Prancis Tantang Spanyol di Final
Martinez Sebut Belgia Tertekan Tuntutan Trofi
Gol pertama yang dicetak Karim Benzema menjadi kunci dari segalanya, sehingga pada akhirnya Prancis sukses mencetak dua gol tambahan
TURIN, NusaBali
Prancis mewujudkan comeback dramatis untuk menundukkan Belgia, 3-2, padalaga semifinal UEFA Nations League 2021, Jumat (8/10) dinihari WITA. Selanjutnya, Prancis menantang Spanyol pada laga final UEFA Nations League, di San Siro, Milan, Senin (11/10) dinihari WITA. Sedangkan Belgia melawan Italia berebut posisi ketiga di Allianz Stadium, Turin, Minggu (10/10), pukul 21.00 WITA.
Menghadapi Prancis, Belgia unggul dua gol lebih dulu lewat Yannick Carrasco (37') dan Romelu Lukaku (40'). Namun Les Blues melawan dan menyamakan kedudukan pada babak kedua lewat Karim Benzema (62') dan Kylian Mbappe (69'). Lalu di menit ke-90, Prancis berbalik unggul 3-2 lewat gol Theo Hernandez. Belgia sempat mencetak gol, tapi dianulir karena offside.
Pemain Prancis Antoine Griezmann mengungkapkan kunci timnya bisa mengalahkan mengalahkan Belgia. Menurutnya, kunci itu muncul saat jeda dan turun minum, ketika mereka di ruang ganti.
"Kylian (Mbappé) dan Karim (Benzema) melakukan pekerjaan luar biasa, menekan dari depan, mencetak gol, dan membuat perbedaan." kata Griezmann.
Lebih lanjut, Griezmann menyebut bahwa gol pertama yang dicetak Benzema menjadi kunci dari segalanya, sehingga pada akhirnya Prancis sukses mencetak dua gol tambahan.
"Kami memiliki final untuk dimainkan sekarang dan kami harus pulih dengan baik," kata Griezmann. Sedangkan pelatih Belgia Roberto Martinez mengatakan, beban tanggung jawab yang dipikul para pemainnya untuk mendapatkan trofi menjadi penyebab kekalahan.
Apalagi skuat timnas Belgia yang bertabur bintang, termasuk Lukaku, Kevin de Bruyne dan Eden Hazard yang dijuluki sebagai 'generasi emas' negara tersebut. Namun mereka kembali gagal meraih trofi internasional tiga bulan setelah tersingkir di perempat final Piala Eropa 2020 oleh Italia.
“Babak kedua pertanyaan tentang emosi, mereka merasakan tanggung jawab untuk mencapai final,” kata Martinez.
Martinez menyebutkan, timnya tiba-tiba ingin menyelesaikan pertandingan. Saat itulah timnya berhenti bermain. Bila ada, itu adalah tanggung jawab yang dirasakan kepada penggemar dan cara generasi ini benar-benar ingin membawa pulang trofi.
Namun, Martinez berharap pengalaman itu bisa berguna menjelang Piala Dunia 2022 di Qatar. Menurutnya, yang harus dipertahankan timnya adalah komitmen dan keinginan untuk di sana dan dalam fase kompetisi yang tepat. *ant
Menghadapi Prancis, Belgia unggul dua gol lebih dulu lewat Yannick Carrasco (37') dan Romelu Lukaku (40'). Namun Les Blues melawan dan menyamakan kedudukan pada babak kedua lewat Karim Benzema (62') dan Kylian Mbappe (69'). Lalu di menit ke-90, Prancis berbalik unggul 3-2 lewat gol Theo Hernandez. Belgia sempat mencetak gol, tapi dianulir karena offside.
Pemain Prancis Antoine Griezmann mengungkapkan kunci timnya bisa mengalahkan mengalahkan Belgia. Menurutnya, kunci itu muncul saat jeda dan turun minum, ketika mereka di ruang ganti.
"Kylian (Mbappé) dan Karim (Benzema) melakukan pekerjaan luar biasa, menekan dari depan, mencetak gol, dan membuat perbedaan." kata Griezmann.
Lebih lanjut, Griezmann menyebut bahwa gol pertama yang dicetak Benzema menjadi kunci dari segalanya, sehingga pada akhirnya Prancis sukses mencetak dua gol tambahan.
"Kami memiliki final untuk dimainkan sekarang dan kami harus pulih dengan baik," kata Griezmann. Sedangkan pelatih Belgia Roberto Martinez mengatakan, beban tanggung jawab yang dipikul para pemainnya untuk mendapatkan trofi menjadi penyebab kekalahan.
Apalagi skuat timnas Belgia yang bertabur bintang, termasuk Lukaku, Kevin de Bruyne dan Eden Hazard yang dijuluki sebagai 'generasi emas' negara tersebut. Namun mereka kembali gagal meraih trofi internasional tiga bulan setelah tersingkir di perempat final Piala Eropa 2020 oleh Italia.
“Babak kedua pertanyaan tentang emosi, mereka merasakan tanggung jawab untuk mencapai final,” kata Martinez.
Martinez menyebutkan, timnya tiba-tiba ingin menyelesaikan pertandingan. Saat itulah timnya berhenti bermain. Bila ada, itu adalah tanggung jawab yang dirasakan kepada penggemar dan cara generasi ini benar-benar ingin membawa pulang trofi.
Namun, Martinez berharap pengalaman itu bisa berguna menjelang Piala Dunia 2022 di Qatar. Menurutnya, yang harus dipertahankan timnya adalah komitmen dan keinginan untuk di sana dan dalam fase kompetisi yang tepat. *ant
Komentar