Kasus Kekerasan Anak di Jembrana Meningkat
NEGARA, NusaBali
Kasus kekerasan kepada anak di Kabupaten Jembrana terus meningkat.
Tahun 2020 lalu, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPPA-PPKB) Jembrana, mencatat ada 10 kasus kekerasan anak. Sedangkan sejak Januari - September 2021, sudah terjadi 13 kasus kekerasan anak.
Peningkatan kasus kekerasan anak itu terungkap dalam acara Pelatihan Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM), digelar Dinas PPA-PPKB Jembrana di Aula Jimbarwana Pemkab Jembrana, Kamis (14/10). Pelatihan dibuka Bupati Jembrana I Nengah Tamba ini, melibatkan para kader PATBM desa/kelurahan se-Jembrana.
Bupati Tamba mengatakan, saat ini kasus kekerasan kepada anak kerap terjadi. Bahkan di Kabupaten Jembrana sendiri, kasus karena anak juga mengalami kenaikan. Di beberapa daerah lain, ada kasus kekerasan anak yang dilakukan orangtuanya hingga si anak meninggal dunia.
Beberapa hari terakhir, Bupati mendengar dan melihat di media sosial, seorang anak mengalami kekerasan justru dilakukan oleh orangtuanya sendiri. Bahkan kekerasan itu sampai menimbulkan korban jiwa terhadap anak itu sendiri. ‘’Kejadian itu sungguh sangat disayangkan dan sangat menyedihkan,” ujarnya.
Melalui pelatihan PATBM tersebut, Bupati Tamba berharap dapat menekan kasus kekerasan anak di Jembrana. Para kader yang mengikuti pelatihan diharapkan mampu memberikan perhatian dan juga sebagai influencer di masyarakat. “Saya ingin tahu di sini. Apakah ada dari peserta ini yang tidak sayang kepada anak? Kita tentu sayang. Namun demikian kita bukan saja menyayangi anak kita sendiri. Melainkan anak-anak semuanya. Agar mereka terhindar dari korban kekerasan, termasuk anak-anak yang terlantar,” ucapnya.
Bupati Tamba menambahkan, para kader PATBM ini tentunya mempunyai tugas yang mulai. Namun, amanah untuk memberikan sosialisasi ataupun edukasi ke masyarakat untuk bersama-sama melindungi anak ini tentu harus dilandasi dengan kerja keras, hati dan jiwa yang tulus. “Dengan semangat yang kuat di lapangan, tunas-tunas bangsa kita nantinya akan terhindarkan dari kekerasan,” ucap Bupati asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara ini.
Kepala PPPA-PPKB Jembrana Ni Kade Ari Sugianti mengatakan, kalau kasus kekerasan kepada anak selama dua tahun terakhir mengalami kenaikan. Tahun 2020 lalu, kasus kekerasan anak sebanyak 10 kasus. Sementara dari awal tahun hingga per bulan September 2021, ada 13 kasus kekerasan anak. 13 kasus kekerasan anak itu terdiri dari 7 kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), 3 kasus kekerasan seksual, dan 3 kasus kriminal oleh anak.
Ari Sugianti menjelaskan untuk pelatihan PATBM yang diikuti para kader PATBM desa/kelurahan se-Jembrana ini, akan digelar selama dua hari hingga Jumat (15/10). Selama dua hari pelatihan itu, akan diisi materi dari 6 narasumber. Di antaranya dari Kepala Kejaksaan Negeri Jembrana Triono Nugroho. Kemudian ada narasumber dari Polres Jembrana, Pengadilan Negeri Negara, tim Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (P2KS), serta narasumber dari Pengelola PAUD Cemara Kasih. *ode
1
Komentar