Kunjungan Wisdom ke Restoran Meningkat

Hanya saja pengunjung baru sebatas wisatawan domestik berasal dari beberapa  kota di Jawa. Diantaranya Jakarta dan Surabaya.

"Yang paling banyak dari Jakarta dan Surabaya," ujar Ida Bagus Udiana, seorang pengelola restoran dengan menu tradisional Bali berbahan bebek di kawasan Jalan Sunset Road Seminyak, Kuta Badung, Selasa(19/10).

Dikatakan Gus Udiana, peningkatan kunjungan mulai sejak dua pekan belakangan. "Oktober ini sudah termasuk yang paling ramai dari beberapa bulan sebelumnya, " ujar praktisi kuliner asal Perean, Tabanan.

Dikatakan setiap akhir pekan dalam dua minggu belakangan jumlah antara 50 - 100 orang. Jumlah tersebut masih jauh di bawah jumlah kunjungan setiap pekan, ketika pariwisata masih normal atau sebelum pandemi. Walau demikian hal itu sudah menunjukkan pariwisata, khususnya dunia kuliner mulai bergerak.

"Namun kita masih harus hati-hati. Karena pandemi masih belum total berakhir, " ujar IB Udiana. I Wayan Bagiana, seorang chef di kawasan Kuta menyebut peningkatan kunjungan wisatawan ke hotel-hotel meningkat sejak dua pekan belakangan.

"Tingkat hunian meningkat terus," ujar Bagiana yang juga Ketua Badan Pengurus Cabang Indonesia Chef Indonesia (BPC ICA)Tabanan.

Tingkat hunian mencapai 60 persen. "Semuanya wisatawan domestik," ujar Bagiana. Sebagian besar berasal dari luar daerah,terutama kota-kota di Jawa.

Peningkatan jumlah tamu hotel kata Bagiana, tentu meningkat juga aktivitas jasa pelayanan kuliner di hotel.

Menunya kata Bagiana menyesuaikan dengan selera dan budget wisatawan. "Menu dan harga menyesuaikan dengan situasi," ujar Bagiana.

Umumnya jenis menu yang dipesan adalah menu atau kuliner nusantara seperti nasi ayam dan lainnya. "Yang jelas sudah ada kenaikan kunjungan sejak open border ini," kata Chef Bagiana. *k17