Setelah Open Border, Forum MICE Bali Minta Tak Diabaikan
DENPASAR, NusaBali
Event organizer atau penyelenggara event yang tergabung dalam Bali MICE Forum (BMF) meminta pemerintah mengikutsertakan mereka dalam penyelenggaraan meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE) yang digelar pasca dibukanya Bali untuk wisatawan mancanegara (wisman).
Event dimaksud di antaranya Konferensi Tingkat Tinggi G-20 di 2022 mendatang. Bali MICE Forum (BMF) berharap semacam privilege atau kekhususan, mengingat kondisi yang tidak normal akibat pandemi Covid-19. “Jangan sampai kami jadi penonton di daerah sendiri,” kata Ketua BMF Putu Gede Wiwin Gunawasika, usai mengikuti rakor lanjutan tentang pembukaan kembali stand alone venue, indoor dan outdoor untuk pelaksanaan MICE dan event, Jumat (15/10). Rakor dilaksanakan secara zoom oleh Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf.
Sebagaimana diketahui, lanjut Wiwin, pada 2022 nanti ada sejumlah event yang akan digelar di Bali. Untuk itu, dia berharap BMF diikutsertakan. Bahkan dia minta agar EO di Bali mendapatkan semacam privilege atau kekhususan.
Diakui untuk urusan bisnis memang tak ada perlakuan khusus. Itu kalau kondisinya normal. “Sekarang kan kondisinya tidak normal akibat pandemi,” kata pria yang juga Ketua Bidang MICE Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI).
Karena alasan tidak normal akibat Covid-19 itu juga, Wiwin tidak mempersoalkan kalau EO di daerah lain juga mendapatkan semacam privilege di daerahnya. “Silakan, karena memang keadaannya tidak normal,” ucapnya.
Dijelaskannya, ada 4 asosiasi yang tergabung dalam BMF, yakni, Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (Asperapi), Indonesia Convention Company Association (INCA), Indonesia Event Industry Council (Ivendo), dan Society of Indonesia Professional Convention Organizers (SIPCO).
Wiwin menegaskan, tentu saja penyelenggaraan event atau MICE nanti harus sesuai dengan SOP prokes untuk mencegah penularan Covid-19. *k17
1
Komentar