Madrasah di Buleleng Terapkan PeduliLindungi
SINGARAJA, NusaBali
Penerapan aplikasi PeduliLindungi terus diperluas ke seluruh sektor khususnya di satuan pendidikan yang ada di Kabupaten Buleleng, termasuk sekolah madrasah di bawah binaan Kementrian Agama (Kemenag).
Sebanyak 60 madrasah yang ada di Buleleng, telah diminta menyiapkan banner presensi chek in dan chek out link aplikasi PeduliLindungi. Sekolah madrasah di bawah Kemenag telah mulai melakukan proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM). PTM tersebut, dimulai berdasar surat Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng No.420/7639/Skrt./X/2021 tertanggal 1 Oktober 2021 tentang Rekomendasi Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) Pada Sekolah dan Seksi Pendidikan Islam.
Kepala Pendidikan Islam (Pendis) Kantor Kemenag Kabupaten Buleleng, Lewa Karma menyampaikan, PTM dilangsungkan dengan pengawasan cukup ketat. "Kami sudah sampaikan pada Kepala RA/Madrasah se-Buleleng, termasuk pimpinan lembaga keagamaan untuk melaksanakan PTMT mengikuti rekomendasi Disdikpora Buleleng," jelas Lewa, dikonfirmasi Selasa (12/10) siang.
Untuk itu, pihak sekolah sudah diminta untuk menyiapkan banner presensi chek in dan chek out dengan barcode aplikasi PeduliLindungi yang terkoneski langsung dengan Satgas Covid-19 Kabupaten Buleleng dan Dinas Kominfosanti Buleleng. "Kami minta pihak sekolah untuk maksimal meminta dukungan sebagai komitmen dengan orang tua murid untuk mematuhi regulasi," imbuh Lewa.
Sebelumnya sudah dilakukan pendampingan dalam bentuk monev atau sidak dari Kemenag untuk sampling bersama Satgas Covid-19 Buleleng. Namun, dari 60 sekolah madrasah, baru 25 di antaranya yang sudah menerapkan PeduliLindungi dengan barcodenya. Untuk pengadaan 35 sisanya, masih dikoordinasikan lebih lanjut dengan Dinas Kominfosanti.
"Sekolah yang sudah memiliki barcode di antarnya setingkat Mardasah Aliyah (MA) ada 3, Madrasah Tsanawiyah (MTs) 5, Madrasah Ibtidaiyah (MI) 7, dan Raudhatu Athfal (RA) sebanyak 10. Sisanya, sebanyak 35 belum dan kami sudah usulkan ke Diskominfosanti namun belum keluar," ujar Lewa.
Pihaknya berupaya maksimal dalam menyiapkan PTM agar kegiatan belajar mengajar pada masa pandemi tidak menimbulkan kasus baru saat kasus Covid-19 di Buleleng sudah melandai. "Kami mengajak seluruh komponen, baik guru maupun orang tua murid, memaksimalkan upaya menekan penyebaran virus dengan mematuhi prokes karena itu kunci utama dalam melewati pandemi," tukasnya. *mz
Komentar