Pemkab Bersihkan 3 Sungai Bermuara di Kota
Antisipasi Banjair Bandang Saat Musim Hujan
SINGARAJA, NusaBali
Pemkab Buleleng melalui OPD (organisasi perangkat daerah) kini mulai menormalisasi berupa pembersihan tiga sungai dari sumbatan sampah.
150 pegawai lintas OPD setempat membersihkan sungai dari hulu hingga hilir, Jumat (15/10) kemarin. Tiga sungai dimaksud karena bermuara di kota.
Kegiatan tersebut sebagai langkah mengantisipasi bencana banjir bandang saat musim hujan nanti. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng I Gede Melanderat mengatakan ada tiga sungai yang menjadi prioritas program pembersihan. Tiga sungai itu yakni Sungai Buleleng, Sungai Saba, dan Sungai Banyuasri. Tiga sungai ini merupakan sungai terbesar di Buleleng dan muaranya ada di wilayah Kota Singaraja dan Kota Kecamatan Seririt.
“Kami memprioritaskan pembersihan tiga sungai itu, dengan harapan kemungkinan bencana banjir melalui sungai perkotaan ini dapat diantisipasi lebih awal,” jelasnya.
Melanderat mengakui program bersih sungai ini telah dituangkan dalam Surat Keputusan (SK) Bupati Buleleng tentang Pembina Program Kali Bersih Nomor 600/330/HK Tahun 2021. Mantan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Buleleng ini mengaku kegiatan ini akan dilakukan secara rutin. Selain mengajak pegawai dari OPD terkait, pemerintah desa dan kelurahan yang wilayahnya masuk bantaran sungai juga dilibatkan. Pembersihan sungai ini tak hanya memungut sampah plastik dan sampah lain. Kegiatan ini juga untuk menangani sampah besar di sungai hingga memicu banjir.
Menurut Melanderat, hal riskan terjadi saat hujan deras di musim hujan awal. Biasanya air hujan yang tertampung di sungai akan menyapu apa saja yang ada di sepanjang aliran. ‘’Sehingga sungai ini kami bersihkan, agar tak sampai terjadi banjir karena sungai dipenuhi sampah,” jelasnya.
Dia mengajak seluruh masyarakat dapat berperan aktif untuk menjaga lingkungan. Salah satunya, jangan lagi membuang sampah ke sungai. Termasuk sampah-sampah besar seperti batang kayu dan perlengkapan rumah tangga yang tak dipakai. *k23
“Kami memprioritaskan pembersihan tiga sungai itu, dengan harapan kemungkinan bencana banjir melalui sungai perkotaan ini dapat diantisipasi lebih awal,” jelasnya.
Melanderat mengakui program bersih sungai ini telah dituangkan dalam Surat Keputusan (SK) Bupati Buleleng tentang Pembina Program Kali Bersih Nomor 600/330/HK Tahun 2021. Mantan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Buleleng ini mengaku kegiatan ini akan dilakukan secara rutin. Selain mengajak pegawai dari OPD terkait, pemerintah desa dan kelurahan yang wilayahnya masuk bantaran sungai juga dilibatkan. Pembersihan sungai ini tak hanya memungut sampah plastik dan sampah lain. Kegiatan ini juga untuk menangani sampah besar di sungai hingga memicu banjir.
Menurut Melanderat, hal riskan terjadi saat hujan deras di musim hujan awal. Biasanya air hujan yang tertampung di sungai akan menyapu apa saja yang ada di sepanjang aliran. ‘’Sehingga sungai ini kami bersihkan, agar tak sampai terjadi banjir karena sungai dipenuhi sampah,” jelasnya.
Dia mengajak seluruh masyarakat dapat berperan aktif untuk menjaga lingkungan. Salah satunya, jangan lagi membuang sampah ke sungai. Termasuk sampah-sampah besar seperti batang kayu dan perlengkapan rumah tangga yang tak dipakai. *k23
1
Komentar