Truk vs Truk, Sopir Pingsan
Kecelakaan mengerikan antara Truk Engkel B 9428 UKS dengan Truk Fuso DK 9327 HA terjadi di jalur tengkorak Denpasar-Gilimanuk, tepatnya Banjar Samsam I, Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, Kamis (19/1).
TABANAN, NusaBali
Sopir Truk Engkel B 9428 UKS, Moh Arif Widiansyah, 21, pingsan dan dilarikan ke IRD BRSUD Tabanan untuk mendapatkan pengobatan. Sementara di Desa Bajera, Kecamatan Selemadeg, Tabanan, Truk Fuso B 9366 SD yang dikemudikan Agus Priyanto, 36, terguling akibat tak kuat menanjak.
Informasi di lapangan tabrakan adu jangkrik melibatkan Truk Engkel B 9428 UKS yang dikemudikan Moh Arif Widiansyah dengan Truk Fuso DK 9327 HA yang dikendarai I Ketut Arka, 45, terjadi sekitar pukul 10.30 Wita. Sebelum kejadian, Truk Engkel meluncur dari arah timur (Denpasar) menuju Gilimanuk. Setiba di lokasi kejadian, datang dua truk pengangkut tanah urug dari arah utara atau Desa Batuaji, Kerambitan akan melewati simpang empat Desa Samsam. Selanjutnya, dua truk pengangkut tanah urug ini belok kanan atau ke barat.
Saat itu, ada pecalang Dewa Made Widnyana, 47, bantu mengatur lalulintas di simpang empat Desa Samsam. Pecalang sudah arahkan truk pengangkut tanah urug paling depan untuk menyeberang. Setelah truk pertama lewat, giliran Truk Fuso DK 9327 HA menyeberang jalan. Begitu masuk badan jalan, tiba-tiba dari timur meluncur Truk Engkel B 9428 UKS. Akibatnya, Truk Engkel B 9428 UKS menabrak samping kiri Truk Fuso DK 9327 HA. Kepala Truk Engkel pun ringsek akibat benturan keras dan terguling ke pinggir jalan.
Sopir Truk Engkel B 9428 UKS, Moh Arif Widiansyah sempat terperangkap dalam kendaraannya. Sopir beralamat di Jalan Anggur III No 24, RT 05/04 Kelurahan Bugul Kidul, Pasuruan, Jawa Timur ini mengalami luka pada bibir dan pingsan di TKP. Warga bantu korban keluar dari truk dan membawanya ke IRD BRSUD Tabanan. Menurut dokter jaga IRD BRSUD Tabanan, dr I Ketut Heru Surya Negara mengatakan, korban dibawa ke RS dalam keadaan sadar namun punya riwat pingsan. Korban mengalami luka pada bibir atas dan keluar darah dari hidung. “Pemeriksaan awal tidak terdapat riwayat patah hanya luka-luka lecet pada dengkul kemudian keluar darah dari mulut kemungkinan akibat benturan keras,” jelas dr Heru.
Ditemui di BRSUD Tabanan, Moh Arif Widiansyah belum mau diajak berbicara, ia nampak tergolek lemas. Rekan korban, Noer Azwar Fariz, 26, mengaku tidak mengetahui kronologis kejadian karena tertidur. “Tiba-tiba sudah terjadi tabrakan. Saya masih syok. Semoga kondisi teman saya segera membaik,” harapnya. Ia mengaku balik ke Jawa setelah usai kirim roti di Denpasar.
Terpisah, Kasatlantas Polres Tabanan AKP I Ketut Mastra Budaya seizin Kapolres AKBP Marsdianto menjelaskan, sopir Truk Engkel yang datang dari arah timur (Denpasar) kurang hati-hati sehingga terjadi tabrakan. “Tidak ada korban jiwa hanya luka pada sopir Truk Engkel. Truk yang terlibat kecelakaan sudah diamankan di Polsek Kerambitan,” terang AKP Mastra Budaya.
Di hari yang sama, Truk Fuso B 9366 SD yang dikemudikan Agus Priyanto, 36, terguling di jalur tengkorak Denpasar-Gilimanuk, tepatnya Banjar Bajera, Desa Bajera, Kecamatan Selemadeg, Tabanan. Diduga truk bermuatan minuman probiotik kelebihan tonase sehingga saat terperosok di selokan kendaraan itu langsung terguling. Minuman probiotik
Seberat 16 ton tumpah dan kebanyakan bocor. Kecelakaan akibat out of contol atau lepas kendali ini mengakitkan kerugian puluhan juta rupiah.
Berdasarkan keterangan sopir Agus Prianto asal Desa Sidotopowetan, Kecamatan Kenjeran, Surabaya, dua meluncur dari arah selatan (Gilimanuk) dengan tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat membawa kiriman minuman probiotik. Saat itu ia mengemudikan kendaraan dengan kecepatan tinggi agar tarikannya kencang memasuki jalan menanjak. Namun, 50 meter dari lokasi kejadian, tiba-tiba truk tidak kuat menanjak dan berjalan ngatret.
Agus sigap injak rem, namun rem tidak berfungsi dengan baik. Ia pilih banting setir ke kiri untuk menghindari tabrakan dengan kendaraan di belakangnya. Akibat banting setir terlalu keras serta dalam keadaan panik, truk yang berjalan mundur malah ke selokan hingga terguling. “Tak ada korban jiwa dalam musibah ini,” terang Kasat Lantas Polres Tabanan, AKP Mastra Budaya. * d
Informasi di lapangan tabrakan adu jangkrik melibatkan Truk Engkel B 9428 UKS yang dikemudikan Moh Arif Widiansyah dengan Truk Fuso DK 9327 HA yang dikendarai I Ketut Arka, 45, terjadi sekitar pukul 10.30 Wita. Sebelum kejadian, Truk Engkel meluncur dari arah timur (Denpasar) menuju Gilimanuk. Setiba di lokasi kejadian, datang dua truk pengangkut tanah urug dari arah utara atau Desa Batuaji, Kerambitan akan melewati simpang empat Desa Samsam. Selanjutnya, dua truk pengangkut tanah urug ini belok kanan atau ke barat.
Saat itu, ada pecalang Dewa Made Widnyana, 47, bantu mengatur lalulintas di simpang empat Desa Samsam. Pecalang sudah arahkan truk pengangkut tanah urug paling depan untuk menyeberang. Setelah truk pertama lewat, giliran Truk Fuso DK 9327 HA menyeberang jalan. Begitu masuk badan jalan, tiba-tiba dari timur meluncur Truk Engkel B 9428 UKS. Akibatnya, Truk Engkel B 9428 UKS menabrak samping kiri Truk Fuso DK 9327 HA. Kepala Truk Engkel pun ringsek akibat benturan keras dan terguling ke pinggir jalan.
Sopir Truk Engkel B 9428 UKS, Moh Arif Widiansyah sempat terperangkap dalam kendaraannya. Sopir beralamat di Jalan Anggur III No 24, RT 05/04 Kelurahan Bugul Kidul, Pasuruan, Jawa Timur ini mengalami luka pada bibir dan pingsan di TKP. Warga bantu korban keluar dari truk dan membawanya ke IRD BRSUD Tabanan. Menurut dokter jaga IRD BRSUD Tabanan, dr I Ketut Heru Surya Negara mengatakan, korban dibawa ke RS dalam keadaan sadar namun punya riwat pingsan. Korban mengalami luka pada bibir atas dan keluar darah dari hidung. “Pemeriksaan awal tidak terdapat riwayat patah hanya luka-luka lecet pada dengkul kemudian keluar darah dari mulut kemungkinan akibat benturan keras,” jelas dr Heru.
Ditemui di BRSUD Tabanan, Moh Arif Widiansyah belum mau diajak berbicara, ia nampak tergolek lemas. Rekan korban, Noer Azwar Fariz, 26, mengaku tidak mengetahui kronologis kejadian karena tertidur. “Tiba-tiba sudah terjadi tabrakan. Saya masih syok. Semoga kondisi teman saya segera membaik,” harapnya. Ia mengaku balik ke Jawa setelah usai kirim roti di Denpasar.
Terpisah, Kasatlantas Polres Tabanan AKP I Ketut Mastra Budaya seizin Kapolres AKBP Marsdianto menjelaskan, sopir Truk Engkel yang datang dari arah timur (Denpasar) kurang hati-hati sehingga terjadi tabrakan. “Tidak ada korban jiwa hanya luka pada sopir Truk Engkel. Truk yang terlibat kecelakaan sudah diamankan di Polsek Kerambitan,” terang AKP Mastra Budaya.
Di hari yang sama, Truk Fuso B 9366 SD yang dikemudikan Agus Priyanto, 36, terguling di jalur tengkorak Denpasar-Gilimanuk, tepatnya Banjar Bajera, Desa Bajera, Kecamatan Selemadeg, Tabanan. Diduga truk bermuatan minuman probiotik kelebihan tonase sehingga saat terperosok di selokan kendaraan itu langsung terguling. Minuman probiotik
Seberat 16 ton tumpah dan kebanyakan bocor. Kecelakaan akibat out of contol atau lepas kendali ini mengakitkan kerugian puluhan juta rupiah.
Berdasarkan keterangan sopir Agus Prianto asal Desa Sidotopowetan, Kecamatan Kenjeran, Surabaya, dua meluncur dari arah selatan (Gilimanuk) dengan tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat membawa kiriman minuman probiotik. Saat itu ia mengemudikan kendaraan dengan kecepatan tinggi agar tarikannya kencang memasuki jalan menanjak. Namun, 50 meter dari lokasi kejadian, tiba-tiba truk tidak kuat menanjak dan berjalan ngatret.
Agus sigap injak rem, namun rem tidak berfungsi dengan baik. Ia pilih banting setir ke kiri untuk menghindari tabrakan dengan kendaraan di belakangnya. Akibat banting setir terlalu keras serta dalam keadaan panik, truk yang berjalan mundur malah ke selokan hingga terguling. “Tak ada korban jiwa dalam musibah ini,” terang Kasat Lantas Polres Tabanan, AKP Mastra Budaya. * d
1
Komentar