Bali Usulkan Masa Karantina 3 Hari

Diharapkan dari 8 hari, cukup 3 hari saja. Tujuannya menjaga animo wisman mau datang ke Bali. Apalagi untuk sementara yang bisa akan masuk ke Bali adalah wisman dari negara- negara dengan masa penerbangan pendek dan length of stay yang rata- rata seminggu, yakni  Korsel, Jepang,  China, UEA dan New Zeeland.

“Itu yang kita usulkan agar manis batu, sesuai dengan kearifan lokal Bali,” ujar Wakil Ketua BPD PHRI Bali I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya atau Rai Suryawijaya, Kamis (7/10).

Dikatakan kalau karantina dilakukan selama 8 hari, otomatis waktu wisman habis hanya untuk karantina saja.

“Mereka tentu memilih ke tempat lain seperti Thailand misalnya,” kata tokoh pariwisata dari Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara Badung.

Usulan tersebut lanjut Rai Suryawijaya, sekalian dengan draft SOP Terintegrasi Kesiapan Bali menerima wisman yang disusun bersama Dinas Pariwisata Bali, bersama stakeholder terkait dan industri pariwisata.

Rencananya draft SOP Terintegrasi disampaikan ke Kemenparkeraf 9 Oktober.  “Kita mendukung karantina, namun cukup 3 hari saja,”  ujarnya.

Sebelumnya Kadiparda Bali I Putu Astawa menyatakan SOP kesiapan Bali menerima wisman sudah final. “Tinggal merapikan saja,” ujar pejabat asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar.

Dia tidak merinci  SOP tersebut. Yang jelas itu SOP mulai dari kedatangan wisman di bandara, pemeriksaan kesehatan, pemeriksaan dokumen dan seterusnya sampai di hotel dan DTW. “Itu belasan lebih item-itemnya,” kata Astawa.

SOP Terintegrasi itu menjadi pegangan semua pihak dalam menghandle wisman. Sebelum Bali buka untuk wisman pada 14 Oktober, SOP tersebut sudah siap. “Ya itu tentu kita harapkan,” tandasnya. *K17