Pembangunan Jembatan Kuning 95 Persen
Pembangunan Jembatan Kuning yang menghubungkan Nusa Lembongan-Ceningan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, molor hampir sebulan.
SEMARAPURA, NusaBali
Kondisi itu karena faktor cuaca, yakni hujan dan gelombang tinggi. Pembangunan jembatan ini kini baru 95 persen.
Jembatan Kuning ini dinanti-nanti warga agar cepat kelar, terutama warga sekitar. Pasalnya pasca ambruknya jembatan itu, banyak kendala yang ditimbulkan, mulai dari sektor pariwisata, ekonomi, sosial dan lainnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Klungkung, I Gusti Nyoman Supartana, mengakui, proses pengerjaan Jembatan Kuning mencapai 95 persen. “Kalau cuaca mendukung akhir Januari sudah selesai,” katanya, Rabu (25/1).
Kendala yang dihadapi di lapangan karena cuaca kurang bersahabat. Diantaranya gelompang kerap pasang-surut, ketika pasang pekerja tidak kesulitan memasang komponen jembatan. Sementara saat air surut perahu tidak bisa melintas, karena pengerjannya dilakukan secara manual. “Pekerja di lapangan sudah berusaha semaksimal mungkin,” katanya.
Saat ini sudah terpasang 27 segmen dari 45 segmen jembatan, girder 3 batang, dan lainnya. Saat ini masih proses finishing. Pembangunan jembatan ini menelan biaya Rp 3,4 miliar, dikerjakan oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional wilayah VIII, Kementerian PU dan Perumahan Rakyat. Sesuai perencanaan pengerjaan jembatan sejak Oktober 2016 dan ditarget rampung 31 Desember 2016. *wa
Jembatan Kuning ini dinanti-nanti warga agar cepat kelar, terutama warga sekitar. Pasalnya pasca ambruknya jembatan itu, banyak kendala yang ditimbulkan, mulai dari sektor pariwisata, ekonomi, sosial dan lainnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Klungkung, I Gusti Nyoman Supartana, mengakui, proses pengerjaan Jembatan Kuning mencapai 95 persen. “Kalau cuaca mendukung akhir Januari sudah selesai,” katanya, Rabu (25/1).
Kendala yang dihadapi di lapangan karena cuaca kurang bersahabat. Diantaranya gelompang kerap pasang-surut, ketika pasang pekerja tidak kesulitan memasang komponen jembatan. Sementara saat air surut perahu tidak bisa melintas, karena pengerjannya dilakukan secara manual. “Pekerja di lapangan sudah berusaha semaksimal mungkin,” katanya.
Saat ini sudah terpasang 27 segmen dari 45 segmen jembatan, girder 3 batang, dan lainnya. Saat ini masih proses finishing. Pembangunan jembatan ini menelan biaya Rp 3,4 miliar, dikerjakan oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional wilayah VIII, Kementerian PU dan Perumahan Rakyat. Sesuai perencanaan pengerjaan jembatan sejak Oktober 2016 dan ditarget rampung 31 Desember 2016. *wa
1
Komentar