Bali Target 10.000 Tempat Usaha Berlakukan Aplikasi PeduliLindungi
DENPASAR, NusaBali.com – Pemerintah Provinsi Bali membidik 10.000 tempat usaha menerapkan persyaratan aplikasi PeduliLindungi. Selain itu sertifikasi CHSE bagi pelaku usaha terus digencarkan.
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, Kamis (14/10/2021) mengungkapkan, saat ini tercatat 1.576 tempat usaha termasuk Daerah Tujuan Wisata (DTW) telah mengantongi sertifikat CHSE (cleanliness, health, safety and environment sustainability) atau kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan.
Selain itu, pelaku usaha di Pulau Dewata juga aktif menyukseskan program pemanfaatan aplikasi PeduliLindungi yang digencarkan pemerintah. "Pemerintah menargetkan 10 ribu aplikasi pada tempat usaha di Bali. Hingga tanggal 10 Oktober 2021, 9.322 tempat usaha di Bali telah menggunakan aplikasi PeduliLindungi sebagai syarat masuk," ujar Wagub Bali yang biasa disapa Cok Ace ini.
Masih terkait kesiapan pelaku usaha, 35 hotel telah disiapkan sebagai tempat karantina bagi wisman yang baru datang. Selain menyiapkan hotel karantina bagi wisman yang negatif Covid-19 dari hasil pemeriksaan Swab PCR di bandara, pihaknya juga mengantisipasi kemungkinan adanya wisman yang diketahui positif Covid-19 berdasarkan hasil skrining di bandara.
"Kita berharap tak ada yang positif, tapi bagaimanapun tetap harus kita antisipasi. Kalau ada yang positif, kita akan klasifikasi dalam penempatan. Mereka yang tanpa gejala kita siapkan hotel isolasi yang telah tersertifikasi dan terhubung dengan rumah sakit. Sedangkan yang bergejala akan langsung dirujuk ke rumah sakit," ujar Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali ini.
Selain dukungan pelaku usaha dan masyarakat, pemerintah mengambil peran dalam menyiapkan sarana dan prasarana fasilitas kesehatan. "Kami menyiapkan 62 RS rujukan dan 25 laboratorium yang siap melayani jika dibutuhkan," ucap tokoh yang menggemari mobil klasik ini.
Kendati seluruh elemen telah siap, ia memahami bahwa tidak serta merta wisatawan mancanegara akan langsung berdatangan. Dari hasil pembicaraannya dengan pelaku usaha yang biasa mendatangkan wisman, setidaknya dibutuhkan waktu tiga minggu hingga 1 bulan.
Meskipun kedatangan wisman belum langsung terlihat ketika Bali dibuka, namun ini berpendapat kalau kebijakan ini memberi semangat dan harapan baru bagi pelaku pariwisata di Pulau Dewata.
"Hari ini dibuka, hasilnya mungkin baru akan terlihat akhir bulan Oktober atau awal tahun depan. Karena mereka membutuhkan waktu untuk sosialisasi, menyiapkan visa dan bookingan. Tapi kalau yang 'charter flight', bisa jadi akan datang lebih cepat," ujar Panglingsir (tokoh) Puri Ubud ini. *ant
1
Komentar