Terjual Seribu Banten, Sementara Layani Wilayah Dalam Kota Singaraja
Pembeli banten Saraswati bisa pesan melalui Facebook. Pembeli tidak dikenai tambahan biaya pengiriman/ongkos kirim banten.
Saraswati, Mahasiswa UKM Upakara STAHN Mpu Kuturan Jual Banten Online
SINGARAJA, NusaBali
Banten Saraswati yang biasanya khusus dibuat pada hari raya turunnya ilmu pengetahuan dijadikan peluang usaha oleh mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mpu Kuturan Singaraja. Mereka yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Upakara memanfaatkan peluang tersebut untuk melatih jiwa kewirausahaan. Caranya, memasarkan banten Saraswati. Namun pemasarannya dengan cara kekinian, secara online melalui media sosial Facebook, beralamat STAHN Mpu Kuturan.
Para mahasiswa yang tergabung dalam UKM Upakara yang berjumlah 30 orang dari semua jurusan, mulai sibuk menggarap pesanan banten Saraswati sejak H–2 Hari Raya Saraswati, yang jatuh pada Saniscara Umanis Watugunung, Sabtu (21/1). Namun mereka juga masih menyiapkan banten Saraswati pada puncak hari raya.
Pembina UKM Upakara STAHN Mpu Kuturan Ketut Agus Nova yang ditemui di sela-sela kesibukannya, Sabtu (21/1), mengatakan, penjualan banten secara online tersebut untuk mengasah jiwa wirausaha anak didiknya. Selain juga mengamalkan pelajaran yang didapat di bangku perkuliahan.
“Kami biasakan mahasiswa kami untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat di kampus dalam kehidupan sehari-hari. Seperti melayani jasa pembuatan banten di hari-hari besar keagamaan,” ujar Agus Nova.
Khusus di Hari Raya Saraswati, Sabtu kemarin, UKM yang dibinanya sudah menggarap seribu lebih banten Saraswati yang dipasarkan kepada masyarakat.
Agus Nova menegaskan, penjualan banten Saraswati secara online tersebut juga berupaya memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai makna filosofis dan banten Saraswati. Hal itu sesuai dengan tugas mendasar STAHN Singaraja, sebagai salah satu perguruan tinggi agama di Pulau Dewata.
Agus Nova menyatakan, penjualan banten secara online itu juga dimaksudkan untuk memudahkan masyarakat/krama. Krama bisa mendapatkan banten dengan cepat dan cara pesan mudah. Terjangkau waktu dan tenaga.
Satu banten Saraswati dijual Rp 5.000. Untuk sementara ini layanan banten online baru seputar Singaraja kota. Untuk jasa layanan pengantaran sampai ke tangan pembeli tidak diberlakukan ongkos kirim.
Agus Nova menuturkan, ada kemungkinan pemasaran akan dikembangkan hingga ke luar kota Singaraja. Hal itu bakal disesuaikan dengan kemampuan mahasiswa yang menggarap. Saat ini UKM Upakara beranggota 30 mahasiswa dari semua jurusan dan semester.
Terkait banten yang dipasarkan, disesuaikan dengan hari raya. Misalnya Nyepi akan dijual banten caru, Galungan dan Kuningan banten pejati, dan lain sebagainya.
Sementara itu, Kadek Devia, warga Singaraja mengaku sudah memesan banten Saraswati dari mahasiswa STAHN Mpu Kuturan. “Saya sudah pesan lewat Facebook, jadi tidak perlu ke pasar lagi. Harganya pun terjangkau yakni Rp 5.000 saja,” kata dia.
Devia berharap semakin banyak anak muda Hindu melirik usaha jual beli banten. Dewasa ini ibu-ibu di perkotaan jarang mendapatkan waktu membuat banten, jarang pula punya waktu membeli ke pasar. Penjualan banten secara online ini dinilai sebagai salah satu alternatif dan tentunya sangat kekinian, mudah diakses kapan saja dan oleh siapa saja. * k23
SINGARAJA, NusaBali
Banten Saraswati yang biasanya khusus dibuat pada hari raya turunnya ilmu pengetahuan dijadikan peluang usaha oleh mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mpu Kuturan Singaraja. Mereka yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Upakara memanfaatkan peluang tersebut untuk melatih jiwa kewirausahaan. Caranya, memasarkan banten Saraswati. Namun pemasarannya dengan cara kekinian, secara online melalui media sosial Facebook, beralamat STAHN Mpu Kuturan.
Para mahasiswa yang tergabung dalam UKM Upakara yang berjumlah 30 orang dari semua jurusan, mulai sibuk menggarap pesanan banten Saraswati sejak H–2 Hari Raya Saraswati, yang jatuh pada Saniscara Umanis Watugunung, Sabtu (21/1). Namun mereka juga masih menyiapkan banten Saraswati pada puncak hari raya.
Pembina UKM Upakara STAHN Mpu Kuturan Ketut Agus Nova yang ditemui di sela-sela kesibukannya, Sabtu (21/1), mengatakan, penjualan banten secara online tersebut untuk mengasah jiwa wirausaha anak didiknya. Selain juga mengamalkan pelajaran yang didapat di bangku perkuliahan.
“Kami biasakan mahasiswa kami untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat di kampus dalam kehidupan sehari-hari. Seperti melayani jasa pembuatan banten di hari-hari besar keagamaan,” ujar Agus Nova.
Khusus di Hari Raya Saraswati, Sabtu kemarin, UKM yang dibinanya sudah menggarap seribu lebih banten Saraswati yang dipasarkan kepada masyarakat.
Agus Nova menegaskan, penjualan banten Saraswati secara online tersebut juga berupaya memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai makna filosofis dan banten Saraswati. Hal itu sesuai dengan tugas mendasar STAHN Singaraja, sebagai salah satu perguruan tinggi agama di Pulau Dewata.
Agus Nova menyatakan, penjualan banten secara online itu juga dimaksudkan untuk memudahkan masyarakat/krama. Krama bisa mendapatkan banten dengan cepat dan cara pesan mudah. Terjangkau waktu dan tenaga.
Satu banten Saraswati dijual Rp 5.000. Untuk sementara ini layanan banten online baru seputar Singaraja kota. Untuk jasa layanan pengantaran sampai ke tangan pembeli tidak diberlakukan ongkos kirim.
Agus Nova menuturkan, ada kemungkinan pemasaran akan dikembangkan hingga ke luar kota Singaraja. Hal itu bakal disesuaikan dengan kemampuan mahasiswa yang menggarap. Saat ini UKM Upakara beranggota 30 mahasiswa dari semua jurusan dan semester.
Terkait banten yang dipasarkan, disesuaikan dengan hari raya. Misalnya Nyepi akan dijual banten caru, Galungan dan Kuningan banten pejati, dan lain sebagainya.
Sementara itu, Kadek Devia, warga Singaraja mengaku sudah memesan banten Saraswati dari mahasiswa STAHN Mpu Kuturan. “Saya sudah pesan lewat Facebook, jadi tidak perlu ke pasar lagi. Harganya pun terjangkau yakni Rp 5.000 saja,” kata dia.
Devia berharap semakin banyak anak muda Hindu melirik usaha jual beli banten. Dewasa ini ibu-ibu di perkotaan jarang mendapatkan waktu membuat banten, jarang pula punya waktu membeli ke pasar. Penjualan banten secara online ini dinilai sebagai salah satu alternatif dan tentunya sangat kekinian, mudah diakses kapan saja dan oleh siapa saja. * k23
1
Komentar