Bupati Giri Prasta Ajak Semeton Pasek Bersatu
Pimpin Rapat Koordinasi MGPSSR Bali dengan Kabupaten/Kota
MANGUPURA, NusaBali
Bupati Badung Nyoman Giri Prasta yang juga selaku Ketua Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR) Provinsi Bali, memimpin langsung rapat koordinasi MGPSSR Bali dengan kabupaten/kota, di Rumah Jabatan Bupati Badung, Kamis (14/10).
Rapat koordinasi yang dihadiri seluruh Ketua MGPSSR Kabupaten/Kota se-Bali ini terkait dengan pujawali yang akan dilaksanakan di Pura Punduk Dawa, Kabupaten Klungkung.
Dalam sambutannya Bupati Badung Giri Prasta, mengatakan merupakan sebuah kewajiban bagi dirinya untuk mengingatkan semeton Pasek agar selalu eling pada jati diri dalam melaksanakan Catur Swadarmaning Kepasekan dan Sesana Kepasekan. Pada kesempatan itu, Bupati Giri Prasta juga mengajak semeton Pasek untuk menunjukkan jati diri, dengan mengedepankan rasa bakti ring Ida Hyang Widhi Wasa, bakti ring kawitan, tindih ring bhisama dan guyub ring semeton.
“Saya dan semeton pasek lainnya merupakan keluarga besar satu darah. Mari kita sebagai keluarga besar MGPSSR membangun persaudaraan yang kuat, bersatu membangun Bali seutuhnya dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada umumnya. Yang dulu ada hal tidak baik, kita tinggalkan, yang baik kita pertahankan, kita kuatkan dan kita lestarikan, yang sekarang kita lakukan dengan baik dan yang ke depan kita sempurnakan,” ujar Bupati Giri Prasta.
Bupati Giri Prasta juga mengatakan, setelah pujawali ini pihaknya akan melakukan anjangsana keliling Bali untuk menyapa semeton Pasek seluruh Bali. Ke depannya Bupati Giri Prasta juga akan melihat secara langsung dadia-dadia yang perlu diperbaiki. “Saya mohon untuk semuanya kita bersatu. Karena kalau kita bersatu, setengah perjuangan kita berhasil. Apabila tidak bersatu setengah perjuangan kita gagal. Saya akan perjuangkan semua hak-hak semeton pasek ini,” kata Bupati asal Desa Pelaga, Kecamatan Petang ini.
Di sisi lain, Bupati Giri Prasta juga menyampaikan kepada pengurus MGPSSR seluruh Bali agar membuat big data dengan melakukan pendataan terhadap keberadaan dadia, sulinggih pasek dan semeton pasek di seluruh kecamatan yang ada di Bali. “Saya siap mendukung dengan memberikan dana pribadi untuk operasional sebesar Rp 10 juta tiap 3 bulan. Saya menginginkan tidak ada lagi friksi dan faksi dalam urusan mahagotra. Saya siap selalu berdiri paling depan untuk semeton Pasek. Jangan sampai terjadi diskriminasi dan jangan sampai terpecah belah,” tandasnya. *ind
1
Komentar