PTM Jenjang SMA dan SMK di Jembrana Mulai Senin Depan
NEGARA, NusaBali
SMA dan SMK di Jembrana juga berencana menggelar pembelajaran tatap muka (PTM), menyusul PTM jenjang TK, SD, dan SMP. Rencananya, PTM jenjang SMA dan SMK pada masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 3 di Jembrana ini akan dimulai Senin (4/10) pekan depan.
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kabupaten Jembrana I Putu Prapta Arya, Senin (27/9), mengatakan sebenarnya semua SMA di Jembrana sudah siap untuk melaksanakan PTM. Baik dari sisi sarana dan prasarana, vaksinasi Covid-19, termasuk persetujuan orangtua siswa. Berbagai kesiapan untuk menggelar PTM itu pun sudah dipastikan 13 kepala sekolah SMA (8 SMA negeri dan 6 SMA swasta) se-Jembrana melalui rapat koordinasi pada Senin (20/9) lalu.
Dari rapat koordinasi itu, sambung Prapta Arya, seluruh SMA sepakat untuk menggelar PTM pada Senin, 4 Oktober mendatang. “Ya sudah disepakati mulai Senin depan. Semua SMA akan melaksanakan PTM,” ujar Prapta Arya yang juga Kepala SMAN 1 Negara.
Terkait PTM yang akan dilaksanakan nanti, kata Prapta Arya, mengikuti aturan pusat. Tetap dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat. Untuk kehadiran siswa ke sekolah juga diatur agar tidak berkerumun. “Dalam satu hari, PTM akan dibagi menjadi dua sesi. Satu sesi waktunya 1,5 jam. Di antara sesi pertama dan kedua nanti juga ada jeda agar tidak saling ketemu di sekolah. Pas jeda waktu itu juga kita lakukan sterilisasi ruangan sebelum lanjut sesi kedua,” ucap Prapta Arya.
Ketua MKKS SMK Kabupaten Jembrana I Putu Wardana secara terpisah mengatakan, untuk PTM SMK se-Jembrana, rencananya juga sudah akan mulai diadakan pada Senin (4/10) mendatang. Seluruh kasek di 9 SMK negeri dan 4 SMK swasta se-Jembrana, dipastikan sudah menyiapkan sarana prasarana ataupun pengaturan kehadiran siswa untuk mengikuti aturan pelaksanaan PTM terbatas di masa pandemi Covid-19. “Persetujuan orangtua juga sudah lengkap,” ucapnya.
Menurut Wardana, mengenai teknis pengaturan kehadiran siswa ke sekolah, diserahkan ke masing-masing sekolah. Seperti di SMKN 1 Negara yang jumlah siswanya mencapai ribuan orang. Untuk PTM di SMKN 1 Negara i tidak hanya akan dibagi menjadi dua sesi per hari. Tetapi juga dilakukan giliran siswa yang PTM dan pembelajaran daring. “Kami atur biar tidak berkerumun. Tetap kami kombinasikan antara luring dan daring,” ujar Wardana. *ode
1
Komentar