Korban Nyoman Sarta Ditemukan Tewas Mengambang
Warga Desa Pengeragoan dibagi 5 kelompok dalam pencarian korban Nyoman Sarta, di mana Tempek I, Tempek II, Tempek III dapat tugas sisir sebelah barat TKP tenggelam, sedangkan Tempek IV dan Tempek V ke sisi timur.
Sementara itu, Kepala Desa (Perbekel) Pengeragoan, I Ketut Suratama, membenarkan jasad yang ditemukan kampih di Pantai Yeh Eleh itu adalah Nyoman Sarta, warganya yang hilang tenggelam saat menjaring ikan, Kamis (4/12) pagi. “Itu benar jasad warga kami,” jelas Perbekel Ketut Suratama.
Menurut Suratama, sejak korban Nyoman Satra diketahui hilang tenggelam pasca dihantam hombak saat menjaring ikan di Pantai Yeh Eleh, Kamis pagi pukul 10.00 Wita, warga setempat langsung terjun melakukan upaya pencarian bersama petugas gabungan dari Basarnas dan kepolisian. Warga sekitar tiada henti melakukan pencarian dengan berbagi tugas.
Warga Desa Pengeragoan, kata Suratama, dibagi dalam 5 Tempek untuk melakukan pencarian korban Nyoman Sarta. Kelompok Tempek I, Tempek II, dan Tempek III dapat tugas melakukan pencarian di sebelah barat TKP tenggelam. Sedangkan Tempek IV dan Tempek V dapat tugas melakukan pencarian di sebelah timur lokasi TKP tenggelam.
"Nah tadi pagi (kemarin) jasad korban ditemukan di sebelah barat TKP tenggelam, dalam jarak sekitar 500 meter. Kalau lokasi korban tenggelam adalah dekat Patung Makepung di perbatasan Kabupaten Jembrana-Kabupaten Tabanan,” jelas Suratama. Dia menyebutkan, korban Nyoman Sarta berpulang buat selamanya hanya berselang sebulan setelah kematrian ayahnya. Selain bekerja sebagai sopir, korban Nyoman Sarta selama ini dikenal jadi penyade (pengayah) pura.
Musibah maut yang merenggut nyawa Nyoman Sarta berawal Kamis pagi pukul 09.00 Wita, ketika ke laut sendirian dengan mengenakan celana pendek warna biru dan kaos singlet, untuk menjaring ikan sebagaimana kebiasaan. Setibanya di Pantai Yeh Eleh, korban Nyoman Sarta langsung mengikatkan ujung tali jaring di salah satu kakinya dan memegang jaring utama, sembari bergerak untuk mencari lokasi menebar jaring.
Awalnya, jaring ikan sempat ditebar korban di agak ke pinggir pantai. Tapi, karena tidak mendapat ikan, korban terus bergerak ke tengah laut. Naas, saat bergerak ke tengah laut berkedalaman sedada orang dewasa, sekitar pukul 10.00 Wita, korban Nyoman Sarta tidak menyadari telah mendekati areal berbahaya palung laut, yang berada sekitar 50 meter dari bibir pantai.
Dua warga yang melihat musibah teresbut, yakni I Nyoman Wiadnya, 37, dan I Wayan Seden, 60, tidak mampu berbuat banyak. Pasalnya, korban Nyoman Sarta yang hendak ditolong keburu terseret jauh dan hilang dari pandangan. Saksi Nyoman Wiadnya dan Wayan Seden pun pilih segera melaporkan musibah maut ini ke Mapolsek Pekutatan. 7 ode
1
2
Komentar