Aplikasi PeduliLindungi Belum Dimanfaatkan Maksimal
SINGARAJA, NusaBali
Aplikasi PeduliLindungi yang tengah dipersiapkan pemerintah untuk membantu mempermudah skrining Covid-19 ternyata belum dimanfaatkan maksimal. Jumlah check-in pengunjung masih minim.
Hal tersebut ditemukan Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Kominfo Santi) Buleleng melakukan sidak ke sejumlah instansi pemerintahan, Rabu (29/9) kemarin. Kondisi tersebut ditemukan di RSUD Buleleng. Tim monitoring saat melakukan sidak hanya mendapati satu QR code yang terpasang. Padahal RSUD Buleleng memiliki banyak pintu masuk. Dari satu QR Code yang dipasang saat dilakukan pengecekan pemanfaatan, hanya ada tiga orang yang melakukan check in.
Kondisi tersebut pun dievaluasi kembali oleh Dinas Kominfo Santi Buleleng. Sebab proses skrining menjadi tak signifikan. Manajemen rumah sakit diminta untuk menambah titik QR code. Tak hanya di pintu masuk rumah sakit saja, tetapi juga di sejumlah ruangan termasuk poliklinik yang banyak diakses pasien rawat jalan.
Kepala Dinas Kominfo Santi Buleleng, Ketut Suwarmawan mengatakan, aplikasi PeduliLindungi yang sudah dipelopori penerapannya di instansi pemerintah, diluncurkan sebagai salah satu upaya menekan kasus Covid-19. Sehingga aplikasi ini harusnya dimanfaatkan secara optimal. Pemanfaatannya di rumah sakit sangat penting terutama bagi pengunjung yang membesuk pasien. Namun khusus pasien gawat darurat diberikan pengecualian, karena skrining khusus sudah dilakukan tim medis.
“Untuk pintu masuk terlalu banyak kami arahkan perlu penambahan QR code, nanti kami akan bantu menambahkan sebagai solusi. Karena QR code ini wajib dan harus sebagai kontrol skrining. Perlu peran serta dari masyarakat,” ucapnya.
Sementara itu, untuk pengusulan QR code dari sejumlah instansi pemerintahan dan juga perusahaan dan lembaga lainnya, termasuk Daya Tarik Wisata (DTW) sekolah sudah sangat antusias. Data Dinas Kominfo Santi Buleleng sejauh ini rencana pengajuan QR Code sebanyak 1.291 lembaga. Yang sudah dalam proses pendaftaran sebanyak 1.167 instansi. Sedangkan QR code yang sudah aktif baru 365 dan yang belum aktif 802 titik.
“Kami terus akan dorong yang belum, termasuk DTW dan juga hotel restoran, agar segera mempersiapkan diri berdampingan dengan Covid-19. Jangan sampai jadi klaster lagi karena PeduliLindungi ini mempertahankan skrining Covid-19, selain penerapan prokes dan vaksinasi,” tegas dia. *k23,mz
Komentar