Dihantam Ombak, Ayah Hilang, Anaknya Selamat
AMLAPURA, NusaBali
Dua nelayan berstatus ayah dan anak asal Banjar Banyuning, Desa Bunutan, Kecamatan Abang, Karangasem, I Wayan Koti Arta, 53, dan I Kadek Sumitra, 31, terpental ke laut setelah jukungnya dihantam ombak besar saat melaut, Rabu (6/10) pagi.
Dalam musibah ini, korban Wayan Koti Arta hilang tenggelam, sementara sang anak berhasil selamat dari maut. Korban selamat Kadek Sumitra menuturkan, dia dan ayaknya, Wayan Koti Arta, melaut bersama naik satu jukung, Rabu dinihari sekitar pukul 04.00 Wita. Mereka berangkat dari Pantai Banyuning, Desa Bunutan. Di tengah laut, terjadi cuaca buruk, hujan gerimis disertai mendung tebal, hungga pandangan terhalang.
Setelah menempuh perjalanan selama 1,5 jam, tepatnya Rabu pagi sekitar pukul 05.30 Wita, tiba-tiba jukung bermesin 5 PK yang dinaiki berdua dihantam gelombang tinggi 2 meter dari samping. Kejadian maut itu diperkirakan terjadi di tengah laut dalam jarak sekitar 20 kilometer dari bibir Pantai Banyuning.
"Jukung kami dihantam gelombang dari samping. Bapak (Wayan Koti Arta) terpental ke laut dan langsung hilang tenggelam,” tutur Sumitra saat dikmonfirmasi NusaBali per telepon, Rabu kemarin.
Kadek Sumitra sendiri berhasil selamat dari maut. Kemudian, dia berupaya melakukan pencarian ayahnya selama 2 jam. Namun, karena upayanya tidak memuahkan hasil, Sumitra putuskan baik ke darat dan tiba di tepi Pantai Banyuning sekitar pukul 09.00 Wita.
Selanjutnya, Sumitra melaporkan musibah ini kepada Perbekel Bunutan, I Made Suparwata. Begitu mendapat laporan, Perbekel Made Suparwata lanjut melaporkan mujsibah ini ke Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem.
Kemudian, Koordinator Pencarian dan Pertolongan Karangasem, I Gusti Ngurah Eka Widnyana, mengkoordinasikan petugas gabungan dari Ba-kamla (Badan Keamanan Laut), BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Karangasem, Balawista (Badan Penyelamat Wisata Tirta) Karangasem, Polair Polres Karangasem, dan Polsek Abang untuk melakukan pencarian korban Wayan Koti Arta. Kalangan nelayan juga dilibatkan dalam pencarian korban hilang ini.
Namun, hingga Rabu sore upaya pencarian belum membuahkan hasil. Pencarian korban Wayan Koti Arta rencananya akan dilanjutkan petugas gabungan, Kamis (7/10) pagi ini.
Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem, IGN Eka Widnyana, menerangkan cuaca di laut kemarin memang buruk, ditandai angin kencang dan gelombang tinggi. Kondisi ini tidak memungkinkan untuk melakukan pencarian nelayan hilang. “Upaya pencarian sempat dilakukan petugas Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem bersamna tim gabungan di sekitar perairan Desa Bunutan, tapi belum menemukan hasil,” ujar Eka Widnyana.
Sementara itu, Perbekel Bunutan, I Made Suparwata, juga mengakui cuaca di laut sekitar Desa Bunutan sangat buruk. Kindisi tersebut sudah terjadi sejak tiga hari terakhir, ditandai terus turun gerimis, mendung tebal, angin kencang, dan gelombang tinggi. “Meski cuaca buruk, masih banyak juga nelayan nekat melaut. Padahal, tidak terlihat ada tanda-tanda muncul ikan dari permukaan laut,” kata Perbekel Suparwata. *k16
1
Komentar