Truk di Bengkel, Sampah Pasar Kidul Numpuk
Warga di sekitar Pasar Kidul Bangli mengeluh karena tumpukan sampah di sebelah timur pasar.
BANGLI, NusaBali
Warga sekitar menuturkan, sampah sudah menumpuk sejak beberapa hari terakhir, namun tak kunjung diangkut petugas.
Dikatakan warga, biasanya sampah tak sampai menumpuk. Biasanya selepas tengah hari atau sekitar pukul 13.00 Wita, sampah di tempat penampungan sementara (TPS) sebelah timur Pasar Kidul sudah diangkut. Itu rutin sehingga tak sampai menumpuk. “Sekarang sejak beberapa hari belum diangkut,” ucap warga, Jumat (20/1).
Sampah tersebut menumpuk dan menebarkan bau busuk yang menyengat. Kondisinya diperparah, karena bau sampah bercampur dengan limbah ikan yang dibuang di sekitarnya.
Dari pantauan, Jumat kemarin, timbunan sampah juga berimbas pada beberapa pedagang makanan dan minuman yang berjualan di sekitarnya. Menurut sejumlah pedagang, gara-gara bau tak sedap, banyak pengunjung yang batal belanja menikmati makanan dan minuman.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Bangli Ida Ayu Gede Yudi Sutha, ketika dikonfirmasi membenarkan adanya tumpukan sampah di sebelah timur Pasar Kidul yang belum terangkut. “Kebetulan lima (truk sampah) di bengkel,” kata Ida Ayu Yudi, sapaan Kadis LH, ini. Karena lima truk masih perbaikan itulah, pengangkutan sampah terkendala. “Pengangkutan harus menunggu mobil yang dipakai mengangkut sebelumnya,” imbuhnya.
Namun demikian, lanjut Ida Ayu Yudi, penanganan diupayakan sesegera mungkin. Dari penjelasannya, lima truk yang masuk bengkel tersebut termasuk yang dipakai untuk mengangkut sampah di Pasar Kidul.
Di Dinas LH Bangli ada 12 truk sampah. Usia armada sampah tersebut terbilang uzur, sekitar 27 tahun, karena pengadaannya sekitar tahun 1990-an. Diakui karena faktor umur, truk sampah rentan rusak. “Meski demikian kami tetap memanfaatkannya,” tandas Ida Ayu Yudi. * k17
Warga sekitar menuturkan, sampah sudah menumpuk sejak beberapa hari terakhir, namun tak kunjung diangkut petugas.
Dikatakan warga, biasanya sampah tak sampai menumpuk. Biasanya selepas tengah hari atau sekitar pukul 13.00 Wita, sampah di tempat penampungan sementara (TPS) sebelah timur Pasar Kidul sudah diangkut. Itu rutin sehingga tak sampai menumpuk. “Sekarang sejak beberapa hari belum diangkut,” ucap warga, Jumat (20/1).
Sampah tersebut menumpuk dan menebarkan bau busuk yang menyengat. Kondisinya diperparah, karena bau sampah bercampur dengan limbah ikan yang dibuang di sekitarnya.
Dari pantauan, Jumat kemarin, timbunan sampah juga berimbas pada beberapa pedagang makanan dan minuman yang berjualan di sekitarnya. Menurut sejumlah pedagang, gara-gara bau tak sedap, banyak pengunjung yang batal belanja menikmati makanan dan minuman.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Bangli Ida Ayu Gede Yudi Sutha, ketika dikonfirmasi membenarkan adanya tumpukan sampah di sebelah timur Pasar Kidul yang belum terangkut. “Kebetulan lima (truk sampah) di bengkel,” kata Ida Ayu Yudi, sapaan Kadis LH, ini. Karena lima truk masih perbaikan itulah, pengangkutan sampah terkendala. “Pengangkutan harus menunggu mobil yang dipakai mengangkut sebelumnya,” imbuhnya.
Namun demikian, lanjut Ida Ayu Yudi, penanganan diupayakan sesegera mungkin. Dari penjelasannya, lima truk yang masuk bengkel tersebut termasuk yang dipakai untuk mengangkut sampah di Pasar Kidul.
Di Dinas LH Bangli ada 12 truk sampah. Usia armada sampah tersebut terbilang uzur, sekitar 27 tahun, karena pengadaannya sekitar tahun 1990-an. Diakui karena faktor umur, truk sampah rentan rusak. “Meski demikian kami tetap memanfaatkannya,” tandas Ida Ayu Yudi. * k17
1
Komentar