Pasar Relokasi Rampung, 604 Pedagang Ikuti Undian Tempat Berjualan
GIANYAR, NusaBali
Pasca empat bulan musibah kebakaran Pasar Blahbatuh, Desa/Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, pengerjaan bangunan relokasi pedagang Pasar Blahbatuh, kini rampung.
Lokasi pasar relokasi di belakang Pasar Yadnya, Desa/Kecamatan Blahbatuh. Ratusan pedagang korban kebakaran Pasar Blahbatuh ikut pengundian nomor urut tempat berjualan di pasar relokasi, Kamis (7/10). Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gianyar Luh Gede Eka Suary mengatakan pengundian dilakukan dua kali. "Pedagang jumlahnya 604. Kami undi dua kali, mengingat prokes. Sekarang (kemarin,Red) 365 orang, besok sisanya," jelasnya.
604 pedagang itu terdiri dari 22 pedagang di toko, 56 di kios, 187 di los dan 339 di pelataran. Eka Suary mengaku pengundian itu seizin Bupati Gianyar. Padahal pantauan di lokasi, sejumlah material masih berserakan di sekitar pasar. Antara lain, paving untuk tempat parkir, sejumlah batako, maupun pasir. "Kemarin (Rabu, Red), sudah ada pembersihan oleh pihak Desa Adat Blahbatuh, karena kami bersinergi," ujar pejabat asal Tabanan ini.
Kata Eka Suary, pedagang yang telah mendapat nomor undian, bisa langsung menyiapkan tempat berjualan. Selanjutnya akan ada penyekatan antar pedagang. Namun kapan mulai berjualan, Pemkab Gianyar masih mencarikan duwasa ayu. "Kami akan cari dewasa ayu (hari baik,Red) untuk pedagang memulai jualan. Mudah-mudahan minggu depan para pedagang sudah bisa jualan," jelas Eka Suary.
Karena lahan pasar relokasi luas 54 are ini milik desa adat, lanjut dia, pengelolaan pasar ini akan dikerjasamakan dengan desa adat. Bagaimana bentuk kerja sama tersebut, Eka Suary mengatakan masih dikaji. "Kami sudah laporkan ke pimpinan, sekarang namanya musibah dikasi tempat dulu. Nanti kemungkinan desa Adat dapat. Kami akan siapkan kerjasama," terangnya.
Dia menyebut akses keluar-masuk pasar hanya akan melewati pintu timur, dari area parkir Pasar Yadnya. Sementara akses sebelah barat yang mulanya diwacanakan sebagai pintu keluar-masuk, batal dipergunakan. "Dari barat itu jalur umum, jadi khawatir akan krodit. Tapi kalau pedagang masuk lewat barat bawa barang tetap bisa, tapi bukan itu jalur masuk utama," tegasnya.
Dia mengklaim ukuran tempat berjualan toko, los, kios, dan pelataran, sudah sesuai SNI, yakni toko 3 meter x 3 meter, kios dan los 1 meter x 1,75 meter, dan pelataran 1 meter x 1,5 meter. "Ini sudah cukup. Kalau menurut pedagang itu kecil, ya memang itulah. Ini sudah ukuran SNI, ukuran minimal ada standarnya. Kalau yang lama belum standar SNI, jadi masih bebas," ungkap Eka Suary.
Eka Suary menyebut tempat berjualan di pelataran ukuran 1 meter x 1,5 meter, sudah cukup. "Kami sudah pengalaman di pasar relokasi. Luas sekian bisa dimanfaatkan. Karena mereka menaruh keranjang-keranjang, satu kursi duduk. Sudah maksimal itu," jelasnya.
Salah satu pedagang, Ni Ketut Kotiani,55, mendapat nomor undi 22. Menurutnya, ukuran tempat di relokasi jauh lebih kecil dari los tempatnya berjualan dulu. Hanya saja, Kotiani menerima saja. "Kalau sudah semua begini, ya saya terima saja," ujar bernada pasrah.
Pedagang jajan Bali ini mengaku tertimpa kerugian puluhan juta rupiah karena kebakaran Pasar Blahbatuh, 4 bulan lalu, Selasa (15/6) sore. Pasca musibah, dengan barang yang sedikit tersisa Ni Ketut Kotiani bangkit berjualan di jaba Puri Ageng Blahbatuh. Setelah mendapat nomor undian, dia mengaku akan segera mempersiapkan meja tempat berjualan. "Mungkin besok mulai pasang kayu," ujarnya.*nvi
1
Komentar