Rencana Open Border, Belum Semua Perusahaan Panggil Karyawan

Terbukti dari puluhan usaha akomodasi pariwisata, baru satu perusahaan yang kembali memanggil karyawannya.

Berdasar data yang diperoleh dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Tabanan, ada 1.460 orang karyawan yang dirumahkan dan 37 mengalami PHK selama pandemic Covid-19. Jumlah tersebut berdasarkan dari 31 perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Tabanan I Putu Santika, mengatakan sejak ada kabar mengenai pembukaan penerbangan internasional pada 14 Oktober 2021 mendatang, belum banyak perusahaan yang melaporkan untuk memanggil karyawannya kembali.

“Sesuai data atau laporan yang kami terima, baru satu perusahaan di kawasan Nyanyi, Kecamatan Kediri, yang melaporkan telah memanggil karyawannya,” ujar Santika, Rabu (6/10).

Dikatakannya, satu perusahaan yang baru memanggil karyawannya ini memiliki sekitar 65 orang karyawan. Namun mereka tampaknya belum bekerja full, melainkan menerapkan sistem shift atau bergiliran. “Sepertinya belum penuh, mungkin mereka masih persiapan seperti bersih-bersih dulu menjelang dibukanya penerbangan internasional,” ucap Santika.

Menurut Santika, banyak perusahaan belum memanggil karyawannya kemungkinan dipicu beberapa faktor. Seperti jadwal pembukaan yang belum pasti, kemudian juga perusahaan mungkin terkendala biaya operasional untuk para karyawan. “Mungkin yang sudah memanggil karyawannya itu bersifat ngayah, artinya masih persiapan saja dulu,” kata Santika.

Namun pihaknya berharap agar kabar dibukanya penerbangan internasional di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, segera terwujud dan Bali bisa segera bangkit terutama di bidang pariwisata. “Semoga saja pandemi segera berakhir dan Bali bisa segera bangkit,” harap mantan Kadis Pendidikan Tabanan ini. *des