Tak Berfungsi, 5 Mesin E-Parkir Dilakban
Mesin e-parkir itu dipasang tahun 2018. Harga satu unit mesin dibeli dengan harga Rp 123.900.000.
GIANYAR, NusaBali
Lima unit mesin E-parkir yang sudah dipasang Dinas Perhubungan (Dishub) Gianyar, di sebelah utara Jalan Ngurah Rai Gianyar, tak difungsikan. Agar tak diutak-atik oleh warga iseng, mesin canggih ini dibalut dengan palsstik hitam dan dilakban.
Pantauan di lokasi, mesin e-parkir seharga ratusan juta rupiah per unit itu dulunya dipasang guna menghindari terjadinya kebocoran retribusi parkir. Ada lima mesin e-parkir yang dibungkus plastik warna hitam dan dililit lakban berwarna cokelat di sepanjang Jalan Ngurah Rai. Mesin e-parkir itu dipasang tahun 2018. Harga satu unit mesin dibeli dengan harga Rp 123.900.000.
‘’Pemerintah bes (terlalu) semangat membeli barang. Tapi kapan makainya, tak jelas. Ya, mungkin kalau beli barang seperti ini, ada komisinya,’’ ujar warga sekitar yang enggan disebut namanya.
Saat dikonfirmasi, Kepala Dishub Gianyar I Wayan Suamba tak menampik kondisi tersebut. Dia mengatakan mesin tersebut sengaja dibungkus agar aman atau tak jadi sasaran tangan usil dan cipratan sampah.
"Memang untuk sementara waktu ditutup dengan plastik demi keamanan mesin. Karena tempo hari ditumpuki sampah. Entah siapa yang buang sampah disitu," ujarnya, Minggu (10/10).
Suamba beralasan, mesin tersebut belum difungsikan karena menunggu pengerjaan revitalisasi fisik Pasar Umum Gianyar rampung. Padahal mesin ini dipasang tahun 2018. Sedangkan revitalisasi pasar itu dimulai akhir 2020.
"Di seputaran tempat parkir, saat ini masih dipakai oleh para pedagang," jelasnya. Kata Suamba, nantinya setelah proyek Pasar Umum Gianyar rampung dan para pedagang mulai dipindah ke pasar itu, barulah mesin e-parkir itu dioperasikan kembali. Suamba menyebut mesin e-parkir itu tidak rusak. "Tidak rusak. Kami kan menunggu waktu beberapa bulan lagi sampai revitalisasi fisik Pasar Gianyar selesai," jelasnya. *nvi
Pantauan di lokasi, mesin e-parkir seharga ratusan juta rupiah per unit itu dulunya dipasang guna menghindari terjadinya kebocoran retribusi parkir. Ada lima mesin e-parkir yang dibungkus plastik warna hitam dan dililit lakban berwarna cokelat di sepanjang Jalan Ngurah Rai. Mesin e-parkir itu dipasang tahun 2018. Harga satu unit mesin dibeli dengan harga Rp 123.900.000.
‘’Pemerintah bes (terlalu) semangat membeli barang. Tapi kapan makainya, tak jelas. Ya, mungkin kalau beli barang seperti ini, ada komisinya,’’ ujar warga sekitar yang enggan disebut namanya.
Saat dikonfirmasi, Kepala Dishub Gianyar I Wayan Suamba tak menampik kondisi tersebut. Dia mengatakan mesin tersebut sengaja dibungkus agar aman atau tak jadi sasaran tangan usil dan cipratan sampah.
"Memang untuk sementara waktu ditutup dengan plastik demi keamanan mesin. Karena tempo hari ditumpuki sampah. Entah siapa yang buang sampah disitu," ujarnya, Minggu (10/10).
Suamba beralasan, mesin tersebut belum difungsikan karena menunggu pengerjaan revitalisasi fisik Pasar Umum Gianyar rampung. Padahal mesin ini dipasang tahun 2018. Sedangkan revitalisasi pasar itu dimulai akhir 2020.
"Di seputaran tempat parkir, saat ini masih dipakai oleh para pedagang," jelasnya. Kata Suamba, nantinya setelah proyek Pasar Umum Gianyar rampung dan para pedagang mulai dipindah ke pasar itu, barulah mesin e-parkir itu dioperasikan kembali. Suamba menyebut mesin e-parkir itu tidak rusak. "Tidak rusak. Kami kan menunggu waktu beberapa bulan lagi sampai revitalisasi fisik Pasar Gianyar selesai," jelasnya. *nvi
Komentar