Menparekraf Bawa Tempe Mendunia
Konsulat berhasil memasukkan tempe di jaringan supermarket di Jepang
JAKARTA, NusaBali
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno ingin tempe jadi makanan yang mendunia. Karena itu, saat ini Kemenparekraf terus berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait untuk memperkenalkan tempe sebagai kuliner khas kebanggaan Indonesia.
"Kami akan lakukan diskusi dengan kementerian perdagangan untuk memastikan kesiapan tempe dari segi suplainya maupun dari segi kualitas di pasar," kata Sandiaga Uno dalam konferensi pers virtual, seperti dilansir Tempo, Selasa (5/10).
Menurutnya, butuh koordinasi dari semua pihak termasuk Kementerian Luar Negeri atau perwakilan RI di seluruh dunia.
Dia mengatakan Kemenlu telah melakukan gastrodiplomasi dengan pelaksanaan sejumlah kegiatan di luar negeri melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia.
“Kabar gembira dari konsulat kita, sebentar lagi konsumen tempe di Kansai, Jepang, dapat menikmati tempe Indonesia di jaringan supermarket Gyomu Super (supermarket di Jepang),” kata dia.
Dia menuturkan gastrodiplomasi tempe bagian dari Indonesia Spice up the World atau program berkonsep Indonesia Incorporated yang akan berlangsung hingga 2024. Tujuan kegiatan itu mendorong berbagai kuliner Indonesia agar semakin mendunia.
"Tentu saja upaya ini akan berdampak besar pada penciptaan lapangan kerja para pelaku ekonomi kreatif kuliner yang menggunakan bahan dasar tempe, dan juga berdampak pada kesejahteraan para petani kedelai," kata Sandiaga.
Kemenparekraf juga punya program Tempe for Life sebagai pengenalan produk tempe ke dunia. Kemenparekraf bahkan akan bekerja sama dengan Google dan memuat tempe ke dalam Google Art and Cultures.
Bahkan muncul wacana Indonesia akan mendaftarkan tempe sebagai Warisan Budaya UNESCO.Sandiaga ingin membawa tempe sama terkenalnya dengan batik dan wayang. "Ini harapan kita, bukan hanya kita dikenal untuk batik, wayang atau keris, tapi juga tempe ke depannya," pungkas Sandiaga Uno seperti dikutip dari detikcom. *
"Kami akan lakukan diskusi dengan kementerian perdagangan untuk memastikan kesiapan tempe dari segi suplainya maupun dari segi kualitas di pasar," kata Sandiaga Uno dalam konferensi pers virtual, seperti dilansir Tempo, Selasa (5/10).
Menurutnya, butuh koordinasi dari semua pihak termasuk Kementerian Luar Negeri atau perwakilan RI di seluruh dunia.
Dia mengatakan Kemenlu telah melakukan gastrodiplomasi dengan pelaksanaan sejumlah kegiatan di luar negeri melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia.
“Kabar gembira dari konsulat kita, sebentar lagi konsumen tempe di Kansai, Jepang, dapat menikmati tempe Indonesia di jaringan supermarket Gyomu Super (supermarket di Jepang),” kata dia.
Dia menuturkan gastrodiplomasi tempe bagian dari Indonesia Spice up the World atau program berkonsep Indonesia Incorporated yang akan berlangsung hingga 2024. Tujuan kegiatan itu mendorong berbagai kuliner Indonesia agar semakin mendunia.
"Tentu saja upaya ini akan berdampak besar pada penciptaan lapangan kerja para pelaku ekonomi kreatif kuliner yang menggunakan bahan dasar tempe, dan juga berdampak pada kesejahteraan para petani kedelai," kata Sandiaga.
Kemenparekraf juga punya program Tempe for Life sebagai pengenalan produk tempe ke dunia. Kemenparekraf bahkan akan bekerja sama dengan Google dan memuat tempe ke dalam Google Art and Cultures.
Bahkan muncul wacana Indonesia akan mendaftarkan tempe sebagai Warisan Budaya UNESCO.Sandiaga ingin membawa tempe sama terkenalnya dengan batik dan wayang. "Ini harapan kita, bukan hanya kita dikenal untuk batik, wayang atau keris, tapi juga tempe ke depannya," pungkas Sandiaga Uno seperti dikutip dari detikcom. *
Komentar