Pelaku Pariwisata Minta Karantina Dihapus
Dorong Wisman Datang ke Bali
DENPASAR,NusaBali
Kalangan pelaku pariwisata Bali mengapresiasi Pemerintah yang telah membuka Bali untuk kunjungan wisman.
Seiring itu pelaku pariwisata meminta agar penerapan masa karantina tidak diberlakukan. Cukup dengan vaksin lengkap dua kali, wisatawan diharap sudah bisa langsung berwisata di Bali.
"Kita mengapresiasi dan menghargai upaya pemerintah," ujar Ketua Ubud Hotel Association (UHA) Gede Paskara Karilo, Selasa(19/10).
Dia menunjuk keputusan Pemerintah yang telah membuka Bali bisa dikunjungi wisman, yang tahap awal untuk 19 negara. Kebijakan tersebut jelas, merupakan awal baik untuk kepariwisataan Bali. Namun pembukaan Bali untuk wisman, menurut Paskara Karilo belum dirasakan berdampak. Khususnya UHA, kata Paskara Karilo open border belum memberi pengaruh terhadap tingkat hunian hotel. Okupansi atau tingkat hunian kata Paskara di kisaran 10 persen.
Memang ada perubahan yakni mulainya datangnya wisatawan domestik. Sedang untuk wisatawan manca negara belum ada yang datang.
Karena itulah untuk mendorong kedatangan wisman ke Bali, diharapkan tidak ada pemberlakukan karantina bagi wisman. Akan tetapi cukup dengan vaksin dua kali. Di negara lain, kata Paskara Karilo, tidak diterapkan karantina untuk wisman.
Selain itu, maskapai yang akan terbang ke Bali dari negara-negara yang diizinkan masuk ke Bali-sebanyak 19 negara, masih belum jelas. Hal itu diperkirakan juga berimbas terhadap masih sepinya kedatangan wisman ke Bali.Sedangkan hotel-hotel yang bernaung dibawah UHA, kata Paskara Karilo semua sudah siap menerapkan prokes.
Terpisah, Ketua Bali Villa Association(BVA) I Gede Sukartamengungkapkan hal senada. Dia mengapresiasi telah membuka pintu wisman lewat open border.
"Ini langkah awal positif, setelah kita dua tahun tidak ada pendapatan sama sekali karena pariwisata tutup, " ujar Sukarta.
Kata Sukarta, sampai saat ini belum ada dampak pembukaan pariwisata Bali ini terhadap tingkat hunian hotel atau villa. "Karena regulasi itu kan perlu waktu untuk proses," ujarnya memaklumi.
Namun secara pskilogis, open border ini dirasakan sudah berimbas positif. Kemungkinan, November-Desember nanti, barulah diperkirakan Sukarta ada dampak terhadap kunjungan wisman.
Sejalan dengan itu, Sukarta meminta agar semua pintu masuk ke Bali, seperti Pelabuhan Gilimanuk, Pelabuhan Benoa, Padangbai dan lainnya benar-benar mendapat atensi ketat, Hal untuk mengantisipasi penularan pandemi Covid-19 ke Bali. *k17
1
Komentar