Derita Stroke, Ngurah Pong Pendiri 'Tinju Masuk Desa' Berpulang
DENPASAR, NusaBali
Anak Agung Ngurah Oka Yudanegara atau biasa disapa Ngurah Pong, seorang tokoh pendiri 'Tinju Masuk Desa' meninggal dunia di usia yang ke-80 tahun.
Ngurah Pong meninggal akibat penyakit stroke yang dideritanya sejak dua tahun lalu. Almarhum menghembuskan napas terakhir di kediamannya di Puri Agung Jro Kuta, Desa Pemecutan Kaja, Denpasar Barat, Sabtu (23/10) pukul 18.00 Wita.
Anak kelima Ngurah Pong, AA Sagung Anie Asmoro saat diwawancarai, Minggu (24/10) mengungkapkan ayahnya tersebut memang sudah mengalami stroke pada awal 2019 lalu bertepatan dengan Pandemi Covid-19. Penyakit stroke diderita Ngurah Pong akibat jatuh di kamarnya yang menyebabkan masuk RSUD Wangaya.
Namun dalam masa perawatan menurut dia, karena terjadi lonjakan Covid-19, pihak keluarga memilih untuk membawa pulang Ngurah Pong ke Puri dari RS. "Dulu stroke karena jatuh di kamar. Jadi dibawa ke RS, tetapi karena pasien Covid-19 berdatangan di awal-awal Pandemi disarankan untuk dirawat di Puri saja," ungkap Mantan Anggota Fraksi Golkar DPRD Bali ini.
Setelah itu menurut Sagung Anie Asmoro, selama dua tahun ini, Ngurah Pong sempat beberapa kali bolak-balik masuk RS karena sempat kumat. Tetapi di RS menurut dia paling lama hanya lima hari. Namun, pada Sabtu kemarin pukul 18.00 Wita kesadaran Ngurah Pong mulai menurun. Pihak keluarga sempat menelepon ambulan untuk membawa ke RS. Baru setengah perjalanan, Ngurah Pong sudah dinyatakan meninggal. "Karena kesadaran menurun, kami sempat menelepon ambulan. Baru pertengahan jalan bapak sudah meninggal. Padahal, kami masih bisa berbicara, saat diajak bicara beliau hanya senyum saja sebelum meninggal," ungkap Sagung Anie Asmoro yang kini menjabat Ketua Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Bali.
Anak kelima dari enam bersaudara ini mengaku sangat kehilangan sosok ayah yang tegas membimbingnya dalam berbagai hal. Hal itu akan terus menjadi ingatannya terutama dalam membimbing untuk terjun ke dunia politik.
Dia mengatakan, ayahnya berpesan jika terjun ke politik harus bisa fokus. "Katanya harus fokus, pesannya macam-macam terutama ke saya pribadi. Sangat melekat di ingatan saya. Beliau orangnya penyayang. Kalau dibilang kehilangan pasti, tetapi karena penyakit stroke sudah lama dideritanya, kami mengikhlaskan beliau," imbuhnya.
Diceritakan Anie Asmoro, di masa hidup ayahnya termasuk aktif di berbagai organisasi. Seperti Pemuda Denpasar, Suka Duka Pemuda Denpasar 1964, Ketua Pemuda Pancasila Bali yang pertama di tahun 80-an dan pengurus Pertina Bali. "Beliau memang sudah aktif bergaul dan beorganisasi sejak muda dulu," bebernya.
Ngurah Pong meninggalkan 6 orang putra-putri, 12 cucu dan 6 cicit. Sagung Anie mengungkapkan saat ini jenazah Ngurah Pong masih disemayamkan di Puri Jro Kuta. Untuk upacara akan digelar tanggal 2 November 2021 dilakukan upacara pelebon. Sehari sebelumnya dilakukan upacara nyiramin. *mis
1
Komentar