wacana open border Bali untuk wisman pada Oktober 2021. Sebab pihaknya, tidak ingin kecewa lagi setelah wacana yang sama juga sebelumnya sudah pernah muncul. Namun hasilnya tidak terbukti. "Wacana sebelumnya itu, kami sudah terapkan prokes ketat, termasuk mengurus CHSE (clean, health, safety, and environment) ke Kemenparekraf, padahal ngurusnya dengan dana minim. Tetapi apa, tidak jadi ada open border," sesalnya.
Oleh karena itu, terkait wacana yang mencuat tersebut, dia tidak berharap terlalu banyak. Namun pihaknya sudah siap menyambut open border, sebab seluruh persyaratan sudah dipenuhi. "Seandainya benar kunjungan wisman ke Bali dibuka Oktober, kami sudah siap," imbuh Mustika. *des
Komentar