Cegah Penyakit Demam Berdarah, Kawasan The Nusa Dua Difogging
MANGUPURA, NusaBali
Mengantisipasi penyebaran penyakit demam berdarah, Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) melakukan fogging dan larvaciding di seluruh kawasan The Nusa Dua.
Penyemprotan itu untuk memastikan area tersebut bebas dari nyamuk pembawa penyakit. Managing Director ITDC I Gusti Ngurah Ardita, mengatakan kegiatan fogging dan larvaciding ini dilakukan di seluruh kawasan The Nusa Dua dan berlanjut ke Puja Mandala dengan menerjunkan 18 petugas. Menurutnya, kegiatan tersebut sangatlah penting. “Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian kami terhadap kesehatan wisatawan dan masyarakat, khususnya dalam upaya pencegahan penyakit yang disebabkan oleh nyamuk,” kata Ardita, Minggu (24/10) sore.
Dijelaskan, kegiatan itu bekerja sama dengan pihak terkait. Tujuannya untuk menciptakan kawasan pariwisata yang sehat serta sebagai dukungan dibukanya kembali pariwisata Bali untuk wisatawan mancanegara. Kegiatan fogging dan larvaciding ini pula mengambil momentum Hari Nyamuk Nusantara yang jatuh pada 22 Oktober 2021.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat. Kami berharap kegiatan ini akan menjadi program berkelanjutan dengan asosiasi pengendali hama sebagai salah satu bentuk penerapan Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE) di kawasan kami,” kata Ardita.
Menurut Ardita, pada dasarnya ITDC sebagai pengelola kawasan The Nusa Dua secara konsisten melakukan kegiatan fogging sebagai upaya pencegahan penyakit demam berdarah. Selain itu, penerapan 3M, yaitu menguras tempat penampungan air, menutup rapat tempat penampungan air serta mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk juga sudah dilakukan. Selain itu, juga dilakukan pembersihan sampah plastik secara berkala serta penyisiran genangan air.
Sementara, Ketua Asosiasi Perusahaan Pengendalian Hama Indonesia (ASPPHAMI) Bali Gede Subadi, mengaku pihaknya hadir sebagai wadah dalam membantu terwujudnya pariwisata Bali bebas dari penyakit yang disebabkan oleh hama. Pemilihan kawasan The Nusa Dua sebagai tempat kegiatan ini dikarenakan kawasan ini dipandang sebagai pionir pariwisata di Bali. *dar
1
Komentar