KPU Siap Rekam C1 di TPS
Bawaslu Bali mengajak media massa dan semua komponen untuk bersama-sama mengamankan proses Pilkada.
DENPASAR, NusaBali
KPU Bali akan memanfaatkan teknologi saat coblosan serentak di 6 kabupaten/kota, 9 Desember mendatang. Mengantisipasi kecurangan dan aksi mengubah hasil penghitungan suara di TPS (Tempat Pemungutan Suara), KPU Bali telah menginstruksikan rekam formulir model C1 yang berisikan data perolehan suara hasil pilkada di setiap TPS saat penetapan hasil penghitungan suara.
Hal itu diungkapkan anggota KPU Bali Divisi Humas Ni Kadek Wirati disela- sela Rakor Pilkada Serentak di Kantor Bawaslu Bali Jalan Tjokorda Agung Tresna Denpasar, Jumat (4/12).
Dalam Rakor yang difasilitasi Bawaslu Bali tersebut hadir Ketua Bawaslu I Ketut Rudia, anggota Bawaslu Ketut Sunadra, I Wayan Widyana Putra, Kabag Pengendalian Operasi Polda Bali AKBP I Nyoman Arnawa, anggota Komisi Informasi Bali I Nyoman Legawa Parta, Perwakilan KPI Bali dan pimpinan media se-Bali.
Kadek Wirati menjelaskan, begitu ditetapkan hasil penghitungan, formulir C1 sudah bisa discan dan diamankan datanya. “Saya rasa semua masyarakat sudah bisa mengamankan data C1. Karena peralatan sekarang sudah canggih. Entry data ini sudah diwanti-wanti KPU RI, sehingga tidak sampai ada kecurangan. Kalaupun ada perubahan data dan adanya kesalahan input, nanti dilakukan setelah rekapitulasi berikutnya dan itu diawasi semua pihak. Ini mengamankan data dan harus dilakukan deteksi awal,” kata Wirati.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Bali, Ketut Rudia mengatakan, TPS memang menjadi puncak segala pelanggaran dalam setiap pemilu. Untuk itu, media massa dan semua komponen harus bersama-sama mengamankan proses tersebut. “Potensi terjadi ketidaksesuaian penghitungan di TPS sampai adanya kecurangan-kecurangan itu tidak cukup kami saja mengawasi. Kami harapkan peran media juga. Termasuk selama ini media massa kami ajak untuk mensosialisasikan adanya Pilkada,” ujar Rudia seraya menyebutkan Bawaslu Bali telah merekrut tim pemantau lapangan di setiap kecamatan dalam proses penghitungan suara.
Menurut Rudia, pihak Bawaslu Bali akan membuka akses seluas-luasnya bagi media massa untuk menginformasikan soal data kepemiluan. Termasuk nanti akurasi penghitungan hasil coblosan disetiap TPS. Rudia mengakui saat ini memang masih ada tudingan miring terhadap penyelenggara yang diindikasikan tidak netral. Namun dia menegaskan penyelenggara tidak hanya satu unsur saja. “Potensi pelanggaran sangat tinggi dan TPS lah menjadi puncak segala kejahatan pemilu itu,” ujar mantan Ketua Panwaslu Buleleng ini.
Sementara itu, Kabag Pengendalian Operasi Polda Bali AKPB I Nyoman Arnawa mengatakan, Polda Bali secara garis besar all out mengamankan seluruh obyek yang ada di Bali, baik saat ini maupun di Pilkada. “Kami all out amankan Pilkada serentak,” tegas Arnawa.
Menurut dia, dalam hal faktor keamanan tidak hanya saat Pilkada 9 Desember saja. “Yang kita amankan bukan hanya pelaksanaan demokrasi, tetapi jangan lupa masyarakat dan teman-teman juga harus waspadai dengan keamanan personal. Adanya kasus teror juga harus diwaspadai. Kita pertaruhkan nama di mata dunia dalam hal keamanan ini. Baik menjelang, maupun saat Pilkada. Kejahatan konvensional harus diwaspadai,” tegas Arnawa.7 nat
1
Komentar