Gandeng 7 Provider, LPM Potong 5 Kabel 'Siluman' di Kuta
MANGUPURA, NusaBali
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kuta, menata kabel semerawut yang ada di wilayah Kuta, Selasa (12/10) siang.
Sebanyak 5 kabel yang tidak diketahui pemiliknya alias siluman diturunkan dan dipotong secara paksa oleh petugas. Guna mencegah kesalahan dalam pemotongan kabel tersebut, petugas mengandeng 7 provider yang sudah memiliki izin lengkap.
Ketua LPM Kuta I Putu Adnyana, mengatakan penanganan kabel semerawut bagian dari upaya menata kawasan. Selama ini, kata dia, kerap mendapat keluhan masyarakat terkait keberadaan kabel semerawut. Makanya dalam beberapa, pihaknya akan mendata dan memeriksa seluruh kabel milik provider, terutama yang nempel di tiang provider yang sudah memiliki izin lengkap.
“Penanganan kabel semerawut ini sudah kita lakukan sejak bulan lalu, bahkan dalam sepekan ini, kami masih menangani di sejumlah lokasi yang banyak dikeluhkan oleh masyarakat,” kata Adnyana, Selasa sore.
Menurut Adnyana, dalam penataan Selasa siang, pihaknya menyasar Jalan Bypass Ngurah Rai tepatnya dari Simpang Dewa Ruci menuju ke Utara dan masuk di kawasan Jalan Jansen. Penanganan kabel di lokasi itu, karena di pinggir jalan terdapat puluhan kabel yang tidak tertata dengan baik, bahkan ada yang cendrung kendor dan nyaris menyentuh tanah.
“Kalau di Bypass Ngurah Rai itu sudah tidak karuan. Banyak sekali kabel. Semuanya tidak jelas, hanya ada beberapa yang sudah berkoordinasi dengan kita dalam pemasangan, tapi yang di jalur itu justru ada puluhan,” jelas Adnyana.
Masih kata Adnyana, dalam penataan kabel ini turut menggandeng 7 provider yang selama ini sudah bekerja sama atau sudah berkoordinasi dengan LPM Kuta saat pemasangan. Seluruh kabel yang tidak masuk dalam tanggung jawab provider itu langsung dipotong. “Kalau yang kita potong itu ada 5 kabel. Semuanya kita turunkan dan langsung kita amankan ke kantor. Ya, hal ini kita lakukan karena tidak ada yang mengaku setelah kita berikan imbauan,” tegasnya.
Selain di Bypass Ngurah Rai, pihaknya berencana terus menata kabel semerawut yang ada di titik lainnya di wilayah Kuta. Menurut Adnyana, gencarnya penataan kabel semewarut karena gerbang pariwisata internasional mulai dibuka pada 14 Oktober 2021. Untuk itu, perlu dilakukan penataan kawasan. “Berhubung mulai pintu gerbang internasional mulai dibuka, tentu kita harus mempersiapkan diri juga, sehingga saat sudah mulai ramai, kawasan Kuta bebas dari kabel semerawut,” katanya. *dar
Komentar