Kedatangan Penumpang Turun
Pemberlakuan Tes PCR di Bandara Ngurah Rai
Sebelum pemberlakuan tes PCR penumpang yang tiba hingga 10.000 orang. Namun, hari pertama pemberlakuan tes PCR, penumpang yang tiba turun menjadi 6.537 orang.
MANGUPURA,NusaBali
Hari pertama pemberlakuan syarat tes PCR bagi pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) memberikan dampak penurunan pergerakan penumpang di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta. Dalam catatan PT Angkasa Pura I (Persero) selaku pengelola, pada Minggu (24/10), angka kedatangan penumpang tercatat hanya 6.537 orang.
Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Taufan Yudhistira, mengatakan pada hari pertama pemberlakuan tes PCR, pergerakan penumpang di bandara tersibuk kedua di Indonesia itu berada di angka 17.341 orang. Penumpang yang tiba 6.537 orang dan berangkat 10.804 orang. “Kalau dilihat, kemarin (Minggu) itu masih normal. Polanya tiap Minggu memang kedatangannya kecil,” kata Taufan saat dikonfirmasi, Senin (25/10).
Namun, jika dibandingkan dengan catatan sebelum pemberlakuan tes PCR, angkanya turun. Jika pada Minggu 17 Oktober 2021 atau sebelum pemberlakuan tes PCR, penumpang yang tiba di angka 10.553 orang, pada hari pertama pemberlakuan tes PCR, penumpang yang tiba turun menjadi 6.537 orang. Bahkan, jika dirunut sepekan sebelum pemberlakuan tes PCR, penumpang yang tiba berada di kisaran 7.000 orang hingga 10.000 orang.
Meski kedatangan penumpang di Bandara Ngurah Rai saat ini berada di angka 6.537 orang, Taufan mengaku tetap memberikan pelayanan terbaik dan mengutamakan keamanan dan kenyamanan. Berbagai aturan wajib ditaati, mulai dari menggunakan masker, jarak aman, dan aturan penggunaan barcode PeduliLindungi hingga sertifikat vaksin.
“Untuk itu, kepada pengguna jasa diharapkan mempersiapkan semua persyaratan sebelum melakukan perjalanan via udara. Hal ini semata agar tidak ada kendala di lapangan,” imbau Taufan.
Secara terpisah, praktisi pariwisata I Wayan Puspa Negara menyayangkan terkait adanya penurunan pergerakan wisatawan yang tiba di Bandara Ngurah Rai. Menurutnya, langkah pemerintah pusat yang mengubah persyaratan PPDN dari rapid tes antigen ke tes PCR dinilai berdampak pada grafik pergerakan penumpang di Bandara Ngurah Rai. Perubahan syarat tersebut secara langsung, kata Pupa Negara lagi, dapat berdampak pada kunjungan wisatawan domestik, karena banyak di antara mereka yang batal berlibur ke Bali.
“Info dari beberapa hotel yang saya ketahui, ada beberapa pembatalan booking hotel, karena dampak penerapan tes PCR. Kondisi ini hampir sama yang terjadi sebelumnya, yaitu saat pemerintah mengganti persyaratan rapid antigen dan menerapkan tes PCR,” kata Puspa Negara.
Lebih lanjut Puspa Negara mengatakan, dengan penerapan aturan terbaru itu, sama halnya pemerintah mengambil langkah mundur. Terlebih saat ini open border internasional belum mampu membuat animo wisatawan internasional untuk datang berlibur ke Bali. Jika kunjungan domestik kembali mengalami kelesuan dan kunjungan wisatawan internasional belum menunjukan geliat, hal itu tentu akan membuat perekonomian Bali mengalami stagnan. Untuk itu pihaknya mendorong agar pemerintah kembali menerapkan rapid tes antigen bagi PPDN yang datang dan berangkat dari Bandara Ngurah Rai. Terlebih saat ini menjelang akhir tahun.
“Saya harap kebijakan pemerintah tidak bolak-balik. Sebab, ini tentu akan mengagetkan dan membingungkan wisatawan,” kata Puspa Negara yang notabene mantan anggota DPRD Badung itu. *dar
Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Taufan Yudhistira, mengatakan pada hari pertama pemberlakuan tes PCR, pergerakan penumpang di bandara tersibuk kedua di Indonesia itu berada di angka 17.341 orang. Penumpang yang tiba 6.537 orang dan berangkat 10.804 orang. “Kalau dilihat, kemarin (Minggu) itu masih normal. Polanya tiap Minggu memang kedatangannya kecil,” kata Taufan saat dikonfirmasi, Senin (25/10).
Namun, jika dibandingkan dengan catatan sebelum pemberlakuan tes PCR, angkanya turun. Jika pada Minggu 17 Oktober 2021 atau sebelum pemberlakuan tes PCR, penumpang yang tiba di angka 10.553 orang, pada hari pertama pemberlakuan tes PCR, penumpang yang tiba turun menjadi 6.537 orang. Bahkan, jika dirunut sepekan sebelum pemberlakuan tes PCR, penumpang yang tiba berada di kisaran 7.000 orang hingga 10.000 orang.
Meski kedatangan penumpang di Bandara Ngurah Rai saat ini berada di angka 6.537 orang, Taufan mengaku tetap memberikan pelayanan terbaik dan mengutamakan keamanan dan kenyamanan. Berbagai aturan wajib ditaati, mulai dari menggunakan masker, jarak aman, dan aturan penggunaan barcode PeduliLindungi hingga sertifikat vaksin.
“Untuk itu, kepada pengguna jasa diharapkan mempersiapkan semua persyaratan sebelum melakukan perjalanan via udara. Hal ini semata agar tidak ada kendala di lapangan,” imbau Taufan.
Secara terpisah, praktisi pariwisata I Wayan Puspa Negara menyayangkan terkait adanya penurunan pergerakan wisatawan yang tiba di Bandara Ngurah Rai. Menurutnya, langkah pemerintah pusat yang mengubah persyaratan PPDN dari rapid tes antigen ke tes PCR dinilai berdampak pada grafik pergerakan penumpang di Bandara Ngurah Rai. Perubahan syarat tersebut secara langsung, kata Pupa Negara lagi, dapat berdampak pada kunjungan wisatawan domestik, karena banyak di antara mereka yang batal berlibur ke Bali.
“Info dari beberapa hotel yang saya ketahui, ada beberapa pembatalan booking hotel, karena dampak penerapan tes PCR. Kondisi ini hampir sama yang terjadi sebelumnya, yaitu saat pemerintah mengganti persyaratan rapid antigen dan menerapkan tes PCR,” kata Puspa Negara.
Lebih lanjut Puspa Negara mengatakan, dengan penerapan aturan terbaru itu, sama halnya pemerintah mengambil langkah mundur. Terlebih saat ini open border internasional belum mampu membuat animo wisatawan internasional untuk datang berlibur ke Bali. Jika kunjungan domestik kembali mengalami kelesuan dan kunjungan wisatawan internasional belum menunjukan geliat, hal itu tentu akan membuat perekonomian Bali mengalami stagnan. Untuk itu pihaknya mendorong agar pemerintah kembali menerapkan rapid tes antigen bagi PPDN yang datang dan berangkat dari Bandara Ngurah Rai. Terlebih saat ini menjelang akhir tahun.
“Saya harap kebijakan pemerintah tidak bolak-balik. Sebab, ini tentu akan mengagetkan dan membingungkan wisatawan,” kata Puspa Negara yang notabene mantan anggota DPRD Badung itu. *dar
1
Komentar