UNBK SMA/SMK Terancam Berantakan
SMAN 1 Punaspunya 42 unit komputer, 30 unit di antaranya rusak dengan jumlah siswa kelas XII sebanyak 165 orang. Rencananya gabung ke SMKN 3 Tabanan.
TABANAN, NusaBali
Rencana kerjasama sejumlah SMA dan SMK di Kabupaten Tabanan agar bisa melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun ajaran 2016/2017 terancam berantakan. Penyebabnya, jadwal UNBK SMA dan SMK digelar berbarengan pada tanggal 10-13 April 2017. Para kepala sekolah yang jumlah komputernya terbatas kemungkinan pilih UN biasa.
SMAN 1 Kediri Tabanan (Bakta) salah satu SMA yang merencanakan pinjam komputer dan ruangan di SMKN 1 Tabanan untuk pelaksanaan UNBK. Kepala SMAN 1 Kediri, Dewa Nyoman Maryono mengaku sudah menjalin koordinasi dengan Kepala SMKN 1 Tabanan, I Wayan Sudarsana. Hasilnya, siswa Bakta diizinkan menggunakan komputer dan ruangan Smaksata (SMKN 1 Tabanan) untuk UNBK. Dewa Maryono mengatakan, Bakta belum bisa menggelar UNBK secara mandiri karena punya 40 unit komputer. Sementara jumlah siswa kelas XII di SMA favorit ini sebanyak 451 orang. Idealnya, untuk menggelar UNBK, Bakta harus punya 4 ruangan dengan 168 unit komputer. “Jaringan internet di sekolah kami juga belum bagus sehingga maunya pinjam komputer di sekolah terdekat yakni SMKN 1 Tabanan,” terang Dewa Maryono, Rabu (25/1).
Ternyata, tak hanya SMAN 1 Kediri saja yang akan memanfaatkan komputer dan ruangan di SMKN 1 Tabanan. Sejumlah SMK swasta lainnya di seputaran kota Tabanan juga sudah menjalin komunikasi dan bekerjasama dengan Smaksata untuk menggelar UNBK. SMK swasta itu di antaranya SMK Pariwisata Dwi Tunggal, SMK Dwi Tunggal I Tabanan, SMK Pariwisata Margarana (tiga sekolah ini bertetangga dengan SMKN 1 Tabanan), dan SMK Triatma Jaya yang berlokasi di Banjar Gerokgak Gede, Desa Delod Peken, Kecamatan Tabanan.
Kepala SMKN 1 Tabanan, I Wayan Sudarsana menjelaskan, Smaksata memiliki 240 unit komputer dan 6 ruangan. “Kami siap membantu sekolah lainnya di Tabanan untuk menggelar UNBK. Hanya SMAN 1 Kediri yang terancam gagal bekerjasama dengan kami,” ungkap Sudarsana. Sementara untuk SMK swasta yang mau pakai komputer Smaksata dipastikan bisa terlaksana. “Kita sudah persiapkan teknis UNBK dari pagi sampai sore. Untuk SMK swasta bisa terlaksana di sini,” jelas Sudarsana. Pihaknya mengaku sudah buat rancangan agar UNBK dari sekolah lainnya bisa terlaksana di SMKN 1 Tabanan. Caranya dengan menyusun jadwal UNBK
Terpisah, Kepala SMAN 1 Pupuan, Tabanan, I Wayan Suarma mengaku sudah menjalin kerjasama untuk menggelar UNBK di SMKN 3 Tabanan yang berlokasi di Banjar Bunut Puhun, Desa Bantas, Kecamatan Selemadeg Timur. Inilah sekolah terdekat dari SMAN 1 Pupuang yang berlokasi di Desa Pujungan. Jarak SMAN 1 Pupuan dengan SMKN 3 Tabanan sekitar 20 kilometer. Dalam rancangan awal, para siswa kelas XII akan naik bus menuju SMKN 3 Tabanan untuk menggelar UNBK. Rencana sewa bus itu pun sudah disampaikan kepada orangtua maupun wali murid dan sudah mendapat persetujuan. “Karena jadwal UNBK SMA dan SMK bersamaan, kami akan koordinasikan lagi ke Dinas Pendidikan Provinsi Bali,” ungkap Suarma.
Suarma mengatakan, saat ini sekolahnya baru punya 42 unit komputer. Sementara jumlah siswa kelas XII di SMAN 1 Pupuan sebanyak 165 orang. Sialnya, dari 42 unit komputer itu, 30 unit di antaranya rusak. Sehingga dalam rapat sekolah, diputuskan bekerjasama dengan sekolah terdekat yang jumlah komputernya mencukupi. Sekolah terdekat itu yakni SMKN 3 Tabanan yang berlokasi di Banjar Bunut Puhun, Desa Bantas, Kecamatan Selemadeg Timur. Mengingat pelaksanaan UNBK terancam gagal, Suarma segera berkoordinasi dan menunggu petunjuk dari Dinas Pendidikan Provinsi Bali.
Kepala SMKN 3 Tabanan, I Ketut Suardana menerangkan punya 4 ruangan dengan 140 komputer. Jumlah siswa kelas XII yang akan ikut UNBK sebanyak 325 orang. SMKN 3 Tabanan tak hanya mandiri menggelar UNBK, juga siap membantu sekolah lainnya di kabupaten lumbung beras. Sekolah yang akan pinjam tempat UNBK di SMKN 3 Tabanan yakni SMK Bintang Persada Tabanan dan SMAN 1 Pupuan. Hanya saja karena jadwal berbarengan, khusus SMAN 1 Pupuan kemungkinan tidak bisa dibantu. “Kami sudah siap bantu sekolah lainnya. Kami juga siapkan genset, jaga-jaga kalau listrik padam saat pelaksanaan UNBK,” terang Suardana.
Suardana yang juga Ketua MKKS SMK di Tabanan ini mengatakan, ada 14 SMK yang akan ikuti UNBK. Ke-14 SMK negeri dan swasta itu diputsatkan di 3 sekolah untuk UNBK yakni SMKN 1 Tabanan di Tabanan, SMKN 3 Tabanan di Desa Bantas Selemadeg Timur, dan SMK Nasional Tabanan di Desa Delod Peken, Tabanan. SMK Nasional Tabanan akan bantu SMK BGI (Bali Gita Iswara) Tabanan. “UNBK dipusatkan di tiga SMK. Jumlah SMK seluruhnya sebanyak 14 sekolah,” terang Suardana yang belum tergantikan sebagai Kepala SMKN 3 Tabanan sejak sekolah itu didirikan.
Terpisah, Ketua MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) SMA, Drs I Made Jiwa mengaku belum tahu SMA apa saja yang akan ikut UNBK tahun ajaran 2016/2017. Sebab baru 4 SMA di Tabanan yang bisa laksanakan UNBK secara mandiri. Keempat SMA itu yakni SMAN 1 Tabanan (Smasta), SMAN 2 Tabanan (Bisma), SMAN 1 Kerambitan (Smaker), dan SMAN 1 Selemadeg (Smanse). Menurut rencana, SMAN 1 Kediri (Bakta) dan SMAN 1 Pupuan rencananya pinjam ruangan dan komputer di SMKN 3 Tabanan. “Jadwalnya ini masih berdasarkan draf tidak berdasarkan POS (Petunjuk Operasional Standar) jadi kemungkinan bisa berubah,” ungkap Jiwa yang juga Kepala SMAN 1 Tabanan. * d
SMAN 1 Kediri Tabanan (Bakta) salah satu SMA yang merencanakan pinjam komputer dan ruangan di SMKN 1 Tabanan untuk pelaksanaan UNBK. Kepala SMAN 1 Kediri, Dewa Nyoman Maryono mengaku sudah menjalin koordinasi dengan Kepala SMKN 1 Tabanan, I Wayan Sudarsana. Hasilnya, siswa Bakta diizinkan menggunakan komputer dan ruangan Smaksata (SMKN 1 Tabanan) untuk UNBK. Dewa Maryono mengatakan, Bakta belum bisa menggelar UNBK secara mandiri karena punya 40 unit komputer. Sementara jumlah siswa kelas XII di SMA favorit ini sebanyak 451 orang. Idealnya, untuk menggelar UNBK, Bakta harus punya 4 ruangan dengan 168 unit komputer. “Jaringan internet di sekolah kami juga belum bagus sehingga maunya pinjam komputer di sekolah terdekat yakni SMKN 1 Tabanan,” terang Dewa Maryono, Rabu (25/1).
Ternyata, tak hanya SMAN 1 Kediri saja yang akan memanfaatkan komputer dan ruangan di SMKN 1 Tabanan. Sejumlah SMK swasta lainnya di seputaran kota Tabanan juga sudah menjalin komunikasi dan bekerjasama dengan Smaksata untuk menggelar UNBK. SMK swasta itu di antaranya SMK Pariwisata Dwi Tunggal, SMK Dwi Tunggal I Tabanan, SMK Pariwisata Margarana (tiga sekolah ini bertetangga dengan SMKN 1 Tabanan), dan SMK Triatma Jaya yang berlokasi di Banjar Gerokgak Gede, Desa Delod Peken, Kecamatan Tabanan.
Kepala SMKN 1 Tabanan, I Wayan Sudarsana menjelaskan, Smaksata memiliki 240 unit komputer dan 6 ruangan. “Kami siap membantu sekolah lainnya di Tabanan untuk menggelar UNBK. Hanya SMAN 1 Kediri yang terancam gagal bekerjasama dengan kami,” ungkap Sudarsana. Sementara untuk SMK swasta yang mau pakai komputer Smaksata dipastikan bisa terlaksana. “Kita sudah persiapkan teknis UNBK dari pagi sampai sore. Untuk SMK swasta bisa terlaksana di sini,” jelas Sudarsana. Pihaknya mengaku sudah buat rancangan agar UNBK dari sekolah lainnya bisa terlaksana di SMKN 1 Tabanan. Caranya dengan menyusun jadwal UNBK
Terpisah, Kepala SMAN 1 Pupuan, Tabanan, I Wayan Suarma mengaku sudah menjalin kerjasama untuk menggelar UNBK di SMKN 3 Tabanan yang berlokasi di Banjar Bunut Puhun, Desa Bantas, Kecamatan Selemadeg Timur. Inilah sekolah terdekat dari SMAN 1 Pupuang yang berlokasi di Desa Pujungan. Jarak SMAN 1 Pupuan dengan SMKN 3 Tabanan sekitar 20 kilometer. Dalam rancangan awal, para siswa kelas XII akan naik bus menuju SMKN 3 Tabanan untuk menggelar UNBK. Rencana sewa bus itu pun sudah disampaikan kepada orangtua maupun wali murid dan sudah mendapat persetujuan. “Karena jadwal UNBK SMA dan SMK bersamaan, kami akan koordinasikan lagi ke Dinas Pendidikan Provinsi Bali,” ungkap Suarma.
Suarma mengatakan, saat ini sekolahnya baru punya 42 unit komputer. Sementara jumlah siswa kelas XII di SMAN 1 Pupuan sebanyak 165 orang. Sialnya, dari 42 unit komputer itu, 30 unit di antaranya rusak. Sehingga dalam rapat sekolah, diputuskan bekerjasama dengan sekolah terdekat yang jumlah komputernya mencukupi. Sekolah terdekat itu yakni SMKN 3 Tabanan yang berlokasi di Banjar Bunut Puhun, Desa Bantas, Kecamatan Selemadeg Timur. Mengingat pelaksanaan UNBK terancam gagal, Suarma segera berkoordinasi dan menunggu petunjuk dari Dinas Pendidikan Provinsi Bali.
Kepala SMKN 3 Tabanan, I Ketut Suardana menerangkan punya 4 ruangan dengan 140 komputer. Jumlah siswa kelas XII yang akan ikut UNBK sebanyak 325 orang. SMKN 3 Tabanan tak hanya mandiri menggelar UNBK, juga siap membantu sekolah lainnya di kabupaten lumbung beras. Sekolah yang akan pinjam tempat UNBK di SMKN 3 Tabanan yakni SMK Bintang Persada Tabanan dan SMAN 1 Pupuan. Hanya saja karena jadwal berbarengan, khusus SMAN 1 Pupuan kemungkinan tidak bisa dibantu. “Kami sudah siap bantu sekolah lainnya. Kami juga siapkan genset, jaga-jaga kalau listrik padam saat pelaksanaan UNBK,” terang Suardana.
Suardana yang juga Ketua MKKS SMK di Tabanan ini mengatakan, ada 14 SMK yang akan ikuti UNBK. Ke-14 SMK negeri dan swasta itu diputsatkan di 3 sekolah untuk UNBK yakni SMKN 1 Tabanan di Tabanan, SMKN 3 Tabanan di Desa Bantas Selemadeg Timur, dan SMK Nasional Tabanan di Desa Delod Peken, Tabanan. SMK Nasional Tabanan akan bantu SMK BGI (Bali Gita Iswara) Tabanan. “UNBK dipusatkan di tiga SMK. Jumlah SMK seluruhnya sebanyak 14 sekolah,” terang Suardana yang belum tergantikan sebagai Kepala SMKN 3 Tabanan sejak sekolah itu didirikan.
Terpisah, Ketua MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) SMA, Drs I Made Jiwa mengaku belum tahu SMA apa saja yang akan ikut UNBK tahun ajaran 2016/2017. Sebab baru 4 SMA di Tabanan yang bisa laksanakan UNBK secara mandiri. Keempat SMA itu yakni SMAN 1 Tabanan (Smasta), SMAN 2 Tabanan (Bisma), SMAN 1 Kerambitan (Smaker), dan SMAN 1 Selemadeg (Smanse). Menurut rencana, SMAN 1 Kediri (Bakta) dan SMAN 1 Pupuan rencananya pinjam ruangan dan komputer di SMKN 3 Tabanan. “Jadwalnya ini masih berdasarkan draf tidak berdasarkan POS (Petunjuk Operasional Standar) jadi kemungkinan bisa berubah,” ungkap Jiwa yang juga Kepala SMAN 1 Tabanan. * d
1
Komentar