Kopi Robusta Buleleng Digarap Secara Holistik
SINGARAJA, NusaBali
Produksi kopi Robusta Buleleng saat ini sedang disiapkan oleh pemerintah memiliki identitas (ID) khusus sebagai kopi Buleleng.
Selain itu, pengembangan produksi kopi akan digarap secara holistik dari hulu ke hilir. Untuk itu, sebanyak 70 orang petani kopi di Buleleng mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Budidaya dan Pasca Panen Kopi 2021, Rabu (13/10). Kepala Dinas Pertanian Buleleng I Made Sumiarta di sela-sela bimtek yang dibawa Komisi IV DPR RI I Made Urip, mengatakan akan membuat korporasi kawasan kopi. Korporasi yang dimaksud melibatkan seluruh stakeholder. Mulai dari petani kopi, hingga perusahaan daerah yang siap menyerap produksi kopi petani. “Potensi kopi di Buleleng dari 10 ribu hektare lahan, 76 persennya kopi Robusta. Korporasi kawasan kopi ini untuk memberi bargaining power kopi kita. Sehingga dapat mengatrol harga kopi yang biasanya dibeli murah oleh pengepul,” ucap Sumiarta.
Menurunnya produksi kopi Robusta Buleleng kualitasnya sangat bagus. Sejauh ini pembudidayaan kopi dilakukan dengan organik. Kualitas kopi Buleleng juga disebabkan karena geografis struktur tanah. “Petani diarahkan agar memanen kopi petik merah sekaligus budidaya secara organik penuh. Sehingga dapat biji kopi kualitas bagus,” imbuh Sumiarta. .
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, mengungkapkan pertanian kopi perlu ditingkatkan nilai jualnya agar dapat menjadi primadona di sektor perkebunan. Proses produksi pasca panen sangat perlu dikembangkan agar produk olahan kopi semakin banyak sehingga daya jualnya semakin tinggi di pasaran.
“Kalau bisa kita pasca panen berikutnya akan dicarikan bantuan untuk pengolahannya. Ini penting buat kita semua untuk meningkatkan harga,” ujar Bupati Agus Suradnyana.
Anggota Komisi IV DPR RI I Made Urip dalam sambutannya mengatakan potensi perkebunan kopi di Kabupaten Buleleng sangatlah besar, sehingga harus dikembangkan. Menurut Urip, baik kopi asal Buleleng maupun Bali pada umumnya telah memiliki reputasi yang bagus di pasar nasional maupun internasional. Diharapkan para petani mengikuti bimtek dengan baik untuk mendapatkan ilmu meningkatkan daya jual produk. Terutama dengan proses produksi pasca panen. *k23
1
Komentar